Teknologi Yang Berkaitan melaluiataubersamaini Metabolisme Makanan - Makanan dalam tubuh kita dipakai sebagai sumber energi. Perkembangan teknologi sudah mempengaruhi proses pengolahan makanan. Berikut ini beberapa hasil teknologi yang menghasilkan produk-produk makanan.
Tubuh memerlukan kuliner yang sehat. Saat ini banyak orang yang mengabaikan contoh kuliner sehat serta makan dengan porsi berlebih. Makan berlebih tanpa disertai dengan gerak dan olahraga yang cukup akan menjadikan kelebihan berat badan. Makanan yang dikonsumsi orang dikala ini umumnya berenergi tinggi yaitu kuliner yang kaya lemak dan mengandung kadar gula tinggi.
Akibatnya berbagai orang yang menderita penyakit diabetis mellitus. Untuk itulah kita dianjurkan menghindari kuliner dan minuman yang berkadar gula tinggi. Makanan apa yang cocok untuk dikonsumsi?
Makanan yang cocok ialah kuliner yang berkadar gula rendah yaitu jenis kuliner yang mengandung karbohidrat dan berserat tinggi dan tidak terlalu gerah, contohnya ubi jalar, talas, biskuit berserat, sayur-sayuran, buah segar, kacang-kacangan, roti.
Makanan yang berserat tinggi akan cepat mempersembahkan rasa kenyang, sehingga sanggup mengurangi impian untuk makan. Makanan berserat tinggi menghasilkan jumlah kalor yang diharapkan tubuh, tetapi kadar gulanya rendah maka proses absorpsi di usus berlangsung lama.
Serat kuliner ialah unsur dari dinding sel tumbuhan yang tidak sanggup dicerna oleh enzim-enzim susukan pencernaan. Perlu Anda ketahui serat kuliner menurut sifat kimianya sanggup dikelompokkan menjadi dua.
a. Kelompok serat yang tidak larut terdiri atas:
1) lignin, sumber dari wortel, gandum, buah arbei,
2) selulosa, sumber pada gandum, kacang polong, root vegetables, buah-buahan yang berbiji,
3) hemiselulosa, sumber pada bekatul, serelia.
b. Kelompok serat yang larut
misalnya apel, gandum (oatmeal), bekatul (oatbrand), rumput laut, kacang kedelai, kacang polong, jeruk, kacang hijau, kacang kapri, dan kacang tolo. Orang terpelajar balig cukup akal dianjurkan untuk makan kuliner yang berserat sebanyak 20–30 gram setiap hari, 6 gram di antaranya berasal dari serat larut.
Saat ini banyak dikembangkan cara-cara gres untuk mengawetkan makanan. Teknologi pengawetan dan pengolahan kuliner dikembangkan semoga memperoleh kualitas yang baik. Berikut ini beberapa langkah dalam pengawetan makanan.
a. Pengawetan Secara Fisika
1) Pengeenteng (desikasi), dengan cara mengurangi kandungan kadar air yang bertujuan semoga kuman tidak sanggup hidup. Misalnya: kuliner kismis, selai pisang.
2) Suhu tinggi, penerapan suhu yang tinggi bertujuan untuk merusak enzim-enzim metabolisme sehingga kuman tidak sanggup aktif kembali. Misalnya pembuatan dodol.
3) Suhu rendah, dengan memakai suhu rendah pertumbuhan kuman sanggup terhambat, sehingga kuliner akan awet. Misalnya telur, sayuran, daging dimasukkan dalam kulkas.
b. Pengawetan Secara Kimia
1) Pemanisan, dengan mempersembahkan serius larutan gula yang lebih pekat sehingga kuman akan mati. Misalnya manisan buah-buahan.
2) Pengasinan, dengan mempersembahkan serius larutan garam yang lebih pekat sehingga kuman menjadi mati. Misalnya pembuatan ikan asin.
3) Pengasaman (pH rendah), dengan penambahan asam organik yaitu asam laktat dan asam benzoat. Misalnya pembuatan asinan buahbuahan.
4) Fumigasi, dengan memakai gas propilenoksida dan etinolaksida yang mengakibatkan mikroba akan mati lantaran oksidasinya sangat kuat.
5) Antiobiotik, yang sanggup menghambat pertumbuhan jamur dan kuman contohnya klortetrasiklin, hetrasiklin, dan oksitrasiklin.
c. Pengawetan Secara Biologi
Pada dikala ini metode fermentasi sudah banyak dipakai dalam mengawetkan makanan, contohnya sosis dan miso.
d. Pengalengan
Pengalengan ialah salah satu cara untuk mengawetkan makanan. Pengalengan ialah adonan pengawetan secara kimia yaitu didiberi rasa asam manis, dan sebagainya, serta secara fisika alasannya dilakukan pada kondisi hampa udara.
e. Pengawetan Secara Radiasi
Penggunaan sinar X, ultraviolet, dan gamma ialah salah satu cara untuk melaksanakan pengawetan secara radiasi. Sinar-sinar ini sanggup membunuh mikroba lantaran terjadi ionisasi materi genetik kuman dan menghambat pertunasan contohnya pengawetan buah-buahan, umbi-umbian, dan biji-bijian.
Demikianlah pembahasan Teknologi Yang Berkaitan melaluiataubersamaini Metabolisme Makanan, semoga bermanfaa.