Penjelasan Bukti Pendukung Teori Evolusi - Menurut kaum evolusionis (penganut teori Evolusi) makhluk hidup mengalami evolusi. Menurut mereka, makhluk hidup yang ada kini ialah hasil evolusi makhluk hidup yang hidup pada masa lampau. Proses evolusi itu memakan waktu jutaan tahun. Beberapa faktor yang memperkuat dugaan adanya evolusi makhluk hidup, antara lain rekaman fosil, embriologi perbandingan, homologi, dan organ vestigial. Berikut penjelasannya.
Teori Evolusi menyatakan bahwa setiap jenis makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Berdasarkan hal ini sanggup diartikan bahwa spesies yang ada sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain, dari spesies primitif menjadi maju. Di samping itu, Leonardo da Vinci (1452–1519) menyatakan bahwa fosil ialah bukti adanya kehidupan pada masa lampau. Oleh lantaran itu, dibutuhkan dengan mempelajari fosil teori Evolusi sanggup dibuktikan. Jika anggapan itu benar, maka akan terdapat sejumlah fosil yang mengarah terjadinya evolusi makhluk hidup. Adapun beberapa fosil yang sudah ditemukan sebagai diberikut.
Sesudah mempelajari fosil-fosil yang ditemukan arkeolog, para andal geologi membuat rekaman kejadian pemunculan organisme. Coba cermati salah satu rekaman kejadian dalam tabel diberikut.
Zaman | Periode | Episode | Umur (Juta Tahun) | Peristiwa Penting dalam Sejarah Kehidupan |
Senozoikum | Kuarter | Sekarang | Waktu bersejarah | |
Pleistosen | 0,01 | Abad es, insan muncul | ||
Tertier | Pleisen | 1,8 | Ditemukan insan simpanse nenek moyang manusia | |
Miosen | 5 | Penyebaran lanjutan Mammalia dan Angiospermae | ||
Oligosen | 23 | Mammalia modern, termasuk kera | ||
Eosen | 34 | Peningkatan dominansi Angiospermae dan peningkatan keguakaragaman Mammalia | ||
Paleosen | 57 | Penyebaran besar-bemasukan Mammalia, burung, dan serangga penyerbuk | ||
Mesozoikum | Cretaseus | 65 | Pemunculan tumbuhan berbunga (Angiospermae); dinosaurus punah | |
Jurassik | 144 | Tumbuhan didominasi oleh Gymnospermae; dominansi dinosaurus; burung pertama | ||
Triassik | 208 | Gymnospermae mendominasi bentang lahan; dinosaurus dan Mammalia pertama | ||
Permian | 245 | Penyebaran Reptilia, munculnya Mammalia mirip Reptilia dan ordo serangga modern; punahnya Invertebrata maritim primitif | ||
Carboniferous | 286 | Perluasan hutan tumbuhan berpembuluh; tumbuhan biji pertama, munculnya spesies Reptilia | ||
Paleozoikum | Devonian | 360 | Diversifikasi ikan bertulang; Amphibia dan serangga pertama | |
Silurian | 438 | Melimpahnya Vertebrata tak berahang; kolonisasi tanah oleh tumbuhan dan Arthropoda; asal seruan tumbuhan berpembuluh | ||
Ordovisian | 505 | Vertebrata pertama (hewan tak berahang); melimpahnya ganggang laut | ||
Cambrian | 544 | Asal mula sebagian besar filum Invertebrata | ||
Precambrian | 700 | Asal mula hewan | ||
1500 | Fosil eukariotik tertua | |||
2500 | Terakumulasinya oksigen di atmosfer | |||
3500 | Fosil prokariotik tertua | |||
4600 | Perkiraan asal mula bumi |
Melihat kenyataan adanya perbedaan fosil makhluk hidup pada setiap lapisan bumi, George Cuvier (1769–1832) mempunyai pendapat sendiri. George Cuvier yaitu spesialis anatomi berkebangsaan Prancis. Menurutnya, perbedaan makhluk hidup itu disebabkan adanya penciptaan yang memang tidak sama. Cuvier menyatakan bahwa makhluk hidup itu hadir sesaat, lenyap oleh malapetaka, kemudian tercipta lagi makhluk hidup lain. Teori ini dikenal dengan katastropisme. Teori ini jelasjelas menentang adanya evolusi makhluk hidup.
Darwin menyikapi perbedaan fosil itu dengan pernyataan lain. Berdasarkan kajian fosil, Darwin beropini bahwa perubahan bentuk diadaptasi dengan lapisan bumi yang lebih muda. Oleh lantaran itu, fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang muda tidak sama dengan fosil yang ditemukan pada lapisan bumi yang lebih tua. Berdasarkan kajian itu, diyakini pula bahwa makhluk hidup berkembang dari primitif (sederhana) menuju ke maju (kompleks).
Menurut teori Evolusi, spesies yang ada sebelumnya lambat laun menjelma spesies lain, melalui proses perubahan bertahap dalam jangka waktu jutaan tahun. melaluiataubersamaini demikian, sanggup diartikan bahwa Amphibia sanggup berasal dari ikan. Selanjutnya, Amphibia akan berevolusi menjadi Reptilia dan Reptilia berevolusi menjadi burung.
Berdasarkan anggapan ini seharusnya akan ditemukan hewan-hewan transisi atau makhluk transisi. Sayangnya makhluk hidup peralihan ini belum pernah diketemukan fosilnya sampai dikala ini. Beberapa fosil makhluk hidup yang sudah ditemukan pun masih susah diidentifikasi. Salah satu kendalanya lantaran pada umumnya fosil itu ditemukan tidak dalam keadaan utuh.
Kaum evolusionis mengklaim bahwa fosil Coelacanth ialah hewan transisi yang diperkirakan berumur 410 juta tahun. Menurut mereka, binatang purba ini memiliki paru-paru primitif dan otak yang belum berkembang. Anggapan ini tidak terbantahkan sampai sekitar tahun 1930-an. Namun, pada tahun 1938 terjadi diberita yang menggemparkan. Pada tanggal 22 Desember 1938, di Samudra Hindia ditemukan sejenis ikan yang sangat mirip Coelacanth. Bahkan pada tahun-tahun diberikutnya ditemukan 200 ujung Coelacanth di seluruh penjuru dunia. Pada kenyataannya, hewan ini homogen dengan ikan yang hidup di dasar samudra pada kedalaman lebih dari 180 m. Berita ini tentu saja membuyarkan hipotesis kaum evolusionis perihal adanya binatang transisi.
Berita menggembirakan hadir dari dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Marsh dan Osborn. Kedua ilmuwan itu berhasil menemukan fosil kuda dalam keadaan utuh dan berasal pada setiap zaman geologi. melaluiataubersamaini mempelajari fosil-fosil kuda itu mereka mengambil kesimpulan bahwa kuda sudah mengalami evolusi, dari nenek moyangnya Eohippus yang sebesar kucing. Marilah kita pelajari dalam gambar diberikut.
Berdasarkan Gambar di atas sanggup diamati adanya perubahan sebagai diberikut.
a. Ukuran badan semakin besar, dari yang tiruanla sebesar kucing kini menjadi sebesar kuda.
b. Kepala semakin besar dan jarak antara ekspresi dengan mata semakin jauh.
c. Leher semakin panjang.
d. Geraham depan dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya makin sesuai untuk memakan rerumputan.
e. Kaki depan dan belakang semakin panjang, gerakan semakin lincah, larinya semakin cepat, tetapi rotasi badan semakin berkurang.
f. Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (rudimenter).
2. Homologi
Perhatikan kedua tangan Anda. Bandingkan kedua tangan Anda dengan kaki depan kuda. Apakah Anda melihat adanya suatu kesamaan ? Dilihat dari fungsinya, tangan kita tidak sama dengan kaki depan kuda. Tangan kita mempunyai banyak fungsi, di antaranya untuk bergerak (memanjat, merangkak), menulis, mengambil masakan dan minuman, serta masih banyak lagi acara yang sanggup dilakukan tangan. Sementara itu, kaki depan kuda ialah alat gerak.
Perbedaan fungsi itu sangat terkait dengan faktor pembiasaan makhluk hidup tersebut terhadap lingkungannya. Namun demikian, secara struktural tangan insan dengan kaki depan kuda sama. Kondisi organ yang demikian disebut homolog, sedangkan peristiwanya dikenal dengan homologi. misal organ homolog lainnya yaitu antara kaki depan anjing dengan akup burung, kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus, dan sebagainya. Perhatikan homolog organ pada tangan manusia, kaki depan kucing (mamalia), sirip paus, dan akup kelelawar.
Perbedaan fungsi itu sangat terkait dengan faktor pembiasaan makhluk hidup tersebut terhadap lingkungannya. Namun demikian, secara struktural tangan insan dengan kaki depan kuda sama. Kondisi organ yang demikian disebut homolog, sedangkan peristiwanya dikenal dengan homologi. misal organ homolog lainnya yaitu antara kaki depan anjing dengan akup burung, kaki depan buaya dengan sirip dada ikan paus, dan sebagainya. Perhatikan homolog organ pada tangan manusia, kaki depan kucing (mamalia), sirip paus, dan akup kelelawar.
Homologi dipercaya sangat erat kaitannya dengan evolusi makhluk hidup. Menurut teori Evolusi setiap jenis makhluk hidup berasal dari nenek moyang sama yang kemudian mengalami evolusi menjadi spesies baru. Berdasarkan pernyataan tersebut maka sanggup disimpulkan bahwa makin banyak kemiripan organ (homolog) antarspesies, makin erat pula hubungan kekerabatan di antara spesies tersebut.
Lawan dari homologi yaitu analogi. Analogi yaitu dua organ badan yang mempunyai fungsi sama, tetapi asal usulnya tidak sama. Misalnya antara akup burung dengan akup kupu-kupu. Menurut kaum evolusionis, analogi menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini spesialuntuk menghasilkan variasi di antara makhluk hidup, tidak mengakibatkan terbentuknya spesies baru.
Lawan dari homologi yaitu analogi. Analogi yaitu dua organ badan yang mempunyai fungsi sama, tetapi asal usulnya tidak sama. Misalnya antara akup burung dengan akup kupu-kupu. Menurut kaum evolusionis, analogi menunjukkan bahwa makhluk hidup mengalami evolusi konvergen. Evolusi ini spesialuntuk menghasilkan variasi di antara makhluk hidup, tidak mengakibatkan terbentuknya spesies baru.
Penganut teori Evolusi mengadakan kajian embriologis pada beberapa makhluk hidup untuk merunut adanya hubungan kekerabatan antarspesies makhluk hidup. Jika teori Evolusi benar maka pada kajian embriologi akan terdapat tahap-tahap perkembangan embrio yang sama pada tiruana makhluk hidup.
Berkaitan dengan hal ini, pada tamat kala ke-19 spesialis biologi evolusionis, Ernest Haeckel mengemukakan teori Rekapitulasi. Teori ini menyatakan bahwa embrio-embrio mengulangi proses evolusi yang sudah dialami nenek moyangnya. Menurut Haeckel selama masa perkembangan dalam rahim ibu, embrio insan awalnya menunjukkan karakteristik ikan, kemudian karakteristik reptil, dan akibatnya karakteristik insan mirip terlihat pada Gambar disamping.
Istilah rekapitulasi ialah akronim dari pernyataan ontogeni merekapitulasi filogeni. Ontogeni yaitu tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan embrio, sedangkan filogeni yaitu hubungan kekerabatan binatang berdasarkan perjalanan evolusi (yang biasa digambarkan dalam bentuk diagram pohon beserta cabang-cabangnya).
Gagasan organ vestigial pertama kali dikemukakan seabad yang lalu. Pendapat itu menyatakan bahwa pada badan beberapa jenis makhluk hidup terdapat sejumlah organ-organ yang tidak fungsional. Organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang mereka dan perlahan-lahan menjadi peninggalan lantaran tidak digunakan. R. Weidersheim, spesialis anatomi berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 mencatat kira-kira ada 100 organ peninggalan pada badan makhluk hidup. Beberapa organ peninggalan yang dijumpai pada badan insan contohnya otot penggagas telinga, usus buntu, dan tulang ujung.
Banyak di antara kita yang belum mengetahui fungsi usus buntu. Perlu Anda ketahui bahwa bersama-sama usus buntu sangat penting fungsinya bagi badan kita. Menurut laporan ilmiah bahwa organ-organ mirip kelenjar timus, hati, limpa, usus buntu, sumsum tulang, dan sejumlah jaenteng limfatis mirip amandel dan lempeng Peyer pada usus kecil sangat penting bagi badan dalam memerangi infeksi. Sumber: The Merck Manual of Medical Information, 1977
Demikianlah Materi Bukti-Bukti yang Mendukung Teori Evolusi, agar bermanfaa.