-->

Pengertian Dan 19 Pola Bioteknologi Konvensional Dalam Produk Pangan Dan Non-Pangan

Secara konvensional, bioteknologi sudah dikenal dan dikembangkan oleh insan semenjak ribuan tahun yang lalu. Penerapan bioteknologi pada masa itu ditujukan untuk menghasilkan produk melalui tugas mikroorganisme secara alami tanpa adanya rekayasa genetik. Pada artikel kali ini, blog contoh bioteknologi konvensional tersebut untuk memperkaya wawasan kita tiruana terkait peranan bioteknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.

misal Bioteknologi Konvensional

Dirunut dari konsepnya, pengertian bioteknologi konvensional diartikan sebagai suatu teknologi sederhana yang sudah dipakai semenjak usang dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai biro pemmenolong dalam menghasilkan suatu produk. misal bioteknologi konvensional yang dikembangkan oleh nenek moyang insan pada zaman lampau sampai sekarang masih diterapkan oleh sebagian masyarakat kita. misal-contoh penerapan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 jenis, yaitu penerapannya dalam bidang pengolahan produk susu, bidang pangan, dan bidang non-pangan.

Bioteknologi Konvensional dalam Pengolahan Susu

Penerapan bioteknologi konvensional dalam bidang pangan berbahan baku susu sanggup kita temukan dalam yogurt, keju, dan mentega.
misal Produk Keterangan
Yogurt Camilan satu ini terbuat dari hasil fermentasi susu oleh basil Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus. Susu yang biasa dipakai ialah susu binatang yang terlebih lampau dipasteurisasi.
Keju Keju ialah teladan penerapan bioteknologi konvensional yang dilakukan melalui metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan Yunani kuno. Keju dibentuk dengan menambahkan basil asam laktat pada susu. Bakteri asam laktat tersebut contohnya Pripioni bacterium (untuk keju keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang sanggup mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal.
Mentega Mentega teladan produk bioteknologi konvensional yang dihasilkan dari fermentasi krim susu memakai basil Streptococcus lactis. Bakteri ini sanggup memisahkan tetesan mentega yang berlemak dengan cairan yang terkandung di dalamnya.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Pangan

Penerapan dan teladan bioteknologi konvensional dalam bidang pangan sanggup kita temukan dalam beberapa produk sebagai diberikut.
misal Produk Keterangan
Tapai atau tape Dibuat melalui fermentasi ketan atau singkong memakai jamur Saccharoyces cerevisiae. Jamur ini merubah glukosa pada materi menjadi asam asetat, energi, alkohol dan karbondioksida.
Tempe dan oncom Tempe dibentuk melalui fermentasi kedelai memakai menolongan jamur Rhizopus sp. yang sanggup merubah protein kompleks dari kedelai menjadi asam amino, oncom hitam dibentuk dari fermentasi ampas tahu memakai jamur Neurospora crassa, sedangkan oncom hitam dibentuk dari fermentasi bungkil kacang tanah memakai jamur Rhizopus oligosporus.
Roti Roti terbuat dari materi utama berupa tepung terigu. Agar campuran roti sanggup mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti atau Saccharomyces cerevisiae. Selain membuat campuran roti lebih mengembang, penambahan mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut dan tidak bantat.
Kecap dan tauco Kecap terbuat dari kedelai yang dimenambahkan dengan jamur Aspergilus soyae dan Aspergilus wentii, sedangkan tauco terbuat dari kedelau yang ditambai basil Aspergilus oryzae. Jamur-jamur ini merubah protein kompleks kedelai menjadi asam amino yang lebih simpel dicerna oleh badan manusia.
Nata de Coco Nata de coco ialah teladan bioteknologi konvensional berupa kudapan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi dengan basil Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibentuk dari air kelapa, nata juga sanggup diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.
Acar dan Asinan Sayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga ialah teladan bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri ibarat Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus sp., ialah mikroba penting dalam pembuatan materi panganan tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat yang menghasilkan rasa masam.
Minuman berakohol Anggur, wine, rum, sake ialah beberapa teladan produk bioteknologi konvensional yang memakai lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan atau materi berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa memakai menolongan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol mengunakan menolongan jamur Saccharomyces.
Sufu atau Keju Kedelai Sufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan dari proses fermentasi jamur Actinomucor elegans. Meski jamur-jamur lainnya ibarat Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor substilissimus sanggup dipakai dalam pembuatan materi pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih alasannya ialah lebih ekonomis.
Tempe Bongkrek Tempe bongkrek ialah hasil sampingan dari produksi minyak kelapa yang difermentasi memakai basil Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek sanggup bersifat racun bila dalam proses pembuatannya terjadi kontaminasi basil Burkholderia cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan sanggup membuat terganggunya sistem pernafasan dan mengakibatkan kematian.

Bioteknologi Konvensional dalam Bidang Lainnya

Penerapan dan teladan bioteknologi konvensional dalam banyak sekali bidang lainnya sanggup kita temukan dalam beberapa hal diberikut.
misal Produk Keterangan
Biogas Biogas ialah salah satu energi alternatif pengganti minyak bumi yang dihasilkan melalui fermentasi kotoran ternak dan materi organik lainnya. Melalui fermentasi ini, bahan-bahan tersebut diubah menjadi metana yang sanggup berfungsi sebagai penghasil energi yang ibarat gas LPG.
Pengolahan Limbah Sebelum dimembuang ke perairan, limbah industri mengalami serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah cukup umur ini dilakukan memakai menolongan mikroba pengolah limbah, contohnya Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.
Obat-obatan misal bioteknologi konvensional sanggup pula ditemukan dalam produksi obat-obatan. Jamur Penicillium sp. dipakai sebagai antibiotik penisilin, antibiotik yang kiprahnya sangat penting di dunia kesehatan untuk mengobati penyakit-penyakit tanggapan benjol patogen.
Nah, demikianlah beberapa teladan penerapan bioteknologi konvensional yang sanggup kami jelaskan pada peluang kali ini. Pada artikel selanjutnya kita akan mengulas tentang beberapa teladan bioteknologi modern. Oleh alasannya ialah itu, tidakboleh ke mana-mana. Tetaplah berada di situs eBiologi.com untuk menambah pengetahuan engkau tentang materi-materi pelajaran biologi di sekolah.
LihatTutupKomentar