Setiap organ di tubuh insan dan binatang tersusun atas beberapa jaenteng dengan spesialisasi fungsi, ciri, dan karakteristiknya masing-masing, ibarat jaenteng epitel, jaenteng ikat, jaenteng otot, dan jaenteng syaraf. Nah, kalau di artikel sebelumnya kita sudah mengulas wacana apa itu jaenteng epitel, di peluang ini kami akan melanjutkan pembahasan tersebut dengan menunjukan jenis jaenteng yang diberikutnya, yaitu jaenteng ikat. Tahukah Anda apakah jaenteng ikat itu? Apa saja komponen penyusun, ciri, fungsi, dan jenis-jenisnya? Bila belum tahu, simak dengan seksama klarifikasi di bawah ini
Fungsi jaenteng ikat sendiri, selain sebagai penguat bentuk dan pengokoh ikatan organ, juga berperan dalam menyokong jaenteng lain, sehingga ia juga kerap disebut jaenteng penyokong.
Masing-masing materi penyusun matriks tersebut mempunyai sifat dan komponen yang tidak sama-beda. Perhatikan tabel di bawah ini!
Selain tersusun atas matriks, jaenteng ikat juga tersusun atas beberapa sel dari jenis dan fungsi yang tidak sama-beda, ibarat sel fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, dan sel plasma (sel darah putih).
Ada 2 fungsi jaenteng ikat longgar, yaitu (1) untuk membentuk organ dalam, ibarat yang terdapat pada kelenjar limfa, hati, dan sumsum tulang. (2) untuk menyokong, mengelilingi, membungkus, dan mengubungkan elemen dari jaenteng lain, ibarat yang terdapat pada serat otot, jaenteng di bawah kulit, membran pembantas jantung dan rongga perut, serta membran mesenteris.
Fungsi jaenteng ikat padat ialah untuk menghubungkan satu organ dengan organ lainnya. Letak jaenteng ikat ini contohnya terdapat pada ligamen (penghubung tulang dengan tulang), tendon (penghubung tulang dengan otot), dan lapisan dermis pada penggalan kulit.
Berdasarkan komponen penyusun, fungsi, dan strukturnya, jaenteng tulang rawan sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.
Matriks penyusun jaenteng tulang mengandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga membuat struktur jaenteng ini menjadi sangat keras. Jika dilihat dengan mikroskop, jaenteng tulang tersusun atas unit-unir yang mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah inilah yang menjadi penyupai zat masakan bagi pertumbuhan tulang dan saraf.
Jaenteng tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam tubuh. Anda sanggup mempelajari secara lebih lengkap terkena jaenteng tulang pada pembahasan Sistem Gerak Manusia di penggalan selanjutnya.
Secara umum, jaenteng darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Sementara, fungsi jaenteng ini bagi tubuh di antaranya sebagai media untuk membawa sari-sari makanan, oksigen, hormon, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi.
Nah, demikianlah klarifikasi yang sanggup kami sampaikan wacana komponen penyusun, ciri, jenis-jenis, dan fungsi jaenteng ikat. Semoga klarifikasi ini cukup lengkap dan bisa memmenolong Anda dalam mempelajari macam macam jaenteng pada binatang dan manusia, sehingga Anda tidak keberatan untuk mempersembahkan like, share, maupun komentar untuk artikel ini. Salam!
Jaenteng Ikat
Jaenteng ikat ialah jaenteng yang berfungsi untuk mengikat, menyokong, dan menambat jaenteng-jaenteng maupun organ-organ penyusun tubuh insan dan hewan. Jaenteng ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm) pada ketika proses pembuahan. Oleh lantaran itu, tak heran kalau jaenteng ini terdapat hampir di seluruh organ tubuh.Fungsi jaenteng ikat sendiri, selain sebagai penguat bentuk dan pengokoh ikatan organ, juga berperan dalam menyokong jaenteng lain, sehingga ia juga kerap disebut jaenteng penyokong.
Komponen Penyusun Jaenteng Ikat
Jaenteng ikat disusun oleh 2 komponen dasar, yaitu matriks dan sel-sel jaenteng ikat. Matriks ialah materi dasar yang terdapat dalam jaenteng ikat yang berfungsi untuk melekatkan atau mengikat jaenteng-jaenteng lain. Matriks tersusun dari 4 materi utama, yaitu serat kolagen, serat elastis, serat retikuler, dan materi dasar.Masing-masing materi penyusun matriks tersebut mempunyai sifat dan komponen yang tidak sama-beda. Perhatikan tabel di bawah ini!
Komponen | Sifat | Penyusun | Letak |
---|---|---|---|
Serat kolagen | Bersifat tidak lentur (gampang robek) dan sangat kuat. | Protein kolagen dengan jumlah 25% dari keseluruhan protein tubuh. | Jaenteng antara tulang dan otot (tendon); jaenteng antara tulang dan kulit. |
Serat elastis | Bersifat lentur ibarat karet dengan kelenturan tinggi. | Elastin yang tersusun dari muko polisakarida, protein, dan glikoprotein (fibrilin). | Pembuluh darah, selaput tulang rawan di laring, dan ligamen. |
Serat retikuler | Bersifat kurang lentur lantaran tipis dan bercabang. | Kolagen dan serabut-serabut kolagen yang dilapisi glikoprotein. | Hati, limpa, dan kelenjar limfe. |
Bahan dasar | Bersifat lentur bila asam hialuronatnya tinggi dan bersifat kaku bila mukopolisakaridanya tinggi. | Mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat | Sendi dan tulang punggung. |
- Sel fibroblas ialah sel berbentuk serat yang berfungsi mensekresikan kelebihan protein.
- Sel makrofag ialah sel berbentuk tidak teratur yang berfungsi untuk fagositosis dan pinositosis. Pinositosis ialah proses meminum partikel-partikel berupa zat-zat membuangan yang berupa cairan. Sementara, fagositosis ialah proses memakan sel-sel mati atau bakteri.
- Sel tiang ialah sel yang berfungsi sebagai penghasil zat pencegah pembekuan darah (heparin) dan zat yang bisa meningkatkan permeabilitas kapiler darah (histamin).
- Sel lemak ialah sel yang berfungsi sebagai penyimpan lemak atau pembentuk jaenteng lemak (adiposa).
- Sel plasma (sel darah putih) ialah sel berbentuk tidak teratur dan berfungsi untuk melawan patogen berupa virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan di jalan masuk pernafasan dan organ pencernaan manusia.
Jenis, Ciri, dan Fungsi Jaenteng Ikat
Berdasarkan ciri struktur dan fungsinya, jaenteng ikat sanggup dibedakan menjadi 7 jenis yaitu jaenteng ikat longgar, jaenteng ikat padat, jaenteng tulang rawan, jaenteng lemak, jaenteng tulang, jaenteng darah, dan jaenteng limfe.1. Jaenteng Ikat Longgar
Sesuai namanya, ciri dan struktur jaenteng ikat longgar tersusun oleh sel-sel yang longgar (jarang). Jaenteng ini lebih banyak disusun oleh matriks berupa lendir (mukus) dengan serat kolagen dan serat elastin. Sementara sel penyusunnya terdiri dari sel makrofag, sel tiang, sel plasma, dan sel lemak.Ada 2 fungsi jaenteng ikat longgar, yaitu (1) untuk membentuk organ dalam, ibarat yang terdapat pada kelenjar limfa, hati, dan sumsum tulang. (2) untuk menyokong, mengelilingi, membungkus, dan mengubungkan elemen dari jaenteng lain, ibarat yang terdapat pada serat otot, jaenteng di bawah kulit, membran pembantas jantung dan rongga perut, serta membran mesenteris.
2. Jaenteng Ikat Padat
Jaenteng ikat padat ialah jaenteng ikat yang dicirikan oleh susunan sel-sel dan matriks yang padat dan teratur. Matriks yang terdapat di jaenteng ini didominasi oleh serat kolagen yang bersifat fleksibel tapi tidak elastis. Sedangkan sel penyusunnya didominasi oleh sel fibroblas.Fungsi jaenteng ikat padat ialah untuk menghubungkan satu organ dengan organ lainnya. Letak jaenteng ikat ini contohnya terdapat pada ligamen (penghubung tulang dengan tulang), tendon (penghubung tulang dengan otot), dan lapisan dermis pada penggalan kulit.
3. Jaenteng Tulang Rawan
Jaenteng tulang rawan (kartilago) ialah jaenteng ikat yang mengalami spesialisasi dari jaenteng ikat berserat dan matriks elastis. Matriks lentur tulang rawan tersusun dari adonan polisakarida dan protein yang disebut kondrin. Oleh lantaran itu, sel tulang rawan disebut juga kondrosit. Kondrosit ini dibuat oleh kondroblas dan terletak di lakuna dalam selaput tulang rawan (perikondrium).Berdasarkan komponen penyusun, fungsi, dan strukturnya, jaenteng tulang rawan sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.
- Tulang rawan hialin ialah tulang rawan yang berfungsi untuk mempersembahkan kekuatan, memmenolong pergerakan, dan menyokong rangka embrionik. Jenis tulang rawan ini mengandung kondroblas dan kolagen, sehingga warna dasarnya terlihat putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin ialah jenis tulang rawan terbanyak yang ada di dalam kerangka tubuh binatang dan manusia. Beberapa di antaranya terdapat di trakea, laring, ujung tulang rusuk, dan tulang dada.
- Tulang rawan elastis ialah tulang rawan yang berfungsi untuk mempersembahkan fleksibilitas dan sokongan pada organ. Sesuai fungsinya, jenis tulang rawan ini tersusun oleh serat elastin berwarna kuning dan perikondrium. Tulang ini terdapat pada embrio, daun telinga, epiglotis, laring, dan bagian luar telinga.
- Tulang rawan fibrosa ialah tulang rawan yang berfungsi untuk mempersembahkan pemberian (proteksi) dan sokongan pada organ. Tulang rawan ini mempunyai struktur lebih kokoh dan fleksibel lantaran disusun oleh serabut kolagen garang yang tidak teratur, sehingga warnanya cenderung lebih petang dan keruh. Tulang rawan fibrosa terdapat di perlekaan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis.
4. Jaenteng Tulang
Tulang ialah jaenteng ikat yang mengandung banyak mineral. Jaenteng tulang tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit ini terdapat pada lakuna dan dibuat oleh osteoblas.Matriks penyusun jaenteng tulang mengandung kolagen dan kalsium fosfat sehingga membuat struktur jaenteng ini menjadi sangat keras. Jika dilihat dengan mikroskop, jaenteng tulang tersusun atas unit-unir yang mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah inilah yang menjadi penyupai zat masakan bagi pertumbuhan tulang dan saraf.
Jaenteng tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam tubuh. Anda sanggup mempelajari secara lebih lengkap terkena jaenteng tulang pada pembahasan Sistem Gerak Manusia di penggalan selanjutnya.
5. Jaenteng Lemak
Jaenteng lemak (adiposa) ialah jaenteng ikat yang berfungsi untuk menyimpan lemak. Lemak yang disimpan pada jaenteng ini dipakai sebagai cadangan masakan sekaligus sebagai penghangat tubuh. Jaenteng lemak mempunyai sel-sel berbentuk lingkaran dengan membran sel yang tipis dan susunan yang longgar. Orang-orang dengan persoalan berat tubuh mempunyai cadangan lemak yang lebih banyak pada jaenteng ini dibandingkan dengan orang-orang kurus.6. Jaenteng Darah
Jaenteng darah ialah jaenteng ikat yang wujudnya berupa cairan. Jaenteng darah dikatakan termasuk jaenteng ikat lantaran ia mempunyai matriks ekstraseluler yang berjulukan plasma darah. Matriks tersebut ialah kriteria yang membedakan jaenteng ikat dengan jaenteng penyusun tubuh lainnya.Secara umum, jaenteng darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Sementara, fungsi jaenteng ini bagi tubuh di antaranya sebagai media untuk membawa sari-sari makanan, oksigen, hormon, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi.
7. Jaenteng Limfe
Jaenteng limfe (getah bening) ialah jaenteng ikat yang tersusun oleh serat retikuler dan makrofag dan berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan mengangkut cairan jaenteng, lemak, protein,garam mineral, dan zat-zat lain ke pembuluh darah. Jaenteng ini terdapat pada beberapa organ, ibarat timus, tonsil, kelenjar limfe, dan limpa.Nah, demikianlah klarifikasi yang sanggup kami sampaikan wacana komponen penyusun, ciri, jenis-jenis, dan fungsi jaenteng ikat. Semoga klarifikasi ini cukup lengkap dan bisa memmenolong Anda dalam mempelajari macam macam jaenteng pada binatang dan manusia, sehingga Anda tidak keberatan untuk mempersembahkan like, share, maupun komentar untuk artikel ini. Salam!