Thursday, October 11, 2018
Peringkat tersebut diperoleh dari data dan hasil tes internasional, menyerupai tingkat kelulusan dari tahun 2006-2010. Menurut penasihat pendidikan utama Pearson, Sir Alex Barber, bahwa penyusunan peringkat di dasarkan pada keberhasilan negara-negara dalam menunjukkan status tinggi terhadap guru dan mempunyai “budaya” pendidikan.
Perbandingan internasional untuk kualitas pendidikan kini semakin penting. Hasil dari tabel liga terbaru didasarka pada serangkaian hasil tes secara global dengan mengkombinasikan ukuran sistem pendidikan, misal persentase orang yang mengenyam pendidikan universitas.
Dua negara yang mempunyai sistem pendidikan yang baik yaitu Finlandia dan Korea Selatan, kemudian diikuti oleh negara Hongkong, Jepang, dan Singapura. Penilaian dilakukan melalui serangkaian tes setiap 3-4 tahun dalam banyak sekali bidang, menyerupai sains, matematika, dan kesusasteraan.
Kesimpulan dari sistem pendidikan yang berhasil yaitu mengeluarkan biaya yaitu sesuatu hal yang penting, namun yang lebih penting yaitu budaya yang mendukung pendidikan. Biaya merupakan ukuran yang mudah, namun ada sesuatu yang sanggup menciptakan perbedaan besar dan imbas yang kompleks yakni sikap masyarakat pada pendidikan.
Kesuksesan yang di alami oleh beberapa negara Asia dalam menduduki peringkat sistem pendidikan menggambarkan adanya pengharapan orangtua dan nilai tinggi pendidikan. Ini sanggup menjadi salah satu faktor utama sebuah keluarga bermigrasi ke negara lain, terperinci Pearson.
Antara negara Finlandia dan Korea Selatan mempunyai beberapa perbedaan, namun mempunyai faktor kesamaan yaitu doktrin pada doktrin sosial terhadap pentingnya pendidikan dan tujuan moral.