Pengertian wacana kinerja guru telah didefinisikan oleh beberapa ahli. Guru atau pengajar merupakan profesi profesional di mana mereka dituntut biar berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan profesinya. Guru sebagai seorang yang profesional maka bertugas sebagai pendidik sekaligus pengajar dan instruktur yang hendaknya bisa berimbas kepada muridnya. Untuk itu, pendidik hendaknya bisa terus meningkatkan kinerja guru yang menjadi modal bagi keberhasilan akan pendidikan.
Dalam bahasa Indonesia, kinerja disebut juga dengan prestasi kerja. Prestasi kerja atau kinerja memiliki arti sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh sebuah pengetahuan serta perilaku dan keterampilan, motivasi untuk menghasilkan suatu hal. Sedangkan prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian atas persyaratan pekerjaan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik dari kuantitas atau mutunya. Pengertian tersebut lebih menyoroti akan kinerja menurut hasil yang telah dicapai sesudah melaksanakan suatu pekerjaan.
Prestasi kerja merupakan sesuatu yang dilakukan atau produk dan jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau oleh kelompok. Maka bisa dikatakan bahwa prestasi kerja yaitu sejumlah output dari outcomes yang dihasilkan oleh suatu kelompok atau organisasi tertentu baik yang berbentuk dengan bahan atau yang berbentuk nonmateri. Kinerja bisa dilihat dari beberapa indiktor.
Ukuran dari kinerja guru secara umum yang mencakup mutu kerja, kuantitas kerja, pengetahuan wacana pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang disampaikan, keputusan yang diambil, perencanaan kerja dan kawasan organisasi kerja.
Masalah mengenai kinerja selalu memperoleh perhatian dalam administrasi alasannya yaitu sangat berkaitan dengan produktivitas suatu forum atau organisasi. Untuk itulah maka perjuangan untuk mengadakan evaluasi kinerja yaitu hal yang sangat penting. Kinerja memiliki hubungan yang sangat bersahabat dengan problem produktivitas. Hal ini alasannya yaitu kinerja yaitu indikator dalam memilih bagaimana sebuah perjuangan mencapai tingkat produktivitas yang tinggi pada suatu organisasi. Produktivitas yaitu perbandingan antara keluaran dengan masukan.
Untuk mendapat citra mengenai kinerja seseorang diharapkan pengkajian secara khusus mengenai kemampuan dan motivasi. Hal yang menjadi faktor utama yang mensugesti kinerja yaitu kemampuan serta kemauan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang bisa namun tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja.
Dalam bahasa Indonesia, kinerja disebut juga dengan prestasi kerja. Prestasi kerja atau kinerja memiliki arti sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh sebuah pengetahuan serta perilaku dan keterampilan, motivasi untuk menghasilkan suatu hal. Sedangkan prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian atas persyaratan pekerjaan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik dari kuantitas atau mutunya. Pengertian tersebut lebih menyoroti akan kinerja menurut hasil yang telah dicapai sesudah melaksanakan suatu pekerjaan.
Prestasi kerja merupakan sesuatu yang dilakukan atau produk dan jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau oleh kelompok. Maka bisa dikatakan bahwa prestasi kerja yaitu sejumlah output dari outcomes yang dihasilkan oleh suatu kelompok atau organisasi tertentu baik yang berbentuk dengan bahan atau yang berbentuk nonmateri. Kinerja bisa dilihat dari beberapa indiktor.
Ukuran dari kinerja guru secara umum yang mencakup mutu kerja, kuantitas kerja, pengetahuan wacana pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang disampaikan, keputusan yang diambil, perencanaan kerja dan kawasan organisasi kerja.
Masalah mengenai kinerja selalu memperoleh perhatian dalam administrasi alasannya yaitu sangat berkaitan dengan produktivitas suatu forum atau organisasi. Untuk itulah maka perjuangan untuk mengadakan evaluasi kinerja yaitu hal yang sangat penting. Kinerja memiliki hubungan yang sangat bersahabat dengan problem produktivitas. Hal ini alasannya yaitu kinerja yaitu indikator dalam memilih bagaimana sebuah perjuangan mencapai tingkat produktivitas yang tinggi pada suatu organisasi. Produktivitas yaitu perbandingan antara keluaran dengan masukan.
Untuk mendapat citra mengenai kinerja seseorang diharapkan pengkajian secara khusus mengenai kemampuan dan motivasi. Hal yang menjadi faktor utama yang mensugesti kinerja yaitu kemampuan serta kemauan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang bisa namun tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja.