-->

Penjelasan Sejarah Sebagai Peristiwa

#Sejarah_Kelas_10 Penjelasan Sejarah Sebagai Peristiwa - Apa yang terjadi pada masa kemudian yaitu fakta sejarah atau kenyataan sejarah. Kenyataan tersebut sanggup menjadi insiden sejarah. 

melaluiataubersamaini demikian, sejarah sebagai peristiwa yaitu kejadian, kenyataan, dan aktualitas. Kenyataan tersebut sudah berlangsung pada masa lalu. Sejarah menjadi sesuatu yang adil lantaran yaitu kenyataan yang benar-benar terjadi. Kehidupan insan bersifat multidimensi, artinya kehidupan yang sanggup dilihat dari banyak sekali aspek. 

Aspek-aspek tersebut yaitu ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain-lain. Kenyataan sejarah sanggup berupa aspek-aspek kehidupan manusia. Objektivitas sejarah sanggup dibuktikan menurut sumber sejarah yang ditemukan. Apabila suatu insiden sejarah itu diceritakan tetapi tidak ada sumbernya, maka sejarah itu tidak menjadi adil. Jadi, insiden tersebut bukan kenyataan sejarah.

Peristiwa sejarah sanggup dilihat dalam korelasi lantaran akibat, baik yang bersifat internal maupun eksternal dari insiden itu. Internal disebabkan faktor yang ada dalam insiden itu sendiri, misalkan lahirnya pergerakan nasional di Indonesia pada awal masa ke-20 disebabkan oleh lahirnya kaum pintar sebagai dampak dari politik pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda melalui politik etis. Secara eksternal pergerakan kebangsaan di Indonesia lahir disebabkan oleh kemenangan perang oleh Jepang terhadap Rusia 1904/1905.

 Apa yang terjadi pada masa kemudian yaitu fakta sejarah atau kenyataan sejarah Penjelasan Sejarah Sebagai Peristiwa
Peristiwa Wisuda
Sebab biasanya yaitu syarat utama bagi timbulnya suatu akibat. Syarat tersebut bisa berupa kondisi tertentu. Sebab suatu insiden bisa bersifat tunggal atau lantaran utama, bisa pula bersifat multisebab atau lebih dari satu. Sebagai contoh, insiden perang terjadi disebabkan oleh konflik militer yang tidak sanggup diselesaikan oleh dua negara yang bersengkata. 

Perang sanggup pula disebabkan oleh multisebab, bukan spesialuntuk konflik militer tetapi disebabkan oleh aspek-aspek lainnya contohnya konflik perbatasan, kepentingan ekonomi, kepentingan politik dalam negeri, dan sebagainya. 

Dalam sejarah umat manusia, insiden sejarah sanggup yaitu suatu perubahan kehidupan. Sebab sejarah pada hakikatnya yaitu sebuah perubahan. Sejarah mempelajari acara insan dalam konteks waktu. melaluiataubersamaini melihat aspek waktu tersebut, akan terlihat perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan kehidupan tersebut sanggup berupa aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Aspek-aspek tersebut mempunyai korelasi yang saling terkait. Suatu insiden ekonomi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial, dan budaya, juga sebaliknya.

Peristiwa politik biasanya insiden kehidupan insan yang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan sanggup bekerjasama dengan penguasa, negara, pemerintahan, keputusan-keputusan pemerintah, partai politik, undang-undang keterlibatan masyarakat dalam politik contohnya pemilu, dan lain-lain. Penguasa bisa seorang raja, presiden, atau pemimpin partai. Terdapat pula orang-orang tertentu yang bukan penguasa tetapi mempunyai imbas terhadap kekuasaan, yang biasanya orang-orang tersebut dikategorikan sebagai “orang-orang besar”, misalkan seorang tokoh masyarakat yang mempunyai kharisma di mata masyarakatnya.

Peran seorang penguasa sanggup menjadi suatu insiden politik, contohnya kiprah yang dilakukan oleh Daendels ketika menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Salah satu tindakan dari keputusan politiknya yang sangat penting bagi sejarah Indonesia yaitu pembuatan Jalan Raya yang terbentang dari ujung barat Pulau Jawa yaitu Anyer hingga dengan ujung timur Pulau Jawa yaitu Panarukan. Pembuatan jalan raya ini berawal dari keputusan politik Daendels yang bertugas mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris, tetapi kemudian berakibat pada aspek-aspek lainnya. 

Pembangunan jalan raya sebagai suatu sebab, sanggup berakibat pada aspek-aspek lain yang tidak lagi yaitu insiden politik. Aspek-aspek lain tersebut contohnya pertumbuhan kota-kota di Jawa Barat yang dilalui jalan raya. Kota-kota tersebut contohnya Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, dan kota-kota lainnya. Di antara kota-kota tersebut dibangun jalur ekonomi, lantaran jalan tersebut berfungsi sebagai masukana transportasi bagi barang-barang yang dihasilkan oleh kawasan tersebut. 

Di dalam kota-kota tersebut memungkinkan tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat, masyarakat praktis diberinteraksi secara ekonomi lantaran terdapat masukana transportasi, sehingga kegiatan perdagangan antarmasyarakat semakin meluas. Bahkan secara sosial sanggup menimbulkan suatu kegiatan perjuangan jasa, contohnya jasa pengangkutan barang yang memakai gerobak kuda. Berdasarkan teladan di atas, dapatlah dilihat bahwa insiden politik sanggup menjadi lantaran terhadap peristiwa-peristiwa lainnya menyerupai insiden ekonomi dan sosial.

Selain kiprah individu dalam politik, kiprah kelompok juga sanggup menjadi insiden politik. Misalkan, insiden kiprah yang dilakukan oleh partai politik dalam kampanye. Partai politik yaitu kumpulan individu-individu yang berkumpul untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya, yang biasanya akan mereka perjuangkan nanti di parlemen. Kegiatan kampanye yaitu serpihan dari kegiatan pemilu. Kegiatan pemilu sanggup mengatakan bagaimana individu-individu itu berperilaku. Dalam kegiatan kampanye, partai-partai berlombalomba dengan banyak sekali jargon yang mereka ungkapkan untuk meraih massa.

Kegiatan kampanye sebagai insiden politik sanggup menjadi lantaran bagi peristiwa-peristiwa lainnya. Misalnya apabila kampanye itu dilakukan tidak dengan tertib dan tumbuhnya fanatisme yang hiperbola di kalangan pengikut atau massa partai politik, sanggup berakibat lahirnya insiden konflik sosial atau kerusuhan. Selain berakibat secara sosial, kampanye sanggup pula berakibat pada kegiatan ekonomi. Misalnya setiap partai politik mempunyai identitasnya masing-masing. Identitas tersebut sanggup dilihat pada bendera dan kaos yang dipakai oleh massanya. 

Untuk kegiatan kampanye, identitas tersebut harus digunakan, dan membutuhkan jumlah yang cukup banyak. Pemenuhan identitas tersebut mustahil dilakukan oleh partai itu sendiri, lantaran partai lebih berserius pada kegiatan politik. Akibatnya, tumbuhlah para pengusaha atau penjual bendera dan kaos partai politik. Terjadi perdagangan bendera dan kaos partai dalam jumlah yang lebih besar. Bagi sekelompok pedagang atau pengusaha, ini yaitu insiden ekonomi yang sangat menguntungkan.

Partai politik dalam melaksanakan kampanye biasanya dilakukan di lapangan yang terbuka luas dan membutuhkan kerumunan massa yang cukup besar. Bagi sekelompok pedagang makanan, khususnya pedagang kecil, kerumunan massa ini yaitu potensi untuk mencari konsumen dalam rangka menjual dagangannya. Dalam kegiatan kampanye ini ternyata terjadi insiden ekonomi, yaitu terjadinya transaksi dagang antara pedagang kuliner yang menjajakan di tempat berlangsungnya kampanye dengan massa pendukung partai.

Dalam sejarah Indonesia, peristiwa-peristiwa politik tersebut sanggup dilihat dari kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) yang pertama pada tahun 1955 hingga dengan pemilu terakhir pada tahun 2003. Bagi mereka yang mengalaminya pelaksanaan pemilu, sanggup melihat secara eksklusif dari lingkungan terdekat atau lingkungan sekitarnya bagaimana perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada dikala pemilu berlangsung, apakah masyarakat terserius sepenuhnya pada kegiatan politik, atau adakah kegiatan ekonomi masyarakat dalam rangka pemilu, atau kegiatan-kegiatan lainnya di luar kegiatan yang bersifat politik.

Peristiwa ekonomi yaitu insiden yang menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi. Ciri utama dari kegiatan ekonomi yaitu adanya produksi dan pertukaran hasil produksi dalam bentuk kegiatan jual beli. Produk yang diperjualbelikan bisa berbentuk barang atau jasa.

Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda di Indonesia, tidak spesialuntuk dilihat sebagai insiden politik belaka, sanggup pula dilihat sebagai insiden ekonomi. Misalkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda wacana Sistem Tanam Paksa atau cultuurstelsel dan diberlakukannya Undang-Undang Agraria 1870. Sistem Tanam Paksa dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Belanda intinya yaitu duduk kasus ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah Belanda. Kas negara pemerintah Belanda mengalami kekosongan yang disebabkan oleh pembiayaan perang.

Untuk memenuhi kekosongan kas negara tersebut, pemerintah Belanda menjadikan wilayah jajahannya (Indonesia) sebagai sumber komoditas ekonomi. Sebagai pelaksanaan sistem tanam paksa, kemudian ditanamlah tanam-tanaman yang laris di pamasukan dunia atau tumbuhan ekspor. Pemerintah Belanda mendapat laba yang sangat besar dari pelaksanaan Sistem Tanam Paksa tersebut. Keuntungan itu diperoleh lantaran pemerintah Belanda tidak mengeluarkan ongkos produksi yang besar. 

Dalam penanaman dipakai buruh yang tidak diupah secara bebas, tetapi buruh yang mempunyai wajib kerja. Akibat sosial yang terjadi dalam masyarakat di Indonesia yaitu timbulnya kemiskinan, bahkan kelaparan. Terjadi janjkematian penduduk di beberapa kawasan lantaran kelaparan. Ternyata bagi penduduk, Sistem Tanam Paksa tidak mempersembahkan kesejahteraan secara ekonomis. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian menjadi salah satu lantaran dihapuskannya Sistem Tanam Paksa.

Sebagai pengganti dari Sistem Tanam Paksa yaitu diberlakukannya Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) 1870. Pemberlakuan Undang-Undang tersebut sanggup dilihat sebagai suatu insiden ekonomi. Undang-undang ini mengandung unsur liberalisasi ekonomi, lantaran yang menjadi penyelenggara utama ekonomi bukan lagi pemerintah menyerupai halnya dalam Sistem Tanam Paksa, tetapi pihak swasta sebagai penyelenggara. 

Pemberlakuan Undang-Undang Agraria 1870 menimbulkan hadirnya para investor abnormal yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peristiwa ekonomi yang sanggup dilihat dari diberlakukannya Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) 1870 tersebut yaitu semakin luasnya dibuka perjuangan perkebunan.

Perkebunan yaitu bentuk kegiatan ekonomi, yaitu adanya produksi berupa hasil tanam-tanaman menyerupai teh, karet, kopi, kina, tembakau, coklat, dan lain-lain. Hasil-hasil perkebunan tersebut ada yang diolah di pabrik-pabrik yang kemudian hasil olahan tersebut dijual. Usaha produksi dan jual beli produk perkebunan ternyata berdampak pada usaha-usaha jasa, baik secara ekonomi maupun sosial. 

Secara sosial tumbuh model buruh yang tidak sama dengan masa tanam paksa. Pada masa tanam paksa, buruh yang dipakai yaitu buruh yang wajib kerja, mereka tidak didiberi upah. Sedangkan pada masa diberlakukannya Undang-Undang Agraria, muncul model buruh yang bebas, mereka dipenghasilan atau diupah sesuai jam kerja dan hasil pekerjaannya.

Begitu pula, mereka bekerja tidak dipaksa. Untuk menarikdanunik produk-produk perkebunan, baik ke pabrik maupun dari pabrik ke tempat penjualan, membutuhkan perjuangan jasa pengangkutan, sehingga tumbuh perjuangan jasa angkutan.

Peristiwa ekonomi sebagai sejarah masyarakat insan Indonesia, tidak spesialuntuk dilihat pada masa penjajahan. Sejarah kontemporer pun sanggup dilihat sebagai insiden sejarah. Pada perkembangan sejarah ekonomi yang kontemporer, kita bisa melihat kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar lingkungan kita, baik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Sebagai contoh, kita bisa melihat perubahan atau jatuh bangunnya perjuangan yang dilakukan oleh para pengrajin di sekitar lingkungan tetangga kita. 

Bagaimana perjuangan kerajinan itu dirintis, berkembang pesat pada tahun-tahun tertentu, dan mungkin mengalami kebangkrutan. Berbagai lantaran perjalanan sejarah kegiatan ekonomi pengrajin tetangga bisa kita cari. Apakah kebangkrutannya disebabkan oleh modernisasi teknologi, administrasi perusahaan, interes masyarakat pada produk kerajinan, atau sebab-sebab lainnya.

Pertumbuhan industri besar yang terjadi di sekitar kita, sanggup juga dilihat sebagai insiden ekonomi. Bagaimana industri besar itu berdampak pada kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Misalkan di beberapa kota tumbuh pabrik-pabrik besar. Pabrik-pabrik tersebut membutuhkan lahan yang cukup luas. Hal itu mengakibatkan banyak kebun-kebun atau sawah-sawah yang yaitu sumber kehidupan ekonomi masyarakat menjadi tergusur. 

Terjadi perubahan sosial dalam diri masyarakat, contohnya masyarakat yang tiruanla berprofesi sebagai petani berkembang menjadi buruh pabrik, tukang ojeg, sopir angkot, buruh bangunan, dan lain-lain. Masyarakat di sekitar pabrik kegiatan ekonomi tidak lagi menjadi petani, tetapi beralih ke sektor jasa.

Peristiwa sosial yaitu insiden sejarah yang terjadi atau timbul sanggup disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya. Seperti sudah dicontohkan di atas, insiden ekonomi dan politik sanggup berdampak pula pada insiden sosial. Peningkatan ekonomi dalam satu kelompok masyarakat, sanggup berakibat terjadinya perubahan sosial. Pertumbuhan pabrik-pabrik sanggup pula meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar. Ketika menjadi petani, masyarakat di sekitar, spesialuntuk bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang SLTP. 

Tetapi ketika ia beralih ke profesi jasa dengan tumbuhnya pabrik, masyarakat di sekitar bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi tinggi. Perubahan sosial terjadi, yaitu di lingkungan masyarakat sekitar sudah mulai banyak orang-orang yang mempunyai pendidikan yang lebih baik. melaluiataubersamaini pendidikan yang lebih baik, memungkinkan bagi masyarakat di sekitar sanggup melaksanakan pilihan-pilihan pekerjaan yang profesional.

Peristiwa sejarah terjadi dalam lingkup spasial atau ruang yang beragam. Mulai dari ruang lingkup spasial yang lebih kecil hingga pada ruang lingkup yang lebih besar. Ruang lingkup spasial secara administratif pemerintahan bisa mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, negara bahkan dunia. Sebuah insiden sejarah bisa saja terjadi spesialuntuk di desa tertentu saja, misalkan bagaimana perubahan pada masyarakat pedesaan di Jawa dengan adanya Sistem Tanam Paksa, apakah mereka tetap menjadi petani, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya.

Spasial dalam ruang lingkup yang lebih kecil contohnya keluarga. Keluarga sanggup diangkat menjadi tema penulisan sejarah. Dalam hal ini keluarga tidakboleh spesialuntuk dipahami sebagai ikatan individu-individu yang yaitu anggota keluarga menyerupai ayah, ibu, dan anak. Pendekatan sosiologis atau antropologis sanggup dilakukan dalam mengkaji tema sejarah keluarga. 

Secara sosiologis, keluarga harus dipahami sebagai bentuk suatu masyarakat. sepertiyang lazimnya suatu masyarakat, akan terjadi interaksi di antara anggotanya. Interaksi di antara mereka akan membuat suatu dinamika atau perubahan. Perubahan inilah yang kemudian sanggup menjadi suatu insiden sejarah.

Interaksi tersebut sanggup terjadi contohnya adanya kegiatan ekonomi yang ada di keluarga. Dinamika ekonomi yang terjadi di keluarga sanggup menjadi basis dinamika ekonomi masyarakat yang lebih luas. Hal ini sanggup dilihat terutama pada masyarakat yang sejenis acara ekonominya pada suatu daerah. Misalnya terdapat suatu desa pengrajin, tiruana keluarga yang tinggal pada desa itu yaitu pengrajin tikar. Jatuh bangunnya kegiatan ekonomi pada desa tersebut bisa dilihat dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi pada keluarga-keluarga yang ada di desa tersebut.

Peristiwa-peristiwa keluarga yang bisa kita lihat, contohnya bagaimana keluarga itu memproduksi dan menjual hasil-hasil kerajinannya, bagaimana sistem manajemennya, apakah ada korelasi dengan sistem korelasi atau sistem lainnya. Kalau ada korelasi dengan sistem kekeluargaan, maka kita sanggup melihat bagaimana insiden ijab kabul yang dilakukan oleh keluarga-keluarga pengrajin tersebut, apakah untuk memperkuat bisnisnya mereka berkeluargakan putera atau puterinya dengan sesama saudara atau tetangga yang berprofesi sebagai pengrajin tikar. melaluiataubersamaini demikian, insiden keluarga yang yaitu suatu insiden dalam ruang lingkup spasial yang lebih kecil, sanggup berakibat pada insiden ekonomi dalam spasial yang lebih luas.

Peristiwa yang terjadi dalam keluarga tidak spesialuntuk dilihat dalam konteks yang luas. Penulisan insiden sanggup dilihat dalam kiprah individu yang ada di keluarga tersebut. Anggota keluarga yang ditulis biasanya yaitu tokoh penting dalam sejarah. Penulisan insiden sejarah menyerupai ini akan menampilkan suatu biografi. Tokoh yang ditulis akan menceritakan peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi pada dirinya dan keluarganya. 

Peristiwa yang ditampilkan mulai dari insiden yang ia alami dalam ruang lingkup yang kecil hingga pada ruang lingkup yang lebih luas. Dalam ruang lingkup yang lebih kecil contohnya insiden yang terjadi di keluarganya, sedangkan insiden dalam ruang lingkup yang lebih luas contohnya kiprah beliau di masyarakat yang lebih luas. 

Kesimpulan yang bisa kita nyatakan menurut uraian tersebut bahwaperistiwa sejarah intinya yaitu sesuatu yang adil dan suatu kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lalu. Objektivitas tersebut sangat ditentukan oleh keberadaan sumber sejarahnya. Peristiwa yang terjadi pada masa kemudian sanggup dilihat dari banyak sekali aspek kehidupan manusia, menyerupai insiden politik, ekonomi, dan sosial.

Demikianlah Materi Penjelasan Sejarah Sebagai Peristiwa, agar bermanfaa.
LihatTutupKomentar