-->

Awal Penyebaran Islam Di Indonesia


Masuknya agama Islam ke Indonesia sanggup diketahi dari beberapa sumber yang sanggup memdiberitakannya. Sumber sejarah itu sanggup digolongkan menjadi sumber ekstern (dari luar negeri) dan sumber intern (dari dalam negeri).

a. Sumber Eksternal
1) Berita dari Arab
Pada kurun ke-7 ketika Kerajaan Sriwijaya sedang berkembang sudah banyak pedagang Arab yang mengadakan kekerabatan dengan masyarakat Kerajaan Zabag/Sriwijaya.
2) Berita dari Eropa
Pada tahun 1292 Marco Polo (Italia) yaitu orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia ketika kembali dari Cina untuk menuju Eropa melalui jalan laut. Ketika ia singgah di Perlak (Peureulak) penduduknya sudah memeluk agama Islam dan sudah terdapat kerajaan bercorak Islam, yakni Kerajaan Samudra Pasai.
3) Berita dari India
Para pedagang Gujarat dari India di samping berdagang juga mengembangkan agama Islam di pesisir pantai.
4) Berita dari Cina
Dikatakan oleh Ma Huan (sekretaris Laksamana Cheng Ho) bahwa pada tahun 1400 sudah ada pedagang-pedagang Islam yang tinggal di pantai utara Jawa.

b. Sumber Internal
Sumber intern yang menjadi bukti masuknya Islam di Indonesia, antara lain sebagai diberikut.

1) Batu Nisan Fatimah binti Maimun (1028) yang bertuliskan Arab di Leran (Gresik).
2) Makam Sultan Malik Al Saleh (1297) di Sumatra.
3) Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik.


Masuknya agama Islam ke Indonesia sanggup diketahi dari beberapa sumber yang sanggup memdiberita Awal Penyebaran Islam di Indonesia
Masjid Baiturrahman Banda Aceh
Islam masuk ke Indonesia pada kurun ke-7 dan terus berkembang serta prosesnya lebih demokratis dari pada agama Hindu. Itulah sebabnya pada kurun ke-16 sudah sanggup menggeser kekuasaan Hindu (Kerajaan Majapahit). Adapun proses islamisasi di Indonesia dilakukan dengan banyak sekali bentuk, antara lain sebagai diberikut.

a. Melalui Perdagangan
Para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat memegang peranan penting alasannya di samping berdagang, mereka juga mengembangkan agama Islam. Mereka mendirikan perkampungan sendiri (perkampungan pedagang muslim di negeri ajaib ) yang disebut Pekojan. Melalui perdagangan inilah Islam berkembang pesat. Hal ini didukung oleh situasi politik ketika itu, ketika para bupati pesisir berusaha untuk melepaskan diri dari kekuasaan sentra yang sedang mengalami kekacauan atau perpecahan.

b. Melalui Perkawinan
Perkawinan putri darah biru dengan pedagang muslim dilakukan secara Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat (perkawinan antara pihak Islam dengan pihak yang belum Islam). Perkawinan ialah susukan islamisasi yang paling gampang. Dari perkawinan itu pula akan membentuk ikatan kekerabatan antara pihak keluarga pria dan perempuan. 

Saluran lewat perkawinan antara pedagang, ulama, ataupun golongan lain dengan anak bangsawan, bupati ataupun raja akan lebih menguntungkan. Status sosial ekonomi ataupun politik para bangsawan, bupati, atau raja akan mempercepat proses islamisasi. Banyak teladan yang sanggup dikemukakan terkena proses islamisasi melalui perkawinan, antara lain sebagai diberikut.

1) Perkawinan Putri Campa dengan Raja Brawijaya yang melahirkan Raden Patah.
2) Perkawinan Rara Santang (putri Prabu Siliwangi) dengan Syarif Abdullah melahirkan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).
3) Perkawinan Putri Blambangan dengan Maulana Ishak mempunyai seorang putra berjulukan Raden Paku (Sunan Giri).
4) Perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede Manila melahirkan Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) dan Sunan Drajat (Syarifudin).

c. Melalui Tasawuf
Ajaran tasawuf yaitu anutan ketuhanan yang sudah bercampur dengan mistis atau unsur-unsur magis. Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia pada kurun ke-13. Di Aceh muncul hebat tasawuf yang terkenal, menyerupai Hamzah Fansuri, Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. Di Jawa di antara Wali Sanga juga ada yang mengajarkan tasawuf ialah Sunan Bonang dan Sunan Kudus.

d. Melalui Pendidikan
Lewat pendidikan terutama dalam pesantre yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Pesantren ialah forum yang penting dalam penyebaran agama Islam lantaran ialah tempat training calon guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, kita mengenal beberapa pesantren, di antaranya Pesantren Ampel Denta di Surabaya dan Pesantren Giri di Gresik.

e. Melalui Dakwah
Proses islamisasi di Jawa melalui dakwah dilakukan oleh kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Wali Sanga (songo). Wali artinya wakil atau utusan. Mereka di samping mempunyai pengetahuan agama Islam juga mempunyai kelebihan yang disebut karomah. Oleh lantaran itu, mereka didiberi gelar sunan artinya yang dihormati. Kesembilan wali tersebut yaitu sebagai diberikut:

1) Sunan Ampel (Raden Rahmat) di Surabaya (Jawa Timur).
2) Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) di Tuban (Jawa Timur).
3) Sunan Drajat ( Raden Syarifuddin) atau raden Qosim di Lawongan, Jawa Timur.
4) Sunan Giri (Raden Paku) di Gresik, Jawa Timur.
5) Syeh Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa Timur.
6) Sunan Kalijaga (Raden Said) di Kadilangu, Semarang, Jawa Tengah.
7) Sunan Kudus (Raden Jafar Shodiq) di Kudus, Jawa Tengah.
8) Sunan Muria (Raden Umar Said) di Muria, Jawa Tengah.
9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) di Cirebon, Jawa Barat.

Penyebaran agama Islam di Jawa Tengah kepingan selatan dilakukan Sunan Tembayat (Bayat) yang berkedudukan di Klaten. Penyebaran agama Islam di luar Jawa, khususnya di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk ri Bandang dan Datuk ri Sulaiman. Di Kalimantan Timur dilakukan oleh Datuk ri Bandang dan Tuan Tunggang ri Parangan. Golongan lain yang mempercepat proses islamisasi ialah mereka yang sudah menunaikan ibadah haji.

Agama Islam simpel diterima dan dapat berkembang pesat di Indonesia karena faktor sebagai diberikut.

1. Syarat masuk Islam sangat gampang, yakni cukup mengucapkan kalimat syahadat.
2. Agama Islam bersifat demokratis, tidak mengenal perbedaan sosial, tidak membedakan si kaya dan si miskin, tidak membedakan warna kulit, dan sebagainya.
3. Agama Islam tidak mengenal kasta.
4. Agama Islam yang masuk ke Indonesia disesusikan dengan watak dan tradisi bangsa Indonesia, serta bertoleransi tinggi terhadap agama yang ada waktu itu, yakni Hindu dan Buddha.
5. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan damai, tanpa paksaan, dan kekerasan.
6. Faktor politik yang turut memperlancar penyebaran agama Islam di Indonesia ialah runtuhnya Kerajaan Majapahit (1478) atau (1526) dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511.


Untuk sanggup lebih mengetahui dan memahami lokasi daerah-daerah di Indonesia yang sudah menerima imbas Islam sanggup dilihat pada peta diberikut ini

Masuknya agama Islam ke Indonesia sanggup diketahi dari beberapa sumber yang sanggup memdiberita Awal Penyebaran Islam di Indonesia
Peta Penyebaran Agama Islam di Indonesia

(Peureulak /Perlak)

Perlak yaitu nama kerajaan di wilayah Aceh Timur yang sentra pemerintahannya bersahabat muara Sungai Peuleula dan ialah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Adapun faktor-faktor yang sanggup mendorong Perlak menjadi sentra kerajaan dan perdagangan, antara lain sebagai diberikut.

a. Letaknya strategis untuk perdagangan, yaitu di tepi jalur perdagangan internasional.
b. Daerah Aceh ialah kawasan penghasil lada yang ialah materi ekspor ke India dan Timur Tengah.
c. Mundurnya Kerajaan Melayu sebagai sentra perdagangan mempersembahkan peluang kepada Perlak untuk berkembang.

Kapan pastinya Kerajaan Perlak muncul tidak banyak diketahui. Hanya saja sejarah sudah mencatat bahwa Raja Perlak yang pertama ialah Sultan Alauddin Syaid Maulana Abdul Aziz Syah atau singkatnya Sultan Alaudin Syah (1161–1186), seorang penganut Islam aliran Syi'ah (golongan dan ialah sebutan yang dipergunakan oleh pengikut Ali, yaitu suami putri Nabi Muhammad saw berjulukan Fatimah).

Pelabuhan Perlak dicatat dalam sejarah lantaran menerima kunjungan musafir berjulukan Marco Polo. Ia singgah dalam perjalanan kembali dari Negeri Cina ke Venesia (1292). Dalam diberitanya, Marco Polo menceritakan bahwa penduduk di ibu kota kerajaan sudah menganut agama Islam. Sebaliknya, penduduk di luar kota masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Dinasti Syaid Aziz memerintah kurang lebih seabad lamanya. Dalam kepingan simpulan kurun ke-13 terjadi kudeta antara Dinasti Syaid Aziz keturunan Arab dan Dinasti Marah yang ialah keturunan asli. Akibatnya kerajaan terpecah menjadi dua, yakni Perlak Baroh (selatan) di bawah Dinasti Marah dan Perlak Tunong ( utara) di bawahDinasti Syaid Azizi. Akibat kudeta pada simpulan kurun ke-13 Perlak mengalami keruntuhan alasannya dikuasai oleh Samudra Pasai.

Demikianlah Materi Awal Penyebaran Islam di Indonesia, supaya bermanfaa.
LihatTutupKomentar