-->

Sistem Pernapasan (Aves) Burung

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas wacana Sistem Pernapasan pada Burung. Burung sanggup terbang dengan sayapnya yang digerakkan oleh otot-otot yang terdapat pada dada. Penggunaan otot ini ketika terbang akan mengganggu proses ide (pengambilan napas) oleh paru-paru. Maka, selain mempunyai paru-paru, burung mempunyai alat bantu pernapasan yang khas yaitu kantong udara.

ALAT PERNAPASAN BURUNG

Saluran pernapasan burung terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus, paru-paru, dan kantong udara. Kantong udara ini bekerjasama dengan paru-paru. Umumnya, kantong udara pada burung berjumlah sembilan buah, yaitu
  1. dua buah kantong udara di leher,
  2. sebuah kantong udara antartulang selangka,
  3. dua buah kantong udara dada depan,
  4. dua buah kantong udara dada belakang, dan
  5. dua buah kantong udara perut.


Kantong udara (sakus pneumatikus) berfungsi untuk membantu burung bernapas ketika terbang, membantu membesarkan ruang siring sehingga sanggup memperbesar dan memperkeras suara, menyelubungi alat-alat dalam rongga badan sehingga tidak kedinginan, dan membantu mencegah hilangnya panas badan yang terlalu besar.

Anatomi Pernapasan Burung (www.paulnoll.com/Oregon/Birds/)

Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan. Paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan bekerjasama dengan kantung udara. Paru-paru burung tidak mempunyai alveoli tetapi diganti dengan pembuluh udara yang disebut parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang, yaitu berupa pembuluh kapiler udara yang berdampingan dengan kapiler darah.

Pada bab bawah trakea, yaitu pada percabangan tenggorokan, terdapat alat bunyi atau siring. Siring mempunyai selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika dilewati udara.

MEKANISME PERNAPASAN

Pengambilan udara pada burung ada dua cara, yaitu pada waktu terbang dan pada waktu istirahat.

Pada ketika terbang, burung tidak sanggup memakai rongga dada untuk melaksanakan penarikan dan pengeluaran napas alasannya tulang dada dan tulang rusuk yakni daerah perlekatan otot-otot untuk terbang. Pernapasan dilakukan dengan memakai cadangan udara di dalam kantung udara.
Pada waktu terbang melayang tanpa mengepakkan sayap, udara diisap masuk ke dalam paru-paru kemudian disalurkan menuju kantong udara yang merupakan daerah penyimpanan udara. Selama terbang dengan mengepakkan sayap, pernapasan burung terutama memakai cadangan udara di dalam kantong udara. Pada ketika sayap diangkat ke atas, kantong udara di ketiak akan mengembang sehingga udara masuk. Apabila sayap diturunkan, kantong udara di ketiak akan terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid akan mengembang sehingga udara keluar. Pertukaran oksigen oleh darah hanya terjadi di paru-paru saja. Dengan cara ini maka darah sanggup mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, sehingga burung sanggup memenuhi kebutuhan oksigennya ketika terbang.

Pengambilan udara ketika burung istirahat yakni sebagai berikut. Fase ide (penarikan napas) diawali dengan pergerakan tulang rusuk ke depan sehingga memperbesar rongga dada dan paru-paru menjadi mengembang. Hal ini menyebabkan udara sanggup masuk ke paru-paru. Sebagian udara yang kaya oksigen ini akan diambil oleh paru-paru dan sebagian lagi dialirkan ke kantung udara belakang. Udara yang miskin oksigen akan masuk ke kantung udara depan. Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi ketika pengecilan rongga dada yang diikuti dengan mengecilnya paru-paru, sehingga udara di dalam kantung udara akan dikeluarkan melalui paru-paru.

Sumber:
  • Aryulina, Diah. 2009. Biologi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
  • Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas Kelas XI Semester 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Itulah postingan kita kali ini mengenai Sistem Pernapasan pada Burung, biar bermanfaat bagi semuanya. J
LihatTutupKomentar