Teori Terjadinya Tata Surya - Tata Surya ialah salah satu sistem bintang yang terdapat di galaksi Bimasakti. Sistem Tata Surya ialah suatu keluarga yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya, plguat-plguat, bulan, komet, meteor, dan anggota-anggota lain yang bergerak mengelilinginya.
Dari sekian anggota Tata Surya tersebut spesialuntuk matahari yang sanggup memancarkan cahaya sendiri, sedangkan anggota Tata Surya lainnya spesialuntuk memantulkan cahaya sendiri. Berikut ini yakni teori-teori terbentuknya Tata Surya.
a. Teori Nebula
Teori ini menyampaikan bahwa anggota keluarga Tata Surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa ini semakin usang semakin tinggi. Akibatnya, bab tengah massa itu menggelembung. Akhirnya, bulat materi itu terlempar keluar. Lingkaran ini mendingin, mengecil, dan balasannya menjadi plguat.
Plguat ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa. Lalu, bulat lain terlempar dan terlempar lagi dari sentra massa dan menjadi seluruh plguat, termasuk Bumi. Akhirnya, tiruana plguat terbentuk. Pusat massa menjadi matahari kita. Selanjutnya, plguat-plguat itu juga melemparkan massa keluar angkasa dan bermetamorfosis satelit atau bulan.
Teori Nebula muncul pada kurun ke 18. Teori ini diawali dengan pendapat seorang filsuf Jerman berjulukan Immanuel Kant. Ia beropini bahwa Sistem Tata Surya terbentuk dari suatu nebula, yaitu kabut tipis yang sangat luas. Teori ini diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon), seorang astronom Prancis. Ia mengajukan teori yang ialah klarifikasi pendapat Kant, meskipun Laplace sendiri tidak mengetahui santunan aliran Kant. Oleh alasannya yakni itu, teori Nebula ini dikenal pula dengan teori Kant-Laplace.
Teori ini menyatakan bahwa suatu dikala sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada erat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menjadikan pasang di bab gas gerah matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya bermetamorfosis cairan lalu memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi plguat yang ada sekarang, termasuk Bumi kita.
Sekitar tahun 1900, seorang astronom berjulukan Forest Ray Moulton dan spesialis geologi berjulukan T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago mengemukakan teori gres yang mereka namakan teori Plguatesimal. Plguatesimal yakni suatu benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas.
Teori ini agaknya didasarkan pada kenyataan bahwa beberapa bintang di langit tidak pernah berhenti bergerak. Suatu dikala bintang yang bergerak itu melintas sangat erat dengan Matahari. Karena gaya gravitasi, terjadi gaya tarik-menarikdanunik antara Matahari dan bintang yang melintas tersebut sehingga terjadi pasang. Plguat yang terbentuk jawaban pasang ini boleh jadi ada yang mengikuti bintang yang lewat tersebut.
c. Teori Pasang
Teori ini juga didasarkan atas wangsit benturan. Teori ini menyampaikan bahwa plguat-plguat terbentuk pribadi oleh gas orisinil matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori Plguatesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini plguat tidak terbentuk oleh plguatesimal. Menurut teori ini, dikala bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bab tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah balasannya yang membentuk sebuah plguat.
Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris menyusun suatu teori yang dinamakan teori Pasang. Teori ini juga didasarkan atas wangsit benturan. Berbeda dengan Moulton dan Chamberlain, kedua ilmuwan itu tidak percaya bahwa plguat berasal dari sejumlah benda alam kecil-kecil atau plguatesimal. Mereka beropini bahwa plguat itu pribadi terbentuk dari massa gas orisinil yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat.
Dalam bayangan Jeans dan Jeffreys, kelahiran Tata Surya ialah insiden langka. Peristiwa itu terjadi dikala Matahari nyaris bersinggungan dengan sebuah bintang. Lidah Matahari yang berbentuk cerutu, ialah klarifikasi yang masuk logika mengapa ukuran plguat tidak sama-beda.
Teori ini menyampaikan bahwa Matahari mulanya berupa bintang kembar yang mengelilingi sebuah medan gravitasi. Sebuah bintang menabrak salah satu bintang kembar dan mungkin menghancurkannya. Bintang yang hancur itu bermetamorfosis massa gas yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini menjadi masbodoh dan terbentuklah plguat.
Adapun bintang yang bertahan, menjadi Matahari kita. Karena kekuatan gravitasinya, Matahari menahan plguat yang terbentuk dan beredar berdasarkan lintasannya sekarang. Jadi, jelaslah bahwa teori ini juga didasarkan atas wangsit benturan.
Teori ini dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu R.A. Lyttleton. Ia yakni seorang astronom. Teori ini ialah modifikasi dari teori benturan yang sudah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini mempersembahkan klarifikasi yang lebih baik wacana asal Tata Surya berdasarkan teori benturan
Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya tiruanla ialah awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk menyerupai sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan itu menjadikan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu. Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan lalu menjadi plguat. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Teori ini diperkenalkan oleh astronom Amerika Serikat Fred L. Whippel. Jika ditinjau dari prosesnya, teori ini menyerupai pengembangan dari teori Nebula. Teori yang sama dikemukakan oleh astronom Inggris yaitu Fred Hoyle dan astronom Swedia Hannes Alven. Menurut mereka pada mulanya Matahari berputar dengan cepat dengan pienteng gas di sekelilingnya.
Berdasarkan penelitian kini Matahari berputar kira-kira satu kali dalam 27 hari. Perhitungan mutakhir menunjukkan bahwa Matahari primitif berputar lebih cepat yang memungkinkan terlemparnya materi yang lalu membentuk plguat. INI bukti yang menguatkan teori ini.
Kini kita tahu bahwa Bumi ini sangat kecil. Bumi spesialuntuklah suatu titik di jagat raya. Ini berarti, makhluk yang tinggal di Bumi, termasuk kita, jauh lebih kecil lagi. Tetapi Bumi yang kecil tersebut ialah satu-satunya kawasan di jagat raya yang sanggup ditempati. Oleh alasannya yakni itu, sepatutnyalah kita bersyukur, meskipun Bumi kecil tetapi sanggup menghidupi kita.Demikianlah Teori Terbentuknya Tata Surya, selanjutnya baca juga materi Anggota Tata Surya (Matahari, Plguat, Asteroid, Meteor), biar bermanfaa.