-->

Teori Para Andal Perihal Asal-Usul Masyarakat Indonesia

Teori Para Ahli Tentang Asal-Usul Masyarakat Indonesia - Pengembaraan insan prasejarah yang muncul di Afrika, kemudian datang di tepi laut Asia Tenggara secara bergelombang. Melalui jalur utara (Taiwan dan Filipina) dan jalur barat (Semenanjung Melayu) pada Zaman Es dengan naik-turunnya air laut pada Dangkalan Sunda dan Sahul. 

Berikutnya, masuklah Ras Mongolia, Ras Kaukasoid, dan Ras Negrito. Ketiga ras penhadir itu melebur menjadi Indocina dan Indonesia yang berkulit coklat. Dalam jangka waktu yang lama, insan penhadir menyebar ke kepulauan melalui Dangkalan Sunda dan Sahul, kemudian menjadi insan kepulauan yang mencakup beberapa aspek daerah Sumatera hingga Irian.

Sebagian besar masyarakat penhadir itu tinggal di pinggir pantai. Lama kelabuaan, terbentuklah masyarakat kepulauan yang berjiwa pelaut (bahari) dengan peralatan berlayar yang sederhana menyerupai bahtera bercadik. Samudera dan lautan dengan demikian sudah menyatu dengan penduduk laut di Nusantara. Mereka kemudian menyebar ke seluruh daerah lautan Hindia dan Pasifik, Madagaskar di barat Afrika, Kepulauan Paskah di timur, Hawaii, dan Selandia Baru di selatan.

 Pengembaraan insan prasejarah yang muncul di Afrika Teori Para Ahli Tentang Asal-Usul Masyarakat Indonesia
Sebelum zaman es atau glasial, wilayah Indonesa bab barat masih bersatu dengan daratan Asia. Sedangkan wilayah Indonesia bab timur masih bersatu dengan daratan Australia. Kondisi geografis tersebut sangat kuat terhadap perkembangan jenis binatang dan tumbuhan yang tersebar di dua wilayah tersebut.

Sejak naiknya air laut alasannya mencairnya bukit-bukit es di daerah kutub utara dan selatan bumi maka daerah timur Indonesia terpisah dari Australia dan daerah baratnya terpisah dari Asia. Bekas daratan yang menghubungi Indonesia Barat dengan Asia kemudian menjadi Paparan Sunda, sedangkan bekas daratan yang menghubungi Indonesia Timur dengan Asia menjadi Paparan Sahul. 

melaluiataubersamaini demikian, terbentuklah beberapa pulau besar dan puluhan pulau kecil yang dipisahkan oleh lautan dan selat baru. Kumpulan pulau-pulau inilah yang menjadi Kepulauan Indonesia. Perubahan geografis ini kemudian kuat besar terhadap persebaran insan purba di Indonesia.

Sebelum mengulas asal-usul masyarakat Indonesia, ada baiknya kita mengetahui batasan antara ras, rumpun, bangsa, dan suku dalam segi antropologi. Menurut KBBI 2002. 

a. Ras yaitu golongan masyarakat luas yang terdiri dari banyak sekali rumpun, contohnya ras Kaukasoid yang menurunkan beberapa rumpun-bangsa. 

b. Rumpun yaitu golongan besar dari bangsa-bangsa yang sama asalnya, contohnya rumpun Melayu. 

c. Bangsa yaitu kumpulan insan yang biasa terikat alasannya kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum dan menempati wilayah tertentu, contohnya India, Cina, atau Indonesia yang terdiri atas pelbagai suku. 

d. Suku (atau suku-bangsa) yaitu kesatuan sosial yang disatukan oleh identitas kebudayaan, khususnya dari identitas bahasa, contohnya Dayak di Kalimantan atau Dani di Papua. Namun, adakalanya sebuah rumpun sanggup disebut bangsa pula, contohnya Melayu.

Para hebat mempunyai pandangan masing-masing terkena asal mula bangsa Indonesia. Masing-masing beropini menurut sudut pandang yang tidak sama. Ada hebat yang menyidik asal-usul bangsa Indonesia dari persebaran bahasa, ada pula yang melihatnya dari persebaran peninggalan artefak-artefak (benda-benda rumah tangga dari batu, tulang dan logam) atau pun fosil-fosil insan purbanya. 

Berikut ini teori-teori para hebat wacana asal-usul masyarakat Indonesia.

1. Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern beropini bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melguasia, Mikronesia mempunyai akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan memakai bahasa Campa. 

Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia memakai perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan didaerah Campa dengan di Indonesia, contohnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt menurut perbendaharaan bahasa Campa.

2. Van Heine Geldern pun beropini tak jauh tidak sama dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia.

3. Max Muller beropini lebih spesifik, yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas. 

4. Willem Smith melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penerapan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melguasia, dan Polinesia.

5. Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu hadir ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.

6. Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang beropini bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. 

Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berhadiran secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama yaitu kebudayaan Neolitikum dengan jenis bahtera bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua memakai bahtera bercadik-dua.

7. Prof. Dr. Krom menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah alasannya di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke daerah Indonesia sekitar 2.000 SM hingga 1.500 SM. Sedangkan Mayundar beropini bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke wilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Teori Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austria ialah bahasa Muda di India bab timur.

8. Dr. Brandes, beropini bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia mempunyai persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melaksanakan penelitian ini menurut perbandingan bahasa.

9. Prof. Mohammad YaminSejarawan Indonesia, Prof. Mohammad Yamin, bahkan menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia yaitu orisinil berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. 

Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).

Persebaran ras, rumpun, bangsa, dan suku, selain sanggup diteliti melalui ilmu antropologi juga sanggup dilacak melalui penelitian biologis, yakni pada gen manusia. Gen ialah bab dari kromosom yang menjadi lokasi tempat sifat-sifat keturunan (hereditas) pada makhluk hidup. 

Dalam gen inilah terdapat senyawa asam yang berjulukan deoxyribo nucleic acid atau DNA. Dari penelitian terhadat zat kimia inilah para ilmuwan sanggup memilih aksara dan usia insan secara genetis. Dari sinilah mereka menafsirkan ke mana sajaarah persebaran ras manusia.

Demikianlah Materi Teori Para Ahli Tentang Asal-Usul Masyarakat Indonesia, agar bermanfaa.
LihatTutupKomentar