melaluiataubersamaini adanya bencana teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan Massachusetts dengan kekuatan senjata. Rakyat koloni tidak menghiraukan tuntutan dan bahaya Inggris, dua belas negara koloni lainnya sudah menyatakan setia mitra bangun di belakangnya. Pada awal Desember 1774, ke tiga belas koloni mengadakan pertemuan di Philadelphia (yang kemudian dikenal dengan Kongres Kontinental I) untuk memilih langkah dalam menghadapi Inggris.
Peristiwa ini merupa-kan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika untuk bersatu dan saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yang intinya bahwa rakyat koloni di Amerika tetap setia kepada Raja Inggris dan menuntut budi biar memulihkan hubungan baik antara daerah koloni dan negara induk Inggris.Sementara itu, sudah terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dan rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di Lexington, kemudian menjalar ke Concord, dan Boston.
Inggris menolak tuntutan masyarakat koloni. Adanya The Boston Tea Party dan tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah Inggris segera memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak ketika itulah kaum koloni Amerika yakin bahwa jalan tenang untuk menuntut hak-haknya sebagai orang Inggris mustahil sanggup tercapai. Bahkan, mereka terancam akan dimusnahkan segalanya sehingga mereka bertekad untuk mempertahankan kebebasannya. Kaum koloni Amerika kemudian mengangkat Goeroge Washington, seorang yang berjasa kepada Inggris dalam Perang Laut Tujuh Tahun untuk menghadapi Inggris.
Pada mulanya perang ini spesialuntuk bersifat menentang kekerasan pemerintah Inggris terhadap kaum koloni dan belum memiliki tujuan untuk mencapai kemerdekaan. Akan tetapi, tujuan perang menjadi terang sehabis terbitnya buku Common Sense (Pikiran Seha)t (1776) karya Thomas Paine. Tulisan ini mencakupkan paham kemerdekaan yang kemudian menyadarkan kaum koloni untuk mengubah tujuan perjuangannya dari menentang kekerasan menjadi usaha mencapai kemerdekaan.
Dalam Kongres Kontinental II tahun 1775 di Philadelphia, para wakil dari ketiga belas koloni setuju untuk memerdekakan diri. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1776 dicanangkan Declaration of Independence sebagai alasan untuk memisahkan diri dari negeri induk Inggris. Naskah Declaration of Independence ini disusun oleh panitia kecil yang beranggotakan lima orang, yakni Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger Sherman,Robert Livingstone, dan John Adams. Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan Lima Tokoh Penyusun Naskah Declaration of Independence. Pada tanggal 4 Juli 1776 ditanhadirani Declaration of Independence dan dijadikan hari Kemerdekaan Amerika (Independence Day).
Pernyataan populer dalam Declaration of Independece ialah "bahwa tiruana orang diciptakan sama, bahwa Tuhan sudah menganugerahkan beberapa hak yang tidak sanggup dipisahkan dari padanya, di antaranya ..."life, liberty , and the pursuit of happiness". Pernyataan ini ialah pernyataan yang progresif. Oleh alasannya ialah itu, Amerika Serikat ialah pola pertama suatu pemerintahan yang berjuang untuk kemerdekaan dan mewujudkan suatu pemerintahan yang berlandaskan demokrasi.
Sejak dicanangkannya Declaration of Independence (1776), arah dan tujuan usaha penduduk Amerika menjadi jelas. Mereka berjuang untuk mempertahakan kemerdekaan. Jika pada tanggal 4 Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak terang bahwa komandan-komandan Inggris di Amerika memiliki kelebihan berupa pasukan yang cukup besar dengan segala perlengkapnya, terlatih, dan disiplin. Selain itu, akomodasi dan sumber-sumber yang lain terutama sumber keuangan jauh lebih besar dari pada koloni Amerika.
Namun, belum sempurnanya pasukan koloni tertutup dengankelebihan, menyerupai mereka berperang di daerahnya sendiri. Selain itu, mereka juga sudah mendapat pengalaman perang dalam Perang Laut Tujuh Tahun melawan Perancis. Dalam hal ini George Washington mengatakan sifat-sifat kepemimpinan yang tidak ada bandingnya. Oleh alasannya ialah itu, mereka selalu sanggup memukul mundur pasukan Inggris. Titik kemengangan kaum koloni dimulai tahun 1777, ketika Jenderal Burgoyne beserta anak buahnya mengalah di Saratoga pada tanggal 17 Okotober 1777.
Kekalahan pasukan Inggris di Saratoga ini terang ialah pukulan bagi Inggris dan menurunkan martabatnya di daratan Eropa. Lawan-lawan Inggris, menyerupai Belanda, Spanyol, dan terutama Perancis kemudian memmenolong usaha rakyat Amerika dengan tujuan masing-masing, menyerupai diberikut.
1) Belanda, ingin memperoleh laba besar dari perdagangan senjata dengan Amerika.
2) Spanyol, ingin mendapat kembali Giblartar dan Florida.
3) Prancis, ingin membalas dendam kepada Inggris yang sudah mengalahkannya dalam Perang Laut Tujuh Tahun. Selain itu, Perancis juga ingin merebut kembali daerah jajaspesialuntuk, yakni Kanada dan Mississippi.
melaluiataubersamaini mengalirnya menolongan dari daratan Eropa, terutama dari pihak Perancis di bawah pimpinan Marquis de Lafayette, mempercepat kemenangan pejuang Amerika. Pada tanggal 19 Oktober 1781 pasukan Inggris di bawah pimpinan Lord Cornwallis mengalah di Yorktown. Peristiwa ini benar-benar ialah pukulan yang berat bagi Inggris. Perang Kemerdekaan ini hasilnya dimenangkan oleh Amerika dan diakhiri dengan Perdamaian Paris tahun 1783 yang isinya Inggris mengakui kemerdekaan Amerika.
Sejak zaman kolonial sudah terdapat benih-benih perbedaan yang kelak akan mengakibatkan perselisihan di antara masyarakat koloni. Perbedaan ini menurut faktor geografis di mana daerah Utara ialah daerah industri dan sebaliknya, daerah Selatan ialah daerah agraris. melaluiataubersamaini demikian, upaya untuk membentuk pemerintahan yang meliputi beberapa aspek tiruana koloni sangat susah.
Orang-orang Selatan di bawah pimpinan Thomas Jefferson menghendaki bentuk pemerintahan yang demokratis. Mereka menghendaki sistem desentralisasi. Maksudnya pemerintahan yang berpengaruh harus ada di setiap negara bagian. Mereka menolak pemerintahan pusat yang kuat. Sebaliknya, orang-orang Utara di bawah pimpinan Alexander Hamilton menghendaki bentuk pemerintahan bangsawan dengan kriteria well born, rich, and wise. Mereka menghendaki sistem sentralisasi, maksudnya pemerintahan yang berpengaruh harus ada di pusat bukannya di setiap negara bagian.
Adanya perbedaan antara Utara dan Selatan inilah yang mengakibatkan susahnya untuk menyusun bentuk pemerintahan bagi negara yang barumerdeka. Walaupun demikian, Dickinson ( Ketua Panitia Perumus Undang-Undang Dasar (UUD yang dibuat dalam Kongres Kontinental II) berusaha untuk menyusun Undang-Undang Dasar yang menjadi dasar bagi kehidupan pemerintahan ketiga belas negara bagian. Hasil kerja Dickinson inilah yang kemudian dikenal dengan nama Artical of Confederation yang secara resmi diterima oleh ketiga belas negara cuilan pada tahun 1781.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar tersebut, negara Amerika berbentuk federal/serikat negara. Dalam hal ini kekuasaan negara federal amat terbatas. Pemerintah pusat tidak memiliki hak untuk berafiliasi pribadi dengan rakyat dan tidak memiliki hak untuk mengambil pajak. Kekuasaan pemerintah pusat yang minim itu spesialuntuk terbatas pada duduk perkara politik luar negeri. Akibatnya, pemerintah Amerika menghadapi banyak kesusahan.
Oleh alasannya ialah itu, pada tahun 1787 diadakan Kongres Kontinental III di Philadelphia. Kongres bertujuan untuk meninjau kembali atau meratifikasi Artical of Confederation dan membentuk Undang-Undang Dasar gres yang lebih sesuai. Kongres Kontinental III hasilnya berhasil membentuk Undang-Undang Dasar gres yang menjadi dasar berdirinya negara serikat. melaluiataubersamaini demikian, menurut Undang-Undang Dasar 1787 terbentuklah negara serikat dengan nama United State of America (USA).
Berdasarkan Undang-Undang Dasar gres ini, pemerintah pusat memegang urusan penting, menyerupai keuangan, pertahanan, dan politik luar negeri. Sebaliknya, hal-hal lain tetap dipegang oleh ke tiga belas negara bagian. Parlemen Amerika disebut Congress yang terdiri atas dua tubuh yakni Senate dan House of Representative. Sebagai Presiden Amerika Serikat yang pertama ialah George Washington dan Wakil Presidennya, John Adams.
Demikianlah Materi Perang Kemerdekaan dan Pembentukan Negara Amerika Serikat, semoga bermanfaa.