Penjelasan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) Gymnospermae dan Angiospermae - Pada bahan sebelumnya kita sudah mengulas wacana tumbuhan paku (Pteridophyta), yang ialah pecahan dari Tumbuhan dengan akar, batang dan daun sejati yang disebut tumbuhan berkormus (kormophyta). Sekarang mari kita pelajari materi Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Dibandingkan dengan lumut dan tumbuhan paku, tumbuhan berbiji (Spermatophyta) ialah tumbuhan yang paling maju. Ciri utama Spermatophyta ialah menghasilkan biji sebagai alat reproduksi generatif. Ciri inilah yang tidak ditemukan pada lumut maupun tumbuhan paku. Kelengkapan organnya sekilas Spermatophyta setingkat dengan Pteridophyta sebab keduanya sudah mempunyai akar, batang, daun yang sebenarnya. Spermatophyta disebut juga Anthophyta, yang artinya tumbuhan berbunga.
Dalam pembagian terstruktur mengenai divisio Spermatophyta dikelompokkan menjadi dus subdivisio, yakni subdivisio Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Keduanya tidak sama dalam hal letak bakal biji terhadap megasporofil. Pada Gymnospermae bakal biji terletak pada pecahan luar megasporofil, sedangkan pada Angiospermae bakal biji berada di dalam struktur yang tertutup, di dalam daun buah yang disebut karpela.
a. Gymnospermae
Tumbuhan yang tergolong dalam Gymnospermae biasanya berupa pohon, mengatakan adanya pertumbuhan menebal sekunder sebab adanya kambium. Pada pecahan xylem tidak terdapat pembuluh kayu, spesialuntuk trakeid, dan pecahan floem tidak mengandung sel pengiring.
Batang tumbuhan Gymnosperame juga tanpa floeterma, kecuali pada Gnetum gnemon. Bentuk daunnya juga bermacam-macam, menyerupai jarum dan pipih lebar. Gymnospermae berakar tunggang. Bunga yang bersama-sama belum ada, namun mempunyai struktur penghasil sel kelabuin berupa mikrosporofil dan makrosporofil yang terkumpul dalam strobilus (runjung). Selanjutnya Gymnospermae sanggup diklasifikasikan menjadi empat kelas menyerupai uraian diberikut.
Batang tumbuhan Gymnosperame juga tanpa floeterma, kecuali pada Gnetum gnemon. Bentuk daunnya juga bermacam-macam, menyerupai jarum dan pipih lebar. Gymnospermae berakar tunggang. Bunga yang bersama-sama belum ada, namun mempunyai struktur penghasil sel kelabuin berupa mikrosporofil dan makrosporofil yang terkumpul dalam strobilus (runjung). Selanjutnya Gymnospermae sanggup diklasifikasikan menjadi empat kelas menyerupai uraian diberikut.
1) Kelas Cycadinae
Tumbuhan dalam kelas ini bentuknya menyerupai pohon palem, berbatang pendek, kaku, tidak bercabang. Daun-daun tersusun dalam spiral rapat sekeliling batang, daun yang masih muda menggulung. Alat perkembangbiakan terdapat dalam runjung yang berkembang dari kuncup lateral batang. Runjung jantan biasanya lebih kurus dan panjang daripada runjung betina. Runjung jantan ialah kumpulan dari banyak mikrosporofil, dan runjung betina ialah kumpulan dari banyak megasporofil.
misal: Cycas rumphii (pakis haji) Gymnospermae tidak mempunyai jaenteng yang menyelubungi biji yang berasal dari bakal buah.
2) Kelas Coniferinae/Coniferae
Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini habitusnya berupa semak, perdu, atau pohon dengan tajuk berbentuk kerucut/konus. Kebanyakan mempunyai daun berbentuk jarum. Pada pecahan pucuk tangkai terdapat tubuh penghasil sel kelabuin yang dinamakan strobilus. Ada yang berumah satu (strobilus jantan dan strobilus betina dalam satu pohon), ada yang berumah dua (strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan oleh pohon yang tidak sama). Strobilus jantan ialah kumpulan mikrosporofil penghasil mikrospora.
Sedangkan strobilus betina ialah kumpulan megasporofil penghasil megaspora.
misal: Araucaria cunninghamii, Agathis alba (damar), Pinus merkusii, Pinus silvestris (tusam).
3) Kelas Ginkoinae
Tumbuhan dalam kelas ini berupa pohon dengan tunas yang panjang dan pendek, daun bertangkai panjang berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang menggarpu. Ginkoinae ialah tumbuhan meranggas yang menggugurkan daunnya pada ekspresi dominan gugur. Ginkoinae berumah dua, rangkaian sporofil terdapat pada tunas pendek dalam ketiak daun. Strobilus jantan terpisah-pisah dalam ketiak sisik-sisik pada tunas pendek.
misalnya: Ginko biloba, berasal dari daratan Tiongkok dan menyebar kemana-mana melalui Jepang.
4) Kelas Gnetinae
Habitus berupa pohon, berkayu, dan bercabang-cabang yang tumbuh transversal. Daunnya tunggal dan letak dan posisinya berhadapan. Bunganya majemuk, berkelabuin besar, mempunyai tenda bunga. Bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak (atrop).
misal: Gnetum gnemon (melinjo)
b. Angiospermae
Ciri-ciri Angiospermae ialah tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) di mana bakal bijinya selalu diselubungi oleh suatu tubuh yang berasal dari daun-daun buah yang dinamakan bakal buah. Bakal buah bersama dengan bagian-bagian lain dari bunga akan membentuk buah dengan biji di dalamnya.
Bakal buah (ovarium) terdapat di dasar putik, di dalamnya mengandung bakal biji (ovulum). Sesudah serbuk sari jatuh di kepala putik, terbentuklah buluh serbuk sari. Kemudian generatif akan membuahi sel telur membentuk zigot. Akhirnya di dalam biji mengandung calon individu gres beserta endosperm yang akan melanjutkan generasi tumbuhan tetuanya.
Bakal buah (ovarium) terdapat di dasar putik, di dalamnya mengandung bakal biji (ovulum). Sesudah serbuk sari jatuh di kepala putik, terbentuklah buluh serbuk sari. Kemudian generatif akan membuahi sel telur membentuk zigot. Akhirnya di dalam biji mengandung calon individu gres beserta endosperm yang akan melanjutkan generasi tumbuhan tetuanya.
Sebagian besar tumbuhan anggota Angiospermae batangnya berkayu. Ada beberapa tumbuhan dalam kelompok ini berupa herba dan berbatang basah. Ada pula yang batangnya mengalami pertumbuhan sekunder sebab berkambium, namun sebagian yang lain batang tidak mengalami pertumbuhan sekunder sebab tidak berkambium. Ciri ruas-ruas batang dan percabangan mengatakan adanya keragaman ciri.
Daunnya pun bermacam-macam bentuk, pertulangan daun dan ciri lainnya. Keguakaragaman juga terlihat pada bunga, terutama jumlah bagian-bagian bunga, dalam hal ini kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
Daunnya pun bermacam-macam bentuk, pertulangan daun dan ciri lainnya. Keguakaragaman juga terlihat pada bunga, terutama jumlah bagian-bagian bunga, dalam hal ini kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
Tumbuhan berbiji tertutup terdiri atas dua kelas, yaitu kelas Monocotyledonae dan Dicotyledonae. Kedua kelas tersebut mempunyai perbedaan ciri yang nyata, baik ciri morfologi maupun ciri anatomi. Untuk lebih memahami wacana dua kelas tumbuhan berbiji ini, pelajari juga Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.
Demikianlah Materi Penjelasan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) Gymnospermae dan Angiospermae, biar bermanfaa.