-->

Penjelasan Sistem Ekskresi Pada Hewan

Sistem Ekskresi pada Hewan - Sebagai makhluk hidup, binatang juga mempunyai sistem ekskresi. Sistem ekskresi pada binatang bermacam-macam. Berikut akan dibahas sistem ekskresi beberapa jenis hewan.


Alat ekskresi Platyhelminthes menyerupai pada Planaria berupa sel-sel berambut getar. Karena rambut getar ini tampak menyerupai nyala api , maka sel-sel ini dinamakan flame cell (sel api). Cairan badan disaring di dalam flame cell dan zat-zat sisa diserap kemudian dikeluarkan dari badan melalui lubang-lubang yang terdapat pada permukaan tubuh.


Annelida sudah mempunyai alat ekskresi khusus, yaitu berupa nefridia yang terdapat pada setiap segmen tubuh. Pada setiap segmen terdapat sepasang nefridia. Nefridia ini dilengkapi dengan corong terbuka dan bersilia yang disebut nefrostom yang terdapat pada setiap sekat pemisah segmen.

 Berikut akan dibahas sistem ekskresi beberapa jenis binatang Penjelasan Sistem Ekskresi pada Hewan
Struktur nefridia pada cacing tanah
Nefrostom berfungsi menarikdanunik dan mengambil cairan tubuh. Pada ketika cairan melalui nefridia, zat-zat yang berkhasiat diserap darah dan zat sisa, menyerupai air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diharapkan oleh badan ditampung dalam kantong kemih. 

Zat sisa tersebut kemudian dikeluarkan melalui nefridiofor (lubang nefridium). misal Annelida yang praktis kita temui yaitu cacing tanah. Cacing tanah mengeluarkan urine per hari sebesar 60% dari berat tubuh.


Pada Insecta menyerupai kecoak dan belalang, alat ekskresinya berupa buluh halus berwarna kekuningan yang disebut pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi berfungsi memmembuang urea, asam urat, dan garam-garam dari darah ke usus. Jumlah pembuluh Malpighi bervariasi. Pembuluh ini berafiliasi dengan terusan usus pada perbatasan usus tengah dengan usus belakang.

Zat-zat sisa metabolisme diserap dari cairan jaenteng oleh pembuluh Malpighi dan membentuk kristal asam urat. Asam urat ini masuk ke usus belakang yang kesannya keluar bersama feses. Sebagian zat sisa yang mengandung nitrogen dipakai untuk membentuk kitin pada eksoskeleton dan sanggup diekskresikan pada waktu pengelupasan kulit (molting).


Alat-alat pengeluaran ikan berupa sepasang ginjal opistonefros yang adalah tipe ginjal paling primitif. Pada ginjal opistonefros, tubulus bab anterior sudah lenyap, beberapa tubulus bab tengah berafiliasi dengan testis, serta terdapat serius dan pelipatgandaan tubulus di bab posterior. Mekanisme ekskresi ikan yang hidup di air tawar tidak sama dengan ikan yang hidup di air laut. Ikan yang hidup di air tawar, mengekskresi amonia dan aktif menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar.

Sebaliknya, pada ikan yang hidup di bahari mengekskresikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO) yang memdiberi amis khas ikan laut, menghasilkan ion-ion lewat insang, serta mengeluarkan urine sedikit. Ginjal ikan air bahari tidak mempunyai glomerulus. Akibatnya, tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal dan pembentukan urine sepenuhnya oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air.

Demikianlah materi Sistem Ekskresi pada Hewan, biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar