Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Konflik Sosial. Konflik sosial sendiri merupakan kejadian yang niscaya akan dialami oleh setiap individu sebagai makhluk sosial. Langsung saja kita masuk ke materinya sobat.
A. Pengertian Konflik Sosial
Konflik Sosial sanggup diartikan sebagai bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan yang saling mengancam, melukai, menghancurkan dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat konflik tersebut. Konflik sosial jikalau dilihat dari segi positifnya yaitu konflik sanggup mengawali terjadinya perubahan. Biasanya konflik social terjadi jawaban adanya kontradiksi antara kelompok social terhadap kondisi yang tidak menguntungkan. Kelompok yang merasa tidak diuntungkan, menuntut perubahan dan jalan yang ditempuh dengan menentang jalan yang ada.
B. Bentuk Konflik Sosial
1. Konflik Pribadi merupakan suatu konflik yang terjadi antara orang-perorangan alasannya yakni problem eksklusif atau perbedaan pendapat antara dua individu tersebut. Contohnya yaitu pembagian warisan keluarga.
2. Konflik politik merupakan konflik yang terjadi jawaban perbedaan pendapat, tujuan dan kepentingan antar politisi maupun suatu kelompok. Contoh, bentrok antar partai politik ketika kampanye
3. Konflik Rasial merupakan konflik yang terjadi antar ras yang berbeda jawaban perbedaan budaya dan kepentingan yang bertabrakan. Contohnya, konflik antar ras kulit putih dan kulit gelap di USA dan Afrika Selatan jawaban diskriminasi oleh ras kulit putih
4. Konflik antar kelas social merupakan suatu konflik yang muncul jawaban perbedaan kepentingan antar kelas di masyarakat. Contohnya konflik antar buruh dan pimpinan problem kenaikan upah.
5. Konflik Internasiona merupakan konflik yang melibatkan beberapa Negara Internasional alasannya yakni perbedaan pendapat dan kepentingan. Contohnya konflik antara Palestina dan Israel yang melibatkan Negara lainnya.
C. Jenis Konflik Sosial
1. Berdasarkan Pihak yang terlibat
a. Konflik dalam diri Individu yaitu jenis konflik yang terjadi jawaban menentukan tujuan yang bertentangan atau kiprah yang terlampau banyak.
b. Konflik antar Individu yaitu suatu konflik yang terjadi jawaban adanya perbedaan pendapat antar individu
c. Konflik antar Individu dan kelompok yaitu suatu jenis konflik yang terjadi jawaban individu tersebut tidak sanggup mengikuti keadaan dengan hukum kelompok tersebut.
d. Kelompok antar kelompok dalam organisasi yang sama yaitu konflik yang terjadi antar kelompok jawaban mempunyai tujuan dan pendapat yang berbeda
e. Konflik antar organisasi yaitu konflik yang terjadi jawaban tindakan yang dilakukan organisasi mengakibatkan dampak negative bagi organisasi lainnya
f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda yaitu konflik yang terjadi jawaban sikap dan sikap anggota organisasi menunjukkan efek negative bagi organisasi
2. Berdasarkan Fungsinya
a. Konflik Konstruktif merupakan jenis konflik yang menunjukkan dampak kasatmata bagi perkembangan organisasi
b. Konflik destruktif yaitu jenis konflik yang menunjukkan efek negative pada perkembangan organisasi
3. Berdasarkan Posisi seseorang dalam Organisasi
a. Konflik vertikal jenis konflik yang terjadi antar karyawan yang mempunyai kedudukan yang tidak sama dengan organisasi.
b. Konflik horizontal jenis konflik yang terjadi alasannya yakni mempunyai posisi/jabatan yang sama atau setingkat dalam organisasi.
c. Konflik garis staf jenis konflik pada karyawan yang memegang posisi komando dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam organisasi.
d. Konflik kiprah jenis konflik yang terjadi alasannya yakni individu mempunyai kiprah yang lebih dari satu.
4. Berdasarkan dampak yang timbul
a. Konflik fungsional yaitu konflik yang menunjukkan manfaat bagi organisasi
b. Konflik Infungsional yaitu jenis konflik yang merugikan organisasi
5. Berdasarkan Sumber Konflik
a. Konflik Tujuan yaitu konflik jawaban adanya perbedaan individu, organisasi sehingga memunculkan konflik
b. Konflik peranan yaitu konflik jawaban mendapat kiprah melebihi satu
c. Konflik nilai yaitu konflik yang terjadi alasannya yakni adanya perbedaan nilai yang dianut antar individu dan kelompok
d. Konflik kebijakan yaitu konflik yang terjadi jawaban individu atau kelompok tidak oke dengan kebijakan organisasi
6. Berdasarkan Bentuknya
a. Konflik realistis terjadi alasannya yakni kekecewaan individu atau kelompok terhadap tuntutan
b. Konflik nonrealistic terjadi alasannya yakni kebutuhan yang meredakan ketegangan
7. Berdasarkan kawasan terjadinya
a. Konflik in group yaitu jenis konflik yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat
b. Konflik outgroup yaitu jenis konflik yang terjadi antar kelompok dengan kelompok lainnya atau antar masyarakat dengan masyarakat lainnya.
D. Faktor Penyebab Konflik
1. Saling bergantungan, sanggup terjadi jikalau antara individu, kelompok atau organisasi saling bergantungan dalam menuntaskan tugas
2. Perbedaan tujuan, jikalau perbedaan tujuan yang terdapat antar individu, kelompok atau organisasi yang tidak sepaham sanggup mengakibatkan konflik
3. Perbedaan pendapat, mempunyai arti yang sama dengan perbedaan tujuan dan sanggup mengakibatkan konflik
Menurut Smith, Mazzarella dan Pielle factor penyebab konflik yaitu:
1. Komunikasi, merupakan salah satu factor yang sanggup memunculkan konflik antar individu, kelompok atau organisasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, akseptor kanal dan pesan
2. Struktur organisasi, factor yang potensial dalam memunculkan konflik. Pada setiap bidang, departemen atau divisi dari organisasi mempunyai kiprah dan tujuan masing-masing dan seringkali berbeda dengan yang lain
3. Faktor Manusia, sifat, sikap dan sikap insan terhadap insan yang lain sanggup mengakibatkan konflik
E. Situasi Konflik
a. Konflik Interindividu
Konflik interindividu terjadi jawaban benturan secara emosional antara individu yang satu dengan individu lain. Penyebabnya yaitu kelebihan beban dan kiprah yang tidak sesuai
b. Konflik antarindividu
Konflik yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain dalam kekerabatan masyarakat. Jika tidak diselesaikan sanggup mengakibatkan kekerasan.
c. Konflik antar kelompok
Konflik antar kelompok sanggup terjadi alasannya yakni perbedaan pendapat dan tujuan. Konflik jenis ini sanggup dihindari jikalau setiap kelompok sanggup memahami perbedaan tersebut.
F. Solusi Konflik Sosial
1. Konsiliasi
Merupakan solusi pengendalian konflik melalui forum tertentu untuk memungkinkan diadakannya diskusi supaya ditemukan solusi dan pengambilan keputusan dari permasalahan tersebut.
2. Perwasitan
Memerlukan pihak ketiga dalam memakai solusi ini. Pihak ketiga ini berfungsi sebagai penengah dan mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga sanggup memaksakan keputusannya kepada mereka.
3. Mediasi.
Sama dengan perwasitan, mediasi membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah. Bedanya pihak ini tidak mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga cara yang dilakukan dengan menunjukkan pesan yang tersirat pada mereka.
4. Paksaan
Metode paksaan sanggup dipakai secara fisik maupun psikologis. Biasanya sanggup terjadi jikalau salah satu pihak yang bertikai berada pada posisi yang lemah dan pihak yang satunya pada posisi yang kuat.
5. Détente
Cara ini dipakai dengan mengurangi ketegangan antara pihak yang bertikai. Biasanya dipakai sebagai perjuangan pendekatan dalam mencapai perdamaian.