-->

Hubungan Antara Karya Seni, Seniman, Dan Masyarakat

Hubungan antara karya seni, seniman, dan masyarakat terlihat pada perilaku atau apresiasi pelaku seni dan masyarakat terhadap kesenian. Menurut Koentjaraningrat, apresiasi seni tidak sama bagi tiruana orang. Tetapi walaupun demikian, beberapa andal Antropologi mengemukakan satu hipotesa bahwa ada unsur pokok atau unsur dasar yang mempunyai kekerabatan universal. 

Perasaan estetis ialah suatu kecenderungan insan untuk bersikap terhadap segala sesuatu yang sangat bahagia, mengharukan, dan menakjubkan terhadap desain, warna, proporsi, harmoni, dan kesatuan. Apa saja yang menjadi unsur-unsur karya seni itu? Terdapat empat unsur murni yang menguasai tiruana karya seni yaitu kesatuan, ritme, simetri, dan keseimbangan.

Bagaimana kekerabatan antara karya seni dengan masyarakat? Coba engkau pikirkan. Suku bangsa yang hidupnya masih mengembara misalnya, tidak akan sempat menyebarkan kesenian secara umum dan seni pahat pada umumnya. Seni pahat atau seni ukir membutuhkan suatu cara hidup yang menetap. Hanya musik, tari-tarian, drama, atau upacara yang dekat hubungannya dengan tiruana macam cara hidup.

 dan masyarakat terlihat pada perilaku atau apresiasi pelaku seni dan masyarakat terhadap kes Hubungan antara Karya Seni, Seniman, dan Masyarakat
Seni Lukis
Dalam masyarakat yang masih tradisional, kesenian ialah bab dari kehidupan sehari-hari. Seni terjalin dengan kerja biasa dan dalam ritual religius. Upacara religius mengakibatkan orang harus menyanyikan lagu-lagu indah, harus menggunakan pakaian tertentu, dan harus menjalankan gerakan-gerakan tubuh yang sangat teliti dan ditentukan pula. 

Dalam masyarakat yang kompleks, sudah ada tunjangan kerja dan tiruana orang berpikir secara bebas maka kesenian ialah salah satu aspek dari kehidupan yang dilakukan secara terpisah dari aspek lain. Pekerjaan seni dilakukan oleh para seniman yang mempunyai talenta atau keahlian yang diperolehnya secara belajar sendiri maupun melalui pendidikan seni khusus. 

Oleh alasannya itu, hidup matinya kesenian modern tergantung bagaimana apresiasi masyarakat terhadap hasil karya seni para seniman. Sikap atau apresiasi seni sanggup kita bagi menjadi dua yaitu perilaku terhadap kesenian tradisional dan perilaku terhadap kesenian modern.

A. Sikap terhadap Kesenian Tradisional

Pelaku seni dan masyarakat masih mempersembahkan apresiasi yang baik terhadap kesenian tradisional. Para pelaku seni banyak yang membentuk paguyuban atau kelompok yang bergerak pada bidang seni.

misalnya yaitu Karawitan, Wayang kulit, Wayang orang, Wayang Golek, Reog, Ludruk, tari saman, tari Bali, dan lain sebagainya. 

Para peminat seni tradisional juga masih banyak. Mereka cenderung banyak meluangkan waktu untuk menikmati pertunjukan wayang, ludruk, gamelan, tarian daerah, menikmati peninggalan bersejarah ibarat candi-candi, dan sebagainya.

B. Sikap terhadap Kesenian Modern

Para pelaku seni dan masyarakat di Indonesia pada umumnya mempersembahkan apresiasi yang kasatmata terhadap segala macam bentuk kesenian. Apresiasi kasatmata tersebut didiberikan juga terhadap kesenian modern, baik itu bagi seni rupa maupun seni suara. Pelaku seni juga semakin banyak bermunculan. Seni bunyi terutama, bermunculan pelaku seni dengan anutan musik yang beragam. Aliran musik yang mempunyai peminat terbanyak dikala ini yaitu dangdut.

Pelaku seni dan peminat musik pada dangdut semakin bertambah dari masa ke masa. Untuk kelompok-kelompok musik beraliran pop atau pop rock juga semakin banyak bermunculan. Peminat musik terhadap kelompok-kelompok musik tersebut juga mempersembahkan apresiasi yang sangat baik.

Untuk pelaku seni bidang perfilman dan sinematografi juga sudah semakin kokoh menginjak dunia seni menyebarkan akup untuk meningkatkan kualitasnya. Tak kalah baiknya juga apresiasi masyarakat terhadap hasil perfilman dan sinematografi Indonesia.

Demikianlah Materi Hubungan antara Karya Seni, Seniman, dan Masyarakat, agar bermanfaa.
LihatTutupKomentar