-->

Contoh Pelapukan Fisika Dan 4 Faktor Yang Mempengaruhinya

Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik ialah salah satu dari 3 jenis pelapukan yang mengambil peranan penting dalam proses pembentukan tanah di permukaan bumi. Jenis pelapukan ini terjadi akhir imbas banyak sekali kondisi eksternal batuan. Suhu udara dan topografi batuan menjadi faktor utama dalam mendukung terjadinya proses pelapukan ini. Berikut akan kami paparkan terkena pengertian, proses, serta contoh pelapukan fisika yang sanggup kita buktikan keberadaannya di lingkungan sekitar kita.

misal Pelapukan Fisika

Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik yaitu jenis pelapukan batuan yang terjadi akhir imbas faktor-faktor fisik menyerupai suhu, tekanan, dan kristalisasi air garam. Pelapukan fisika akan mengubah batuan dari segi fisik dan ukurannya secara bertahap. Pelapukan fisika tidak praktis kita temukan di Indonesia. Jenis pelapukan ini spesialuntuk sanggup ditemukan di daerah-daerah yang memiliki kondisi iklim yang ekstrim, menyerupai kawasan gurun, kawasan subtropis, pesisir pantai, dan kawasan dengan topografi curam.

Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik ialah salah satu dari  misal Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang Mempengaruhinya

Adapun menurut proses terjadinya, pelapukan fisika sanggup disebabkan lantaran 4 faktor penyebab, yaitu perubahan suhu yang ekstrim, pembekuan air tanah, tekanan tinggi, dan kristalisasi air garam. Berikut masing masing penyebab beserta pola pelapukan fisika yang sanggup terjadi di litosfer bumi.

1. Perubahan Suhu yang Ekstrim

Perubahan suhu yang ekstrim ialah salah satu penyebab pelapukan fisika yang cukup secara umum dikuasai terjadi di kawasan gurun. Pada siang hari, suhu udara di sekitar ekosistem gurun akan sangat tinggi, hal ini membuat batuan-batuan akan mengalami pemuaian. Mereka mengembang ukurannya menjadi lebih besar. Pada malam harinya, suhu udara lalu akan turun secara drastis sehingga membuat batuan yang tadinya memuai akan mengalami pengkerutan sehingga ukurannya menyusut dengan cepat.

Proses ini berlangsung setiap hari dengan waktu yang cepat ini pada tahap selanjutnya mengakibatkan batuan yang terpapar perubahan suhu ekstrim akan mengalami kerapuhan. Batuan tersebut retak-retak secara bertaham mulai dari ukuran besar sampai ukuran remah menjadi tanah.

2. Pembekuan Air Tanah

Penyebab pelapukan fisika selanjutnya yaitu lantaran pembekuan air tanah. misal pelapukan fisika dengan penyebab ini spesialuntuk terjadi di kawasan sub tropis, contohnya di sekitar pepegununganan Alpen dan Snowdonia. Di Indonesia sendiri, tepatnya di puncak pepegununganan Jaya Wijaya, jenis pelapukan ini masih dimungkinkan sanggup terjadi.

Suhu yang rendah di kawasan diberiklim sub tropis akan membuat air tanah mengalami pembekuan. Pembekuan ini membuat air tanah yang berada di pori tanah mengalami pengembangan ukuran. Pada tahap selanjutnya, keberadaan es di pori batuan akan mempersembahkan tekanan pada batuan sehingga struktur batuannya rusak dan pecah.

3. Kristalisasi Air Garam

misal pelapukan fisika selanjutnya sanggup kita jumpai di ekosistem pantai. Air garam yang masuk ke dalam pori batuan pada malam hari akan mengalami kristalisasi ketika siang hari. Kristalisasi air garam menjadi garam membuat batuan mengalami kerusakan struktur. Pasir di pantai ialah hasil dari proses pelapukan ini.

Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik ialah salah satu dari  misal Pelapukan Fisika dan 4 Faktor yang Mempengaruhinya

4. Tekanan Tinggi

misal pelapukan fisika lantaran tekanan tinggi sanggup kita jumpai pada kawasan dengan topografi curam. Tekanan tinggi pada batuan di pecahan bawah yang diperoleh dari massa batuan di atasnya akan mendorong batuan mengalami kerusakan struktur. Ketegangan akan membuat batuan mengalami kerapuhan sehingga kesannya longsor dan berubah ukurannya menjadi lebih kecil.

Nah, demikianlah pemaparan sekilas kami terkena pola pelapukan kimia, pengertian, dan prosesnya. Semoga bermanfaa sehingga sanggup memmenolong pemahaman Anda terkena jenis-jenis pelapukan. Terakhir, silakan baca artikel kami selanjutnya yang mengulas wacana pola pelapukan biologi.
LihatTutupKomentar