Seperti halnya pada mamalia yang lain, jantung insan berada di dalam rongga dada dan terbungkus oleh dua lapis selaput perikardium. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat cairan yang berfungsi untuk mencegah ukiran permukaan luar jantung dengan organ-organ lainnya lantaran gerak jantung yang terus-menerus sebagai pemompa darah.
Jantung insan terdiri dari empat ruang yang masing-masing bekerjasama dengan pembuluh-pembuluh darah. Pada serambi kiri terdapat empat muara pembuluh vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru, sedangkan pada serambi kanan terdapat dua muara pembuluh vena cava superior yang mengalirkan darah dari badan pecahan bawah.
Sementara itu, bilik kiri bekerjasama dengan satu pembuluh nadi besar (aorta) yang cabang-cabangnya mengalirkan darah ke seluruh pecahan tubuh. Bilik kanan bekerjasama dengan arteri pulmonalis yang mengalirkan darah ke paru-paru.
Ruang-ruang jantung sebelah kiri dibatasi oleh sekat pemisah (septum) terhadap ruang-ruang sebelah kanan, tetapi sekat pemisah antara serambi kanan dengan serambi kiri pada fetus masih terdapat lubang yang disebut foramen ovale dan akan tertutup dengan sendirinya kurang lebih 10 hari setelah kelahiran.
Antara serambi kiri dengan bilik kiri dijaga oleh katup berkelopak dua yang disebut katup bikuspid atau katup mital, antara serambi kanan dengan bilik kanan dijaga oleh katup berkelopak tiga trikuspid.
Katup-katup tersebut diperkuat oleh serat-serat korda tendinae, sehingga katup spesialuntuk sanggup terbuka ke arah bilik. Katup-katup lainnya ialah katup semilunar yang berbentuk bulan sabit, yaitu katup antara bilik kiri dengan aorta, serta katup antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis.
Antara serambi kiri dengan bilik kiri dijaga oleh katup berkelopak dua yang disebut katup bikuspid atau katup mital, antara serambi kanan dengan bilik kanan dijaga oleh katup berkelopak tiga trikuspid.
Katup-katup tersebut diperkuat oleh serat-serat korda tendinae, sehingga katup spesialuntuk sanggup terbuka ke arah bilik. Katup-katup lainnya ialah katup semilunar yang berbentuk bulan sabit, yaitu katup antara bilik kiri dengan aorta, serta katup antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis.
Dinding jantung terdiri dari otot-otot jantung (miokardium) yang mempunyai kemampuan berkontraksi sehingga menjadikan jantung sanggup berdenyut seumur hidup dan tentu membutuhkan energi. Untuk itu, zat-zat masakan dan oksigen harus disediakan terus-menerus.
Hal ini dilakukan melalui pembuluh darah yang khusus melayani otot-otot jantung saja, yaitu arteri koronaria yang bercabang ke seluruh pecahan jantung. Jika pembuluh nadi yang ialah percabangan dari aorta ini tersumbat atau menyempit maka kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti, keadaan ini disebut infra miokardium yang sanggup mengakibatkan janjkematian mendadak.
Hal ini dilakukan melalui pembuluh darah yang khusus melayani otot-otot jantung saja, yaitu arteri koronaria yang bercabang ke seluruh pecahan jantung. Jika pembuluh nadi yang ialah percabangan dari aorta ini tersumbat atau menyempit maka kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti, keadaan ini disebut infra miokardium yang sanggup mengakibatkan janjkematian mendadak.
Kemampuan jantung untuk berdenyut dipicu oleh suatu jaenteng tertentu yang disebut nodus sinoatrial (nodus S) pada dinding atas serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan nodus S-A disebarkan ke seluruh otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi yang mengakibatkan darah dari serambi masuk ke bilik.
Sementara itu, impuls dari nodus S–A perlahan-lahan mencapai nodus atrioventikular (nodus A–V) yang terletak di pecahan bawah sekat serambi. Kemudian diteruskan melalui berkas His yang bercabang dua, satu cabang menuju otot bilik kiri dan cabang yang lain menuju otot bilik kanan.
Masing-masing cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut mengakibatkan otot-otot bilik berkontraksi, insiden ini disebut sistol sehingga tekanan di dalam bilik meningkat dan darah mendesak ke segala arah. Desakan ke arah serambi mengakibatkan katup trikuspid menutup, sedangkan desakan dari bilik kiri ke aorta dan dari bilik kanan ke arteri pulmonalis mengakibatkan katup-katup semilunar terbuka.
Masing-masing cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut mengakibatkan otot-otot bilik berkontraksi, insiden ini disebut sistol sehingga tekanan di dalam bilik meningkat dan darah mendesak ke segala arah. Desakan ke arah serambi mengakibatkan katup trikuspid menutup, sedangkan desakan dari bilik kiri ke aorta dan dari bilik kanan ke arteri pulmonalis mengakibatkan katup-katup semilunar terbuka.
Ketika darah keluar dari bilik kiri melewati katup semilunar di dalam aorta masih terdapat sebagian darah yang belum dialirkan, sehingga tekanan darah di dalam aorta meningkat dan tekanan ini dinamakan tekanan sistol yang dalam keadaan normal besarnya ± 120 Hg.
Sesudah pengosongan bilik, otot-otot bilik mengalami relaksasi atau biasa pula disebut diastol, tekanan di dalam bilik ketika itu lebih rendah daripada tekanan di dalam aorta sehingga darah dari aorta mendesak kembali ke jantung yang menjadikan katup semilunar menutup.
Sesudah pengosongan bilik, otot-otot bilik mengalami relaksasi atau biasa pula disebut diastol, tekanan di dalam bilik ketika itu lebih rendah daripada tekanan di dalam aorta sehingga darah dari aorta mendesak kembali ke jantung yang menjadikan katup semilunar menutup.
Jika darah di dalam aorta sebagian sudah dialirkan ke banyak sekali arteri maka tekanannya akan menurun hingga 80 mm Hg pada keadaan normal dan disebut sebagai tekanan diastol. Selama jantung mengalami diastol, darah dari vena pulmonalis masuk ke dalam serambi kiri dan darah dari vena cava memasuki serambi kanan yang selanjutnya otot-otot serambi akan berkontraksi lagi setelah memperoleh impuls dari nodus S-A.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa selama satu denyut jantung terjadi perubahan tekanan darah terhadap dinding aorta, pada orang remaja dalam keadaan normal tekanan yang tertinggi, yaitu tekanan sistol besarnya kurang lebih 120 mm Hg. Tekanan darah ini sanggup diukur dengan tensimeter atau sphygmomanometer dan kesudahannya biasa dituliskan sistol/diastol = 120/80 mm Hg.
Detak Jantung
Setiap detak jantung mempunyai dua fase utama. Fase ketika otot jantung berkontraksi penuh dan memompakan darah ke luar disebut sistole. Fase relaksasi dan pengisian kembali dengan darah disebut diastole. Selang waktu denyut jantung yaitu 0,8 detik. Katup berfungsi untuk mencegah mengalirnya kembali darah dari bilik ke serambi. Katup mitral berada di sebelah kiri badan dan katup aorta (trikuspidalis) terdapat di sebelah kanan.
Tekanan darah umumnya cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, orang remaja dikatakan bertekanan darah tinggi (hipertensi) apabila sistol/diastolnya melebihi 160/100 mm Hg. Beberapa faktor yang memengaruhi besarnya tekanan darah antara lain kekuatan kontraksi otot-otot bilik, volume darah keseluruhan, dan kekenyalan dinding arteri.
Waktu yang diperlukan otot-otot jantung selama sistol dalam keadaan istirahat kurang lebih 0,27 detik dan diastol 0,53 detik sehingga satu kali denyut jantung membutuhkan kira-kira 0,80 detik. Artinya, frekuensi denyut jantung dalam keadaan istirahat kurang lebih 70 hingga 75 kali per menit. Frekuensi denyut jantung ini dikendalikan oleh saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
Seluruh pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung disebut arteri atau pembuluh nadi. Diameternya bervariasi mulai dari yang paling besar, yaitu aorta ± 20 mm hingga ke cabang-cabang yang paling kecil, yaitu arteriol ± 0,2 mm.
Dinding arteri yang bersifat elastik (kenyal) dan bisa berkontraksi ini, terdiri dari jaenteng endotel yang melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri mengakibatkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding arteri, keadaan ini disebut atherosklerosis.
Dinding arteri yang bersifat elastik (kenyal) dan bisa berkontraksi ini, terdiri dari jaenteng endotel yang melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri mengakibatkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding arteri, keadaan ini disebut atherosklerosis.
Cabang-cabang halus dari arteriol yang tersebar di seluruh jaenteng badan yaitu pembuluh kapiler, diameternya kurang lebih 7 mikron (1 mikron – 0,001 mm) sehingga spesialuntuk satu per satu sel darah yang sanggup melewatinya. Dinding kapiler tersusun dari lapis sel endotel yang memungkinkan pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaenteng secara difusi.
Darah dari kapiler dikumpulkan kembali ke dalam vena-vena kecil yang disebut venula dengan diameter ± 0,2 mm. Selanjutnya, darah masuk ke dalam vena atau pembuluh balik yang diameternya lebih besar dan akan mengalirkan darah ke jantung.
Vena yang paling besar ialah vena cava superior dan vena cava inferior yang diameternya kurang lebih 20 mm. Seperti halnya arteri, dinding vena juga tersusun dari tiga macam jaenteng, tetapi jaenteng ototnya tipis sehingga secara keseluruhan dinding vena lebih tipis dan kurang kenyal dibandingkan dengan dinding arteri.
Vena yang paling besar ialah vena cava superior dan vena cava inferior yang diameternya kurang lebih 20 mm. Seperti halnya arteri, dinding vena juga tersusun dari tiga macam jaenteng, tetapi jaenteng ototnya tipis sehingga secara keseluruhan dinding vena lebih tipis dan kurang kenyal dibandingkan dengan dinding arteri.
Pengaruh kontraksi jantung terhadap anutan darah vena sangat kecil sehingga anutan di dalam vena lebih banyak disebabkan oleh kontraksi otot-otot di sekitarnya yang dimenolong oleh katup-katup pencegah arus balik di sepanjang pembuluh. Katup-katup yang tidak sanggup menutup dengan tepat dan lemahnya dinding pembuluh sanggup mengakibatkan pelebaran pembuluh vena atau dikenal dengan sebutan varises yang sanggup terjadi di kaki pecahan bawah atau di sekitar dubur yang disebut hemoroid.
Demikianlah Materi Alat-Alat Peredaran Darah (Jantung dan Pembuluh Darah), agar bermanfaa.