-->

Penjelasan Pengertian Dan Unsur Kebudayaan

Penjelasan Pengertian dan Unsur Kebudayaan  - Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Setiap hari insan senantiasa berafiliasi dengan unsur-unsur tertentu dari kebudayaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. 

Di sekolah, misalnya, pelajar mengasah kemampuan berpikirnya dengan mempergunakan buku dan alat-alat tulis menulis untuk belajar. Para pelajar juga berafiliasi dengan para pelajar lainnya, berafiliasi dengan para guru, dan lain sebagainya. Hubungan-hubungan tersebut dilaksanakan atas dasar sistem nilai dan sistem norma yang dietetapkan bersama.


Secara naluriah, insan selalu didorong untuk memelihara kelangsungan hidup, mempunyai rasa ingin tahu, impian untuk hidup secara lebih baik, dan sebagainya. Oleh alasannya ialah itu insan memakai kemampuan akalnya untuk membudayakan diri dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. 
Koentjaraningrat menyampaikan bahwa kebudayaan ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya insan dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri insan dengan belajar.
Pengertian di atas menawarkan bahwa hampir seluruh tindakan insan ialah kebudayaan alasannya ialah memang sangat sedikit dari tindakan insan dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tidak diperoleh melalui belajar. Beberapa tindakan insan yang diperoleh dengan tanpa melalui berguru di antaranya ialah beberapa tindakan yang bersifat naluri atau refleks, beberapa tindakan akhir proses fisioplogi, atau beberapa tindakan yang dilakukan dalam keadaan kalap (membabi buta).

Penjelasan Pengertian dan Unsur Kebudayaan Penjelasan Pengertian dan Unsur Kebudayaan
Ditinjau dari segi peristilahan, kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni buddhayah yang ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal. Mengacu pada istilah ini, maka kebudayaan sanggup diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Namun demikian, ada juga jago lain yang menganalisis bahwa kata budaya ialah perkembangan dari kata beragam budi-daya yang berarti daya dari budi. 

Atas dasar pemikiran ini, maka antara budaya dengan kebudayaan mengandung pengertian yang tidak sama. Budaya ialah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Sedangkan kebudayaan ialah hasil dari cipta, rasa, dan karsa.

Cipta ialah pecahan dari jiwa insan yang bersifat abnormal yang ialah sentra dari intelegensi manusia. Cipta inilah yang akan menghasilkan guaka macam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia. Rasa ialah pecahan jiwa insan yang bersifat abnormal yang ialah sentra dari segala macam pertimbangan keras-lemah, baik-buruk, indah-tidak indah, dan lain sebagainya. 

Rasa inilah yang akan menghasilkan guaka macam sistem nilai, sistem norma, estetika, untuk selanjutnya berubah menjadi adat istiadat. Sedangkan karsa ialah pecahan jiwa yang bersifat abnormal yang ialah sentra dari segala macam kehendak dan nafsu. Kehendak sangat bervariasi dan jumlahnya sangat banyak. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia, biasanya juga akan semakin tinggi pula kehendak yang dimilikinya. Sementara, pada masyarakat yang masih terbelakang, biasanya tidak mempunyai kehendak yang bermacam-macam.

Perlu dibedakan antara pengertian kebudayaan dengan pengertian peradaban. Peradaban yang dalam istilah Inggrisnya ialah civilization biasanya digunakan untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah, menyerupai kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. Istilah peradaban sering juga digunakan untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan lain sebagainya.


Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan terdiri dari tiga wujud, yaitu: 
(1) wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya,
(2) wujud kebudayaan sebagai suatu kompkleks acara serta tindakan berpola dari insan dalam masyarakat.
(3) wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Wujud yang pertama disebut juga dengan kebudayaan ideal alasannya ialah ialah wujud yang bersifat abnormal alasannya ialah terdapat di dalam kepala atau di dalam pikiran manusia, tidak sanggup diraba maupun dilukis. Namun demikian, isi pikiran insan tersebut sanggup dituangkan dalam bentuk karangan-karangan atau buku-buku hasil karya yang sanggup disimpan di perpustakaan, disk, koleksi microfilm, dan sebagainya. Alam pikiran insan ialah suatu sistem yang saling berkaitan satu sama lain yang dikenal dengan istilah sistem budaya atau cultural system. Istilah yang sempurna dalam bahasa Indonesianya ialah adat atau adat-istiadat.

Wujud yang kedua dikenal juga dengan istilah sistem sosial atau social system. Sistem sosial ialah suatu tindakan berpola dari insan itu sendiri yang terdiri dari aktivitas-aktivitas insan dalam diberinteraksi dan bergaul satu sama lain yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sistem sosial ini bersifat kasatmata sehingga sanggup diamati dan sanggup didokumentasikan.

Wujud ketiga dari kebudayaan disebut juga dengan kebudayaan fisik (artifacts), yakni seluruh hasil aktivitas, hasil perbuatan, dan hasil karya insan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh alasannya ialah itu, wujud ketiga ini ialah wujud yang paling kasatmata yang sanggup diamati dan sanggup diraba.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ketiga wujud kebudayaan tersebut tidak sanggup dipisah-pisahkan satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan sekaligus memdiberi aliran terhadap segala tindakan dan karya manusia. Selanjutnya, gagasan-gagasan, tindakan-tindakan, dan karya insan akan menghasilkan benda-benda yang ialah bentuk fisik dari kebudayaan itu sendiri. Sebaliknya, kebudayaan fisik yang sudah dihasilkan akan membentuk lingkungan hidup tersendiri yang akan mempengaruhi pola-pola berpikir dan pola-pola sikap bagi masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.

Demikianlah Materi Penjelasan Pengertian dan Unsur Kebudayaan , biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar