Pengertian Alat Optik dan Macam-macam Alat Optik merupakan pembahasan kita pada kali ini, This is it...
Adakah di antara sahabat sekelas Anda yang menggunakan kacamata? Pernahkah Anda menggunakan mikroskop atau lup dikala melaksanakan percobaan di Laboratorium? Atau pernahkah Anda melihat orang sedang memotret? Alat-alat yang digunakan dalam acara tersebut dinamakan alat-alat optik. Pada postingan ini kita akan membahas wacana alat-alat optik yang terdapat di sekitar kita dan juga akan menganilis alat-alat optik tersebut secara kualitatif dan kuantitatif.
Adakah di antara sahabat sekelas Anda yang menggunakan kacamata? Pernahkah Anda menggunakan mikroskop atau lup dikala melaksanakan percobaan di Laboratorium? Atau pernahkah Anda melihat orang sedang memotret? Alat-alat yang digunakan dalam acara tersebut dinamakan alat-alat optik. Pada postingan ini kita akan membahas wacana alat-alat optik yang terdapat di sekitar kita dan juga akan menganilis alat-alat optik tersebut secara kualitatif dan kuantitatif.
A. Pengertian
Alat optik merupakan alat yang bekerja menurut prinsip cahaya. Alat optik menciptakan hidup insan lebih gampang dan berarti. Anda sanggup menikmati keindahan alam semesta, mengabadikan saat-saat terindah pada lembaran foto, atau bahkan bisa menciptakan sehelai rambut di kepala menjadi terlihat sebesar lengan.
B. Macam-Macam Alat Optik
1. Mata
Setiap insan mempunyai alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan pecahan dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang sanggup kita nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila insan tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa pecahan yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.
• Kornea. Kornea merupakan pecahan luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi mendapatkan dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi pecahan mata yang sensitif di bawahnya.
• Pupil. Pupil merupakan celah sempit berbentuk bundar dan berfungsi supaya cahaya sanggup masuk ke dalam mata.
• Iris. Iris yaitu selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata seseorang.
• Aquaeus Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
• Otot Akomodasi. Otot fasilitas yaitu otot yang melekat pada lensa mata dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
• Lensa Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
• Retina. Retina yaitu pecahan belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.
• Vitreous Humour. Vitreous humour yaitu cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
• Bintik Kuning. Bintik kuning yaitu pecahan dari retina yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
• Bintik Buta. Bintik buta yaitu pecahan dari retina yang apabila bayangan jatuh pada pecahan ini, maka bayangan tampak tidak terang atau kabur.
• Saraf Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.
Proses terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf, bayangan tadi diteruskan ke sentra saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat benda.
Pembentukan Bayangan |
a. Daya Akomodasi Mata
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibuat lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap sanggup melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menimbulkan kita bisa melihat benda yang mempunyai jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang hingga kini insan belum bisa menirunya.
Lensa mata sanggup mencembung atau pun memipih secara otomatis lantaran adanya otot fasilitas (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya fasilitas mata.
Agar benda/objek sanggup terlihat jelas, objek harus terletak pada tempat penglihatan mata, yaitu antara titik erat dan titik jauh mata. Titik erat (punctum proximum = pp) yaitu titik terdekat yang masih sanggup dilihat dengan terang oleh mata (± 25 cm). Pada titik erat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) yaitu titik terjauh yang masih sanggup dilihat dengan terang oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.
b. Cacat Mata
Tidak semua mata insan sanggup membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini sanggup terjadi lantaran daya fasilitas mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik erat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata.
Cacat mata yang diderita seseorang sanggup disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang hiperbola atau cacat semenjak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi yaitu kondisi mata yang tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih erat daripada tak terhingga (titik jauh < ) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi lantaran lensa mata tidak sanggup dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk sanggup melihat benda-benda yang letaknya jauh supaya nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan beling mata berlensa cekung (negatif).
Miopi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi yaitu cacat mata dimana mata tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm).
Penderita hipermetropi hanya sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan beling mata berlensa cembung (positif).
Hipermetropi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih erat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ). Oleh lantaran itu, penderita presbiopi tidak sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat maupun jauh.
Untuk sanggup melihat jauh dengan terang dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi sanggup ditolong dengan beling mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal yaitu beling mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma yaitu cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak sanggup terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak sanggup membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini sanggup ditolong dengan beling mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
Selain mempunyai banyak keunggulan, mata insan juga mempunyai beberapa keterbatasan. Oleh lantaran itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memperlihatkan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
Bola mata Anda bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibuat lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana supaya kita tetap sanggup melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menimbulkan kita bisa melihat benda yang mempunyai jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang hingga kini insan belum bisa menirunya.
Lensa mata sanggup mencembung atau pun memipih secara otomatis lantaran adanya otot fasilitas (otot siliar). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya fasilitas mata.
Agar benda/objek sanggup terlihat jelas, objek harus terletak pada tempat penglihatan mata, yaitu antara titik erat dan titik jauh mata. Titik erat (punctum proximum = pp) yaitu titik terdekat yang masih sanggup dilihat dengan terang oleh mata (± 25 cm). Pada titik erat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) yaitu titik terjauh yang masih sanggup dilihat dengan terang oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal.
b. Cacat Mata
Tidak semua mata insan sanggup membentuk bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini sanggup terjadi lantaran daya fasilitas mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau titik erat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata.
Cacat mata yang diderita seseorang sanggup disebabkan oleh kerja mata (kebiasaan mata) yang hiperbola atau cacat semenjak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi yaitu kondisi mata yang tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih erat daripada tak terhingga (titik jauh < ) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi lantaran lensa mata tidak sanggup dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk sanggup melihat benda-benda yang letaknya jauh supaya nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan beling mata berlensa cekung (negatif).
Miopi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi yaitu cacat mata dimana mata tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm).
Penderita hipermetropi hanya sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan beling mata berlensa cembung (positif).
Hipermetropi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih erat daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ). Oleh lantaran itu, penderita presbiopi tidak sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat maupun jauh.
Untuk sanggup melihat jauh dengan terang dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi sanggup ditolong dengan beling mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal yaitu beling mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma yaitu cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak sanggup terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak sanggup membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini sanggup ditolong dengan beling mata berlensa silinder.
c. Tipuan Mata
Selain mempunyai banyak keunggulan, mata insan juga mempunyai beberapa keterbatasan. Oleh lantaran itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memperlihatkan hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
2. LUP
Lup atau beling pembesar yaitu alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat benda-benda kecil supaya nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
Pada dikala mata belum menggunakan lup, benda tampak terang bila diletakkan pada titik erat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik erat mata pengamat (s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi maksimum.
Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat mengakibatkan lelah. Oleh lantaran itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
3. KAMERA
Kamera yaitu alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Pernahkah Anda menggunakan kamera? Biasanya Anda menggunakan kamera untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting.
Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :
• Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
• Diafragma, yaitu lubang kecil yang sanggup diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
• Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
• Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.
Bagian dalam Kamera |
Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata insan terdapat persamaannya, yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata insan berada di ruang tiga dan lensa kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih peka cahaya, supaya plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jikalau bayangan terjadi pada plat film ini kabur atau kurang terang menimbulkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak jelas.
Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa sanggup Anda geser maju mundur hingga terbentuk bayangan paling terang dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan tombol shutter.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut digunakan untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.
4. MIKROSKOP
Mikroskop yaitu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil supaya tampak terang dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang erat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang erat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang mempunyai dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.
Artikel Terkait : Pengertian, Fungsidan Bagian Mikroskop
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih berpengaruh daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan supaya benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop sanggup dibuat lebih mudah (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah beling preparat di depan lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menimbulkan bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibuat lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda sanggup menggeser lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
• Bayangan yang dibuat lensa objektif yaitu nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibuat lensa okuler yaitu maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibuat mikroskop yaitu maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.
5. TEROPONG
Teropong atau teleskop yaitu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh supaya tampak lebih terang dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang yaitu teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, ibarat bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang yaitu teropong astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.
1) Teropong Bias
Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh lantaran itu, teropong ini disebut teropong bias.
Baca juga : Pengertian, Fungsi dan Bagian TeleskopBenda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibuat oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibuat lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih berpengaruh daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan supaya diperoleh bayangan yang terang dan besar. Bayangan yang dibuat oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibuat lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga sanggup digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Teropong Bias |
2) Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang tiba dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil.
Teropong Pantul |
b. Teropong Medan / Teropong Bumi
Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibuat lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibuat lensa objektif harus terletak pada titik sentra kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih berpengaruh daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan bersama-sama sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik.
Sifat bayangan yang dibuat teropong medan yaitu maya, tegak, dan diperbesar.
Ada teropong bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi sebagai pembalik bayangan yang dibuat oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup.
Sifat bayangan yang dibuat maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibuat lensa objektif. Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong prisma lantaran pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan final yang dibuat bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Teropong Prisma |
6. PERISKOP
Periskop yaitu teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.
Jalannya sinar pada periskop yaitu sebagai berikut:
ɸ Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.
ɸ Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
ɸ Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler.
Jalannya Sinar pada Periskop |
7. PROYEKTOR SLIDE
Proyektor slide yaitu alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga diperoleh bayangan konkret dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar berpengaruh melalui sentra kaca, cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar diapositif.
Proyektor Slide Tahun 1895 |
8. OPTALMOSKUP
Alat ini digunakan untuk menilik retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian penting dari optalmoskup. berkas cahaya yang tiba dari sumber cahaya S yang terletak pada fokus lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter sanggup mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak sebagai lup.
Sketsa Optamolkus |
Sumber tumpuan :
1. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jika ada hal-hal yang kurang dipahami, jangan segan-segan untuk bertanya di kolom komentar. Dan juga jangan lupa rekomendasikan kepada teman-teman Anda bila mereka sedang mencari-cari isu ini. :))