Bentuk-Bentuk Kesenian - Bagi engkau yang menyukai musik, mungkin engkau terbiasa mendengarkan lagu-lagu dari radio, handphone, atau menonton konser musik penyanyi kesukaan engkau. Dari siaran televisi, engkau juga biasa menikmati banyak sekali bentuk kesenian, mulai dari film hingga pertunjukkan lawak. Mungkin, engkau juga pernah menonton pameran-pameran seni lukis dan kerajinan.
Begitu banyak bentuk kesenian di sekitar kita, mulai dari yang tradisional hingga kesenian kontemporer. Biasanya, antropolog menyoroti seni sebagai suatu tanda-tanda kebudayaan, yaitu dengan acara menyusun katalog, memotret, mencatat, dan mendeskripsikan seluruh bentuk kegiatan imajinatif pada suatu kebudayaan tertentu.
Hasil imajinasi tersebut yaitu banyak sekali jenis seni menyerupai musik, tarian sosial, legenda, pakaian, selimut, gaya tembikar, hiasan bangunan, monumen, dan lain-lain. Namun secara garis besar, beberapa bentuk kesenian tersebut sanggup digolongkan sebagai diberikut.
Hasil imajinasi tersebut yaitu banyak sekali jenis seni menyerupai musik, tarian sosial, legenda, pakaian, selimut, gaya tembikar, hiasan bangunan, monumen, dan lain-lain. Namun secara garis besar, beberapa bentuk kesenian tersebut sanggup digolongkan sebagai diberikut.
A. Seni Rupa
Seni rupa ialah cabang seni yang membentuk karya seni yang bisa ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan yang didiberikan oleh seni rupa ialah hasil olahan dari konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan contoh estetika.
Secara kasar, terjemahan seni rupa dalam bahasa Inggris yaitu fine art. Namun, sesuai perkembangan seni modern istilah ini menjadi lebih khusus kepada pengertian seni rupa murni. Hal ini untuk membedakan dengan istilah seni kriya atau visual arts.
Secara kasar, terjemahan seni rupa dalam bahasa Inggris yaitu fine art. Namun, sesuai perkembangan seni modern istilah ini menjadi lebih khusus kepada pengertian seni rupa murni. Hal ini untuk membedakan dengan istilah seni kriya atau visual arts.
Apabila dilihat dari ukurannya, seni rupa sanggup berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Seni rupa dua dimensi terdiri atas satuan panjang dan lebar, contohnya lukisan atau kartun. Sedangkan seni rupa tiga dimensi terdiri atas ukuran panjang, lebar, dan tinggi contohnya patung dan kerajinan.
1) Bidang- Bidang Seni Rupa
Bidang-bidang seni rupa terdiri atas:
a) Seni Rupa Murni
Seni rupa murni yaitu bidang seni rupa yang mengutamakan cipta, rasa dan karsa insan pada sesuatu yang indah untuk mengekspresikan diri. Yang tergolong seni rupa murni antara lain seni lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi, seni keramik, seni film, dan seni fotografi.
b) Seni Rupa Terapan (Seni Kriya)
Seni rupa terapan yaitu bidang seni rupa yang membuat karya yang sanggup digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Yang tergolong seni kriya yaitu kriya tekstil, kriya kayu, kriya keramik, dan kriya rotan.
c) Desain
Seni rupa desain ialah bidang seni rupa yang mempelajari rancang bangkit atau bentuk suatu karya seni. Yang tergolong dalam seni rupa desain antara lain arsitektur, desain grafis, desain interior, desain busana, dan desain produk.
2) Fungsi Seni Rupa
Di depan sudah dijelaskan bahwa dengan berkesenian, insan bisa mengekspresikan pikiran dan suasana lingkungan yang melingkupi dirinya. Demikian pula dengan seni rupa, bidang seni rupa mempunyai beberapa fungsi atau peranan dalam kehidupan manusia, antara lain:
a) Media atau masukana komunikasi.
b) Media atau masukana mengekspresikan diri atau untuk mencapai kepuasan batin.
c) Menambah keindahan barang-barang atau produk yang diciptakan insan sehingga nilai ekonominya meningkat.
d) Sebagai suplemen kebutuhan hidup.
e) Sebagai suatu pujian pribadi atau individu.
B. Seni Sastra
Banyak sekali manfaat yang diperoleh apabila kita rajin membaca. Kita akan lebih tahu banyak hal dan dengan bekal pengetahuan itu, kita akan simpel menganalisis banyak sekali duduk masalah dan bisa mencari solusinya. Untuk sanggup membedakan mana bacaan atau buku yang tergolong hasil karya seni sastra dan bukankita perlu memahami pengertian seni sastra diberikut ini.
1) Pengertian Seni Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra yaitu bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang digunakan dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua berdasarkan engkaus ini yaitu karya tulis, yang kalau dibandingkan dengan goresan pena lain, mempunyai banyak sekali ciri keunggulan menyerupai keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik.
Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berkhasiat dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis goresan pena yang mempunyai arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada tiruana jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra mulut (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak bekerjasama dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi berdasarkan kawasan geografis atau bahasa lokal. Misalnya, engkau yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, kawan-kawanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya
.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama diberikut ini.
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra bernilai seni, indah, artistik, orisinil sastra meliputi ajaran, pendidikan, instruksi, dan pedoman.
2) Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak spesialuntuk bekerjasama dengan goresan pena tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh alasannya yaitu itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis ialah bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi karakter yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra goresan pena yang berkembang di masyarakat, contohnya dalam bentuk prosa, puisi, dongeng fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra mulut disampaikan dengan bahasa mulut , yaitu dengan dituturkan secara pribadi kepada pendengar, dengan atau tanpa ienteng musik tertentu.
3) Fungsi Seni Sastra
Seni sastra yang diwujudkan dalam bentuk karya sastra mempunyai beberapa fungsi penting dalam masyarakat, di antaranya:
a) Sarana Menyampaikan Pesan Moral
Sastrawan menulis karya sastra, antara lain untuk memberikan model kehidupan yang diidealkan dan ditampilkan dalam dongeng lewat para tokoh. melaluiataubersamaini karya sastranya, sastrawan memberikan pesan moral yang bekerjasama dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Sifat-sifat itu pada hakikatnya universal, artinya diyakini oleh tiruana manusia. Pembaca diperlukan dalam menghayati sifat-sifat ini dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Moral dalam karya sastra atau pesan tersirat yang akan disampaikan oleh sastrawan selalu dalam pengertian yang baik alasannya yaitu pada awal mula tiruana karya sastra yaitu baik. Jika dalam dongeng ditampilkan perilaku dan tingkah laris tokoh-tokoh yang tidak terpuji, baik mereka berlaku sebagai tokoh antagonis maupun protagonis, bukan berarti sastrawan menyarankan bertingkah laris demikian. Pembaca diperlukan sanggup mengambil pesan tersirat sendiri dari cerita. Sesuatu yang baik justru akan lebih mencolok bila dikonfrontasikan dengan yang tidak baik.
b) Sarana Menyampaikan Kritik
Seni sastra, terutama sastra goresan pena sanggup menjadi masukana untuk memberikan Koreksi atas fenomena sosial maupun politik dalam masyarakat. Misalnya, novel atau puisi yang mengemukakan duduk masalah kemiskinan, perbedaan gender antara laki-laki dan wanita, atau kesentidakboleh sosial. Melalui sastra, masyarakat pembaca menjadi berempati dan bersimpati yang pada akibatnya akan tergugah untuk berpartisipasi menuntaskan masalah-masalah sosial tersebut.
c) Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dan Penghargaan terhadap Kebudayaan Daerah Sebagai bab dari kebudayaan nasional, seni sastra Indonesia ialah wahana ekspresi budaya dalam rangka upaya ikut memupuk kesadaran sejarah serta semangat nasionalisme. Semangat nasionalisme dalam seni sastra tidak spesialuntuk kasatmata pada masa revolusi saja, tetapi di periode globalisasi yang sanggup mengancam sendi-sendi nasionalisme suatu bangsa.
Demikianlah Materi Bentuk-Bentuk Kesenian, biar bermanfaa.