-->

Akulturasi Kebudayaan Indonesia Dan Islam (Seni Bangunan, Sistem Kalender, Dan Pemerintahan)

Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam (Seni Bangunan, Sistem Kalender, dan Pemerintahan) - Agama Islam simpel diterima dan sanggup berkembang pesat di Indonesia alasannya ialah faktor sebagai diberikut.

1. Syarat masuk Islam sangat gampang, yakni cukup mengucapkan kalimat syahadat.
2. Agama Islam bersifat demokratis, tidak mengenal perbedaan sosial, tidak membedakan si kaya dan si miskin, tidak membedakan warna kulit, dan sebagainya.
3. Agama Islam tidak mengenal kasta.
4. Agama Islam yang masuk ke Indonesia disesusikan dengan adab dan tradisi bangsa Indonesia, serta bertoleransi tinggi terhadap agama yang ada waktu itu, yakni Hindu dan Buddha.
5. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan damai, tanpa paksaan, dan kekerasan.
6. Faktor politik yang turut memperlancar penyebaran agama Islam di Indonesia ialah runtuhnya Kerajaan Majapahit (1478) atau (1526) dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511.

Agama dan budaya Islam yang masuk ke Indonesia mempengaruhi kebudayan orisinil Indonesia sehingga menjadikan akulturasi kebudayan sehingga lahirlah corak gres kebudayan Indonesia. Akulturasi tersebut sanggup dilihat dari banyak sekali bidang diberikut ini.

Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam  Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam (Seni Bangunan, Sistem Kalender, dan Pemerintahan)
Masjid Beratap Tumpang

Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan gaya arsitektur orisinil Indonesia dengan ciri-ciri sebagai
diberikut.

a) Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka).
b) Pondasinya berpengaruh dan agak tinggi.
c) Ada serambi di depan atau di samping.
d) Ada kolam/parit di bab depan atau samping.

Gaya arsitektur bangunan yang menerima dampak Islam ialah sebagai diberikut:
a) hiasan kaligrafi;
b) kubah;
c) bentuk masjid.

Adapun bangunan masjid kuno yang beratap tumpang, antara lain sebagai diberikut

1) Masjid beratap tumpang, antara lain sebagai diberikut.
a) Masjid Agung Cirebon dibangun pada kala ke-16.
b) Masjid Angke, Tambora dan Marunda di Jakarta dibangun pada kala ke-18.
c) Masjid Katangka di Sulawesi Selatan dibangun pada kala ke-17.

2) Masjid beratap tumpang tiga, antara lain sebagai diberikut.
a) Masjid Agung Demak dibangun pada kala ke-16.
b) Masjid Baiturahman di Aceh, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, yakni pada kala ke-17.
c) Masjid Jepara
d) Masjid Ternate

3) Masjid beratap tumpang lima ialah Masjid Banten yang dibangun pada kala ke-17.

b. Makam

Makam khususnya untuk para raja bentuknya ibarat istana disamakan dengan orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya orisinil Indonesia terlihat pada deretan cungkup yang dikelompokkan berdasarkan kekerabatan keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, contohnya Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).


Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan memakai huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit. Adapun fungsi seni kaligrafi ialah untuk motif batik, hiasan pada masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya.

Seni sastra Indonesia di zaman Islam banyak terpengaruh dari sastra Persia. Di Sumatra, misalmya menghasilkan karya sastra yang meliputi pedoman-pedoman hidup, ibarat dongeng Amir Hamzah, Bayan Budiman dan 1001 Malam.

Di samping itu juga menerima dampak Hindu, ibarat Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama. Cerita Panji pada zaman Kediri (Hindu) muncul lagi dalam bentuk Islam, ibarat Hikayat Panji Semirang.

Hasil seni sastra, antara lain sebagai diberikut.

1) Suluk, yaitu kitab yang membentangkan pemikiran tasawuf. contohnya ialah Suluk Wujil, Suluk Sukarsa, dan Suluk Malang Sumirang. Karya sastra yang akrab dengan suluk ialah primbon yang isinya bercorak kegaiban dan ramalan penentuan hari baik dan buruk, pemdiberian makna kepada sesuatu kejadian dan sebagainya.
2) Hikayat, yakni saduran dongeng wayang.
3) Babad, ialah hikayat yang meliputi sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi isinya sejarah Pulau Jawa, Babad Giyanti tentang tunjangan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta dan sebagainya.
4) Kitab-kitab lain yang meliputi pemikiran moral dan tuntunan hidup, ibarat Taj us Salatin dan Bustan us Salatin.


Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab diputuskan kalender Islam dengan perhitungan atas dasar peredaran bulan yang disebut tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah (H) bertepatan dengan tahun 622 M. Sementara itu, di Indonesia pada ketika yang sama sudah memakai perhitungan tahun Saka (S) yang didasarkan atas peredaran matahari. Tahun 1 Saka bertepatan dengan tahun 78 M.

Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar Mataram tetapkan berlakuknya tahun Jawa (tahun Nusantara) atas dasar perhitungan bulan ( 1 tahun =354 hari). melaluiataubersamaini masuknya Islam maka muncul sistem kalender Islam dengan memakai nama-nama bulan, ibarat Muharram (bulan Jawa; Sura),Shafar (bulan Jawa; Sapar), dan sebagainya hingga dengan Dzulhijah (bulan Jawa; Besar) dengan tahun Hijrah (H).


Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada ketika upacara Gerebeg Maulud. Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.


Pada zaman Hindu sentra kekuasaan ialah raja sehingga raja dianggap sebagai titisan dewa. Oleh alasannya ialah itu, muncul kultus “dewa raja”. Apa yang dikatakan raja ialah benar. Demikian juga pada zaman Islam, teladan tersebut masih berlaku spesialuntuk dengan corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal alasannya ialah dianggap sebagai khalifah, segala perintahnya harus dituruti.

Penting Untuk Diingat

1. Islam masuk ke Indonesia melalui kontak dagang dan berlangsung mulai kala ke-7 hingga dengan abak ke-14. Sumber terkena masuknya Islam ke Indonesia sanggup digolongkan menjadisumber intern dan sumber ekstern.

2. Proses islamisasi dilakukan melalui banyak sekali cara, ibarat perdagangan, perkawinan, politik, pendidikan, seni budaya, dan tasawuf.

3. Agama Islam simpel diterima oleh masyarakat Indonesia dan berkembang pesat. Islam mempengaruhi pelbagai segi kehidupan sehingga lahir kebudayaan Islam. Wujud akulturasi tersebut meliputi seni bangunan, seni rupa dan aksara, seni sastra, sistem kalender, seni musik dan tari, serta sistem pemerintahan.

Demikianlah materi Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam, biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar