-->

Sistem Transportasi Protozoa

Semua hewan, baik binatang tingkat rendah ataupun tingkat tinggi mempunyai sistem transportasi, namun caranya yang berbeda-beda alasannya yakni perbedaan struktur tubuhnya. Sistem transportasi pada binatang mengalami perkembangan secara bertahap, dimulai dari binatang bersel satu sampai binatang bersel banyak. Tentu saja sistem transportasi pada binatang tingkat rendah lebih sederhana jikalau dibandingkan dengan sistem transportasi pada binatang tingkat tinggi.

Kali ini kita hanya akan membahas mengenai Sistem Transportasi Protozoa.

Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Protozoa umumnya bersifat aerobik (memerlukan oksigen) nonfotosintetik, tetapi beberapa jenis protozoa sanggup hidup di lingkungan yang anaerobik, misalnya di dalam usus insan [baca : Protista Mirip Hewan (Protista)].

Protozoa mempunyai ukuran badan antara 3-1000 mikron. Bentuk tubuhnya bermacam-macam, ada yang menyerupai bola, bundar memanjang, atau menyerupai sandal. Bahkan ada yang bentuknya tidak karuan, juga ada yang mempunyai flagela atau bersilia.

Protozoa bergotong-royong tidak termasuk kelompok hewan, melainkan tergolong ke jenis protista menyerupai binatang [baca : Sistem Pencernaan Burung (Aves)]. Protozoa tidak mempunyai alat transportasi khusus alasannya yakni tubuhnya hanya tersusun atas satu sel. Akibatnya seluruh kegiatan hidupnya dilaksanakan oleh sel itu sendiri, termasuk proses transportasinya. Contoh Protozoa yakni Amoeba dan Paramecium.

Protozoa

Protozoa menyerap oksigen dan air melalui seluruh permukaan tubuhnya. Zat yang diserap tersebut kemudian akan masuk ke dalam plasma sel. Selanjutnya, zat-zat tersebut akan beredar di ala sitoplasma sel melalui proses difusi. Difusi yakni perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah [baca : Transpor Zat Melalui Membran Sel]

Senyawa makromolekul yang tidak sanggup berdifusi melalui membran, sanggup masuk melalui proses pinositosis. Proses pinositosis ini yakni salah satu dari jenis endositosis yaitu molekul akan “ditelan” oleh sel dalam bentuk vakuola (mangkuk) yang kemudian akan dimasukkan ke dalam sitoplasma sel ataupun inti sel.

Zat-zat sisa yang dihasilkan diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan. Jadi, membran sel berfungsi untuk sebagai daerah pertukaran zat. Zat-zat masuk dan keluar sel melalui membran plasma.


Inilah artikel kali ini mengenai Sistem Transportasi Protozoa, biar sanggup membantu teman-teman semua dalam memahami bahan ini. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke media umum teman-teman. Arigatou gozaimasu J
LihatTutupKomentar