Hati yaitu salah satu alat eksresi pada insan yang memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Hati menghasilkan dan mengeluarkan zat siza berupa getah empedu, amoniak, dan urea. Dalam perjuangan menghasilkan dan mengeluarkan zat sisa tersebut, serangkaian proses terjadi di hati. Sistem eksresi hati beserta fungsi hati sebagai alat ekskresi sanggup Anda pelajari pada pembahasan diberikut.
Gambar di atas yaitu gambar anatomi hati manusia. Yang kiri yaitu gambar hati tampak depan dan yang kanan yaitu gambar hati tampak belakang. Dilihat pada gambar tersebut, hati insan terdiri dari 4 bab utama yaitu lobus kiri, lobus kiri, lobus kaudatus, dan lobus quadratus. Untuk lobus kaudatus dan quadratus letak dan posisinya tersembunyi di bab belakang hati. Dalam lobus-lobus tersebut, terdapat sel-sel yang menghasilkan banyak sekali jenis enzim yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Setiap sel ini dipisah oleh jaenteng ikat meliputi pembuluh darah yang memenuhi hati.
Proses pembentukan getah empedu sendiri terjadi dalam sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati. Dalam sinusoid, haemoglobin sel darah merah yang sudah renta dirombak menjadi unsur yang lebih sederhana yaitu, kristal (hemin), globin, dan zat besi. Zat besi dan globin yang sudah terbentuk dari proses ini oleh hati kemudian dikirimkan ke sumsum tulang merah untuk dibuat kembali menjadi antibodi atau hemoglobin yang baru, sedangkan hemin oleh hati dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Dua zat yang menjadi zat warna hijau biru dalam getah empedu.
Terkait fungsi hati sebagai alat ekskresi, urea dan amonia terbentuk saat sel tubuh mempunyai kelebihan asam amino. Asam amino sistem ekskresi hati akan diurai melalui proses deaminasi. Dalam proses ini, gugus amin (-NH) dari asam amino dipisah dan dipindahkan untuk pembentukan sitrulin. Sitrulin kemudian dibawa ke sitosol kemudian bereaksi dengan aspartat. Reaksi ini menghasilkan arginin dan fumarat. melaluiataubersamaini menolongan enzim arginase, hati akan mengubah fumarat dan arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin akan dibawa ke empedu dan dikeluarkan bersama feses sedangkan urea akan dikeluarkan melalui urine.
Nah, demikianlah pemaparan terkena sistem ekskresi hati dan kaitannya dengan fungsi hati sebagai alat ekskresi. Semoga sanggup dipahami dan tidakboleh lupa, kenali juga sistem ekskresi lainnya yang terjadi di dalam tubuh insan melalui link ini.
Sistem Ekskresi Hati
Hati ialah kelenjar terbesar yang ada dalam tubuh manusia. Bobot organ ini pada tubuh orang cukup umur mencapai 1,5 kg atau 3-5% dari total berat badan. Ia terletak sempurna di rongga kanan perut di bawah diafragma.Gambar di atas yaitu gambar anatomi hati manusia. Yang kiri yaitu gambar hati tampak depan dan yang kanan yaitu gambar hati tampak belakang. Dilihat pada gambar tersebut, hati insan terdiri dari 4 bab utama yaitu lobus kiri, lobus kiri, lobus kaudatus, dan lobus quadratus. Untuk lobus kaudatus dan quadratus letak dan posisinya tersembunyi di bab belakang hati. Dalam lobus-lobus tersebut, terdapat sel-sel yang menghasilkan banyak sekali jenis enzim yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Setiap sel ini dipisah oleh jaenteng ikat meliputi pembuluh darah yang memenuhi hati.
Fungsi Hati sebagai Alat Ekskresi
Hati ialah organ ekskresi alasannya mengekskresikan beberapa zat sisa metabolisme tubuh menyerupai getah empedu, amoniak, dan urea. Berikut ini yaitu fungsi hati sebagai alat ekskresi tersebut:a. Menghasilkan getah empedu
Getah empedu ialah getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini tersusun atas dua komponen utama yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu dalam sistem pencernaan pada insan berfungsi sebagai pengemulsi lemak. Garam ini bersama dengan zat warna akan keluar bersamaan dengan feses dan urine. INI yang menjadikan warna dari urine dan feses menjadi agak kekuning-kuningan.Proses pembentukan getah empedu sendiri terjadi dalam sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati. Dalam sinusoid, haemoglobin sel darah merah yang sudah renta dirombak menjadi unsur yang lebih sederhana yaitu, kristal (hemin), globin, dan zat besi. Zat besi dan globin yang sudah terbentuk dari proses ini oleh hati kemudian dikirimkan ke sumsum tulang merah untuk dibuat kembali menjadi antibodi atau hemoglobin yang baru, sedangkan hemin oleh hati dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Dua zat yang menjadi zat warna hijau biru dalam getah empedu.
b. Menghasilkan urea dan amonia
Dalam sistem ekskresi hati, urea dan amonia ialah sisa dari proses perombakan protein dalam tubuh. Kedua senyawa ini bersifat racun dan harus dimembuang dari dalam tubuh. Urea dan amonia diperoleh dari proses filtrasi darah yang kerjakan oleh hati dan ginjal. Kedua zat ini termembuang bersama urine dan menjadikan urine kita jadi punya amis khas yang sangat menyengat.Terkait fungsi hati sebagai alat ekskresi, urea dan amonia terbentuk saat sel tubuh mempunyai kelebihan asam amino. Asam amino sistem ekskresi hati akan diurai melalui proses deaminasi. Dalam proses ini, gugus amin (-NH) dari asam amino dipisah dan dipindahkan untuk pembentukan sitrulin. Sitrulin kemudian dibawa ke sitosol kemudian bereaksi dengan aspartat. Reaksi ini menghasilkan arginin dan fumarat. melaluiataubersamaini menolongan enzim arginase, hati akan mengubah fumarat dan arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin akan dibawa ke empedu dan dikeluarkan bersama feses sedangkan urea akan dikeluarkan melalui urine.
Nah, demikianlah pemaparan terkena sistem ekskresi hati dan kaitannya dengan fungsi hati sebagai alat ekskresi. Semoga sanggup dipahami dan tidakboleh lupa, kenali juga sistem ekskresi lainnya yang terjadi di dalam tubuh insan melalui link ini.