Pengertian Diferensiasi Sosial - Istilah diferensiasi sudah dikenal oleh bangsa Indonesia semenjak zaman lampau kala. Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Empu Tantular, seorang pujangga besar kerajaan Majapahit, sudah memuat kata-kata indah: “Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa”.
Katakata inilah yang kini diadopsi sebagai salah satu prinsip dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, yakni tertulis dalam pita yang dicengkeram oleh lambang negara Indonesia, Pancasila, yakni “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi Satu Jua”.
Pada dasarnya diferensiasi mengatakan adanya keragaman. Bangsa Indonesia mempunyai keragaman yang luar biasa yang ialah potensi tersendiri bagi pembangunan, baik ditinjau dari suku, sopan santun istiadat, bahasa, ras, budaya, agama, dan lain sebagainya. Keragaman menyerupai ini mengatakan adanya diferensiasi sosial pada masyarakat Indonesia.
Konsep diferensiasi sosial tidak harus diartikan sebagai suatu diferensiasi derajat dan martabat manusia. Konsep diferensiasi sosial mengatakan adanya diferensiasi yang terdapat pada masyarakat tanpa memandang kelas-kelas sosial yang bersifat hierarchies. melaluiataubersamaini demikian, konsep diferensiasi sosial lebih diartikan sebagai keragaman yang bersifat horisontal, bukan pembedaan kelas yang bersifat vertikal.
Diferensiasi sosial atau perbedaan sosial ialah pembedaan masyarakat masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horisontal.
Berbeda dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang mengelompokkan masyarakat ke dalam struktur kelas yang bersifat hierarkhies dan vertical, diferensiasi sosial atau diferensiasi sosial mengelompokkan masyarakat secara horizontal, yakni pengelompokan masyarakat dari sudut fisik semata.
Namun demikian, menyerupai halnya stratifikasi sosial (pelapisan sosial), diferensiasi sosial (perbedaan sosial) mengatakan adanya keguakaragaman yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Keguakaragaman menyerupai ini ialah potensi pembangunan tersendiri yang patut disyukuri. Keguakaragaman yang ada dalam masyarakat akan memicu proses dinamika dalam kehidupan masyarakat tersebut. Adapun diferensiasi sosial (perbedaan sosial) tersebut mengandung ciri-ciri sebagai diberikut:
a. Ciri-ciri fisik, yakni ciri-ciri yang berafiliasi dengan sifat-sifat yang ditunjukkan oleh ras, seperti: bentuk dan warna rambut, warna kulit, postur tubuh, bentuk dan warna mata, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya ciri-ciri fisik yang ditunjukkan oleh insan ialah anugerah Tuhan Yang Maha Esa sehingga adanya politik aphartheid atau rasdiskriminasi yang sempat diterapkan di Afrika Selatan ialah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan.
b. Ciri-ciri sosial, yakni ciri-ciri yang berafiliasi dengan fungsi masyarakat masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat. sepertiyang yang diketahui bahwa setiap masyarakat masyarakat mempunyai fungsi dan kiprah yang tidak sama-beda yang berkaitan dengan profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian sehari-hari, baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan sosial.
Profesi, pekerjaan, maupun mata pencaharian yang dipilih oleh seseorang tidak mengatakan adanya tingkatan yang bersifat vertikal, melainkan mengatakan adanya perbedaan talenta dan minat antara orang yang satu dengan orang yang lain yang bersifat horisontal.
c. Ciri-ciri budaya, yakni yakni ciri-ciri yang berafiliasi dengan sopan santun istiadat dan kebudayaan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Setiap bangsa mempunyai sopan santun istiadat dan kebudayaan yang tidak sama-beda. Bangsa Indonesia terdapat sekitar dua ratusan sistem sopan santun dan sistem budaya, menyerupai yang terdapat pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Madura, Lombok, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.
Dalam cakupan dunia tentu sistem sopan santun dan system budaya akan semakin banyak jumlahnya. Masyarakat Asia, Afrika, Australia, Eropa, dan Amerika tentu mamiliki karakteristik yang khas yang membedakan satu sama lain.
Diferensiasi sosial (perbedaan sosial) memang sanggup mengakibatkan timbulnya stratifikasi sosial (pelapisan sosial) alasannya yaitu diferensiasi sosial (perbedaan sosial) sanggup menghipnotis seseorang dalam mempersembahkan pertimbangan, penilaian, dan alhasil pemilihan terhadap suatu golongan tertentu yang dianggapnya cocok dengan bakat, minat, dan keyakinannya.
Namun demikian, tidak tiruana diferensiasi sosial (diferensiasi sosial) yang ada akan mengarah kepada terbentuknya stratifikasi sosial (pelapisan sosial), meskipun stratifikasi sosial (pelapisan sosial) sangat berperan dalam mengekalkan diferensiasi sosial (perbedaan sosial). Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang berkaitan dengan teknologi komunikasi, ialah kekuatan gres yang sanggup mengurangi lintas batas dari diferensiasi sosial (perbedaan sosial) yang ada.
Demikianlah materi Pengertian Diferensiasi Sosial, biar bermanfaa.