-->

Pengertian Dan Sistem Penginderaan Jauh

Pengertian dan Sistem Penginderaan Jauh - Istilah penginderaan jauh ketika ini bukan lagi ialah hal asing. Jika sering memperhatikan diberita baik dari televisi maupun media cetak, kata penginderaan jauh sering muncul. Di negara Indonesia sering disingkat dengan PJ dan Indraja. Di beberapa negara lain dikenal dengan sebutan Remote Sensing (Inggris), Teledetection (Prancis), Fernerkundung (Jerman), Sensoriamento Remota (Portugis), Distansionaya (Rusia), dan Perception Remota (Spanyol).


Pada awal perkembangannya, penginderaan jauh spesialuntuk berfungsi sebagai metode atau cara untuk mendapat data dari permukaan bumi yang dilakukan tanpa harus kontak dengan permukaan bumi. Dalam perkembangan selanjutnya, penginderaan jauh sering diposisikan sebagai suatu ilmu. 

Everett dan Simonett mempersembahkan batasan bahwa penginderaan jauh yakni suatu ilmu lantaran di dalamnya terdapat suatu sistematika tertentu untuk sanggup menganalisis informasi dari permukaan bumi. Ilmu ini harus sanggup dipadukan dengan beberapa ilmu lain, menyerupai geologi, geo morfologi, geodesi, meteorologi, tanah, dan perkotaan. 

 Istilah penginderaan jauh ketika ini bukan lagi ialah hal abnormal Pengertian dan Sistem Penginderaan Jauh
Lillesand dan Kiefer (1994) mengemukakan bahwa penginderaan jauh yakni ilmu dan seni untuk mendapat informasi wacana suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak pribadi dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

Alat yang dimaksud tidak berafiliasi pribadi dengan objek, yaitu alat yang pada waktu perekaman objek tidak ada di permukaan bumi, tetapi berada di angkasa maupun luar angkasa. Oleh lantaran itu, dalam proses perekaman memakai wahana atau media pemmenolong menyerupai satelit, pesawat udara, dan balon udara. Data hasil penginderaan jauh sering dinamakan citra.

Usia pengetahuan terkena penginderaan jauh bekerjsama masih relatif muda. Namun, pemakaian penginderaan jauh cukup pesat. Pemakaian penginderaan jauh itu antara lain untuk mendapat data atau informasi yang tepat, singkat, dan akurat dari seluruh pelosok Indonesia. Data dari gambaran sangat penting untuk pembangunan, menyerupai mendeteksi dan menginventarisasi sumber daya alam, kawasan banjir, kebakaran hutan, sebaran permukiman, dan landuse.

a. Citra
Citra sanggup diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Citra taman di halaman rumah yang berhasil dibentuk ialah gambaran taman tersebut. Proses pembuatan gambaran dengan cara memotret objek sanggup dilakukan dengan arah horisontal maupun vertikal dari udara (tampak atas). 

Hasil gambaran secara horisontal tampak sangat tidak sama jikalau dibandingkan dengan hasil pemotretan dari atas atau udara. Gambar yang dicitra dengan arah horisontal menghasilkan gambaran tampak samping, sedangkan dengan arah vertikal menghasilkan gambaran tampak atas baik tegak maupun miring (obliq).

Menurut Hornby, gambaran yakni gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun berdasarkan Simonet dkk, gambaran yakni gambar rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran pada citra) yang diperoleh melalui cara optik, elektro-optik, optikmekanik, atau elektromekanik.

b. Wahana
Wahana diartikan sebagai kendaraan yang membawa alat pemantau. Wahana sering pula dinamakan mediator. Berdasarkan ketinggian peredarannya, posisi wahana sanggup diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai diberikut.

1) Pesawat terbang rendah hingga medium (low to medium altitude aircraft) ketinggian antara 1.000–9.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkannya yakni gambaran foto (foto udara).

2) Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkannya yakni gambaran udara dan multispectral scanner data.

3) Satelit dengan ketinggian antara 400–900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan yakni gambaran satelit.


Penginderaan jauh sering dinamakan sebagai suatu sistem lantaran melibatkan banyak komponen. Gambaran objek permukaan bumi ialah hasil interaksi antara tenaga dan objek yang direkam. Tenaga yang dimaksud yakni radiasi matahari, tetapi jikalau perekaman tersebut dilakukan pada malam hari dibentuk tenaga buatan yang dikenal sebagai tenaga pulsar. Penginderaan jauh yang spesialuntuk memakai sumber tenaga matahari sering pula dinamakan sistem penginderaan jauh pasif.

a. Sumber Tenaga untuk Penginderaan Jauh
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan memakai sensor buatan. Oleh lantaran itu, dibutuhkan tenaga peng hubung yang membawa data objek ke sensor. Data tersebut di kumpulkan dan direkam melalui tiga cara dengan variasi sebagai diberikut.

1) Distribusi daya (force), misalnya Gravitometer mengumpulkan data yang berkaitan dengan gaya tarik bumi.
2) Distribusi gelombang bunyi, misalnya Sonar dipakai untuk mengumpulkan data gelombang bunyi dalam air.
3) Distribusi gelombang elektromagnetik, misalnya kamera untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pantulan sinar.

Penginderaan jauh yang memakai tenaga buatan disebut sistem penginderaan jauh aktif. Hal ini didasarkan bahwa perekaman objek pada malam hari dibutuhkan menolongan tenaga di luar matahari. Proses perekaman objek tersebut melalui pancaran tenaga buatan yang disebut tenaga pulsar yang berkecepatan tinggi lantaran pada ketika pesawat bergerak tenaga pulsar yang dipantulkan oleh objek direkam. 

Oleh lantaran tenaga pulsar memantul, pantulan yang tegak lurus memantulkan tenaga yang banyak sehingga rona yang terbentuk akan berwarna petang. Adapun tenaga pantulan pulsa radar kecil, rona yang terbentuk akan cerah. Sensor yang tegak lurus dengan objek membentuk objek petang disebut near range, sedangkan yang membentuk sudut jauh dari sentra perekaman disebut far range.

Dalam penginderaan jauh harus ada sumber tenaga yaitu matahari yang ialah sumber utama tenaga elektronik magnetik alami. Penginderaan jauh dengan memanfaatkan tenaga alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif.

Radiasi matahari yang terpancar ke segala arah akan terurai menjadi aneka macam panjang gelombang ( ), mulai panjang gelombang dengan unit terkecil (pikometer) hingga dengan unit terbesar (kilometer). Radiasi matahari yang terpancar kemudian bersentuhan dengan objek di permukaan bumi, kemudian dipantulkan ke sensor. Radiasi matahari juga sanggup berupa tenaga dari objek yang dipancarkan ke sensor.

Jumlah tenaga matahari yang mencapai bumi (radiasi) di pengaruhi oleh waktu, lokasi, dan kondisi cuaca. Jumlah tenaga yang diterima pada siang hari lebih banyak jikalau dibandingkan dengan jumlahnya pada pagi atau sore hari, bahkan malam hari. Kedudukan matahari terhadap tempat di bumi berubah sesuai dengan perubahan animo dan peredaran tiruan tahunan matahari.

b. Atmosfer
Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang sehingga spesialuntuk sebagian kecil tenaga elektromagnetik yang sanggup mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk penginderaan jauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang bisa melalui atmosfer dan sanggup mencapai permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling dikenal orang dan dipakai dalam penginderaan jauh hingga kini spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 m hingga 0,7 m.

Tenaga elektromagnetik dalam jendela atmosfer tidak seluruhnya sanggup mencapai permukaan bumi secara utuh lantaran sebagian terhalang oleh atmosfer. Hambatan ini terutama disebabkan oleh butir-butir yang ada di atmosfer, menyerupai debu, uap air, dan aneka macam macam gas. Proses penghambatannya sanggup terjadi dalam bentuk serapan, pantulan, dan hamburan.

c. Alat Pengindera
Alat pengindera disebut juga sensor. Sensor yakni alat yang diguna kan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam kawasan jangkauan tertentu. Setiap sensor mempunyai kepekaan tersendiri terhadap cuilan spektrum elektromagnetik.

Kemampuan sensor untuk merekam gambar terkecil disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek yang sanggup direkam oleh suatu sensor, semakin baik kualitas sensor tersebut dan semakin baik pula resolusi spasial dari citra.

Jika memperhatikan proses perekamannya, sensor sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai diberikut.

1) Sensor Fotografi
Pada sensor fotografi proses perekamannya berlangsung secara kimiawi. Tenaga elektromagnetik diterima dan direkam pada emulsi film yang jikalau diproses akan menghasilkan citra. Jika pemotretan dilakukan dari pesawat udara atau wahana lainnya, citranya disebut foto udara. Jika pemotretannya dilakukan melalui antariksa, citranya disebut gambaran orbital atau foto satelit.

2) Sensor Elektrik
Sensor elektrik memakai tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. Alat peserta dan perekamannya berupa pita magnetik atau detektor lainnya. Sinyal elektrik yang direkam pada pita magnetik, kemudian diproses menjadi data visual maupun menjadi data digital yang siap diolah dengan memakai komputer.

Proses perubahan data digital menjadi gambaran sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai diberikut.

a) Memotret data yang direkam dengan pita magnetik yang diwujudkan secara visual pada layar monitor.
b) Menggunakan film perekam khusus, hasil hasilnya dinamakan gambaran penginderaan jauh.

d. Perolehan Data
Perolehan data sanggup dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan interpretasi secara visual dan sanggup pula dengan cara digital, yaitu dengan memakai alat menolong komputer. Citra udara pada umumnya ditafsirkan secara manual, sedangkan data hasil penginderaan jauh secara elektronik sanggup ditafsirkan secara manual maupun secara digital.

e. Pengguna Data
Pengguna (user) ialah komponen penting dalam penginderaan jauh lantaran pengguna data ini sanggup memilih diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh tersebut. Data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh ialah data yang sangat penting bahkan mungkin termasuk dalam kategori sangat belakang layar untuk kepentingan orang banyak.

Di negara-negara maju, data hasil penginderaan jauh dijadikan sebagai belakang layar negara sehingga tidak sembarang pengguna yang sanggup mengakses dan menggunakannya.

Demikianlah Pengertian dan Sistem Penginderaan Jauh, biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar