Macam-Macam Keguakaragaman Hayati (Genetik, Species dan Ekosistem) - Keguakaragaman hayati disebut juga biodiversitas. Kata ini ialah serapan eksklusif dari kata biodiversity. Keguakaragaman hayati terbentuk alasannya yakni adanya keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri makhluk hidup. Keguakaragaman sanggup dilihat antara lain dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan faktor fisiologis.
Makhluk hidup yang ada di dunia ini berguaka ragam dalam banyak sekali tingkatan. Makhluk hidup tidak sama-beda pada tingkat genetik, spesies, bahkan pada tingkat yang lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem.
Gen yakni bahan hereditas di dalam kromosom yang mengendalikan sifat makhluk hidup. Gen terdapat di setiap inti sel makhluk hidup. Gen pada makhluk hidup mempunyai perangkat dasar yang sama, tetapi mempunyai susunan yang tidak sama. Hal ini mengakibatkan setiap makhluk hidup mempunyai fenotipe maupun genotipe yang tidak sama.
Sifat fenotipe makhluk hidup ialah sifat hasil verbal gen yang terlihat. Misalnya, pada flora warna daun hijau tua, bentuk daun lebar, jenis batang melebar. Adapun sifat genotipe yakni tipe susunan gen yang dimiliki makhluk hidup tersebut. misalnya, dua orang perempuan yang mempunyai rambut hitam keriting. Meskipun keduanya mempunyai rambut hitam keriting, namun genotipenya mungkin saja tidak sama. Misalnya, satu orang bergenotipe homozigot dan satu orang lagi bergenotipe heterozigot.
Keguakaragaman tingkat gen menjadikan variasi antarindividu dalam satu spesies. misal keguakaragaman tingkat gen yang simpel diamati yakni adanya perbedaan warna Bunga Mawar, adanya buah bagus dan buah asam pada satu pohon mangga yang sama; dan perbedaan warna kuning, merah, atau putih pada biji jagung.
Kita perlu memahami juga bahwa variasi gen dipengaruhi juga oleh lingkungan. Oleh alasannya yakni itu, selain dipengaruhi gen, ciri fenotipe yang tampak dari suatu spesies juga dipengaruhi lingkungan. Oleh alasannya yakni itu, dua individu dalam suatu spesies dengan susunan gen yang sama, belum tentu mempunyai ciri yang sama pula.
Suatu individu dikatakan satu spesies dengan individu lainnya bila dalam kondisi alami keduanya bisa melaksanakan perkawinan. Selain itu, dari perkawinannya tersebut sanggup dihasilkan keturunan yang fertil (rindang).
Keguakaragaman tingkat spesies ialah tingkatan keguakaragaman yang simpel dilihat. Keguakaragaman tingkat spesies ditunjukkan dengan adanya jenis-jenis tumbuhan, hewan, serta mikroorganisme yang tidak sama-beda.
Saat ini di dunia terdapat lebih dari 325.000 spesies tumbuhan, 1.600.000 spesies hewan, dan 160.000 spesies mikroorganisme. Jumlah tersebut setiap tahunnya sanggup terus berubah dengan terus dilakukannya penelitian-penelitian terhadap makhluk hidup dan inovasi spesies-spesies baru. Setiap spesies makhluk hidup tersebut mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan spesies lainnya.
misal keguakaragaman spesies yang simpel untuk dipahami yakni keguakaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keguakaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah, atau pada keluarga padi-padian, dari keguakaragaman itu kita mengenal padi dan jagung.
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibuat oleh korelasi timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem mempunyai ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi, dan tipe binatang yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang bermacam-macam tersebut mengakibatkan jenis makhluk hidup yang menempatinya bermacam-macam pula. Keguakaragaman ibarat ini disebut sebagai keguakaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang memengaruhi faktor biotik di antaranya yakni iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menjadikan kondisi tidak sama pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keguakaragaman hayati pada tingkat ekosistem, sanggup dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di kawasan tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput (savana), bioma hutan gugur, dan bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan biomatundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim secara umum dikuasai dan vegetasi serta binatang yang hidup di dalam iklim secara umum dikuasai tersebut. Adapun ekosistem perairan sanggup dibagi menjadi ekosistem perairan tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Demikianlah Materi Macam-Macam Keguakaragaman Hayati (Genetik, Species dan Ekosistem), selamat belajar.