#Biologi_Kelas_11 Fungsi Usus Halus, Usus Besar dan Anus (Sistem Pencernaan Pada Manusia ) - Sesudah mengulas fungsi kerongkongan, lambung dan hati, diberikut ini kita akan mengulas fungsi usus halus, usus besar dan anus, diberikut penjelasannya.
Saluran pencernaan kuliner yang paling panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan lebar kurang lebih 25 milimeter yakni usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot sehingga terlihat mirip lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan permukaannya menjadi luas. Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus halus terletak di atas pinggang dan meliputi 3 bagian.
a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari berukuran panjang kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat asam, lalu masuk ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk mensekresikan hormon-hormon diberikut.
1) Hormon sekretin yang berfungsi untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim diberikut.
a) Tripsin, berfungsi menyederhanakan protein dan pepton.
b) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltosa.
c) Lipase, berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang menyebabkan kuliner bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah biar tetap normal.
2) Hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibentuk di dalam hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Getah empedu mengandung zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.
Getah empedu berfungsi antara lain mirip diberikut.
a) Mengemulsikan lemak.
Hasil emulsi ini yakni gliserol dan asam lemak. Lemak spesialuntuk sanggup dicerna apabila sudah bercampur dan bereaksi dengan getah empedu terlebih lampau.
b) Mempengaruhi absorpsi vitamin K.
b. Usus Kosong (Jejenum)
Disebut usus kosong alasannya yakni pada orang yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini mempunyai kelenjar liberkuhn yang sanggup mengeluarkan getah usus, antara lain sebagai diberikut.
1) Erepsinogen yang lalu diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk mengubah dipeptida menjadi asam amino.
2) Maltase yang befungsi untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
3) Sakarase yang berfungsi untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Laktase yang berfungsi untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5) Lipase yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini menerima perlakuan dari getah-getah usus mirip di atas. Pada usus kosong ini lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Dari usus dua belas jari dan usus kosong, kuliner dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain:
1) protein menjadi asam amino;
2) karbohidrat menjadi monosakarida;
3) lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Komponen kuliner yang halus tersebut akan didorong masuk ke dalam usus absorpsi (ileum). Selanjutnya, akan ada perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.
c. Usus Penyerapan (Ileum)
1) Struktur Usus Penyerapan
a) Dinding Usus Halus
Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian, yaitu:
(1) Dinding lapisan luar
Dinding lapisan luar usus halus berupa membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus dengan erat.
(2) Dinding lapisan berotot
Dinding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal dan di bawahnya ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Dinding submukosa terdapat otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang ialah perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaenteng areolar yang meliputi banyak pembuluh darah, kanal limfa, dan fleksus saraf yang disebut fleksus Meissner.
(4) Dinding mukosa dalam
Dinding mukosa dalam disusun berupa kerutan tetap mirip jala yang memdiberi kesan anyaman halus. Lapisan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan. Lapisan mukosa ini meliputi banyak lipatan lieberkuhn yang ialah kelenjar sederhana yang diselaputi epitelium silindris.
Pada permukaan villi terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus. Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus yang menutupi pada villi. Di dalam usus ini terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus. Adanya villi usus ini menyebabkan permukaan usus menjadi luas yang sanggup mengoptimalkan absorpsi makanan.
b) Getah Usus Halus
Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan mempunyai pH 7,6. Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim maltase, peptidase, sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin.
Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan tiruana makanan. Getah-getah tersebut, antara lain:
(1) Erepsin yang dipakai untuk menyempurnakan pencernaan protein yang sudah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.
(2) Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.
(3) Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.
(4) Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.
(5) Intertase bekerja atas gula.
2) Fungsi Usus Penyerapan
Di dalam usus ini, kuliner tidak dilakukan pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus masuk peredaran darah yang lalu sanggup dipakai untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang lalu disimpan di dalam otot dan hati. Apabila badan kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen sanggup diubah kembali oleh hormon adrenalin menjadi glukosa lagi.
Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, yang lalu menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam hati, asam amino ini dipecah dan menghasilkan amoniak yang lalu bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin.
Selanjutnya, bereaksi dengan amoniak membentuk arginin dan terakhir akan diubah menjadi asam amino arnithin dan ureum. Ureum ini ialah zat sisa yang harus dimembuang lewat urine. Lemak diserap oleh usus dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak masih bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.
Sistem Pencernaan Manusia |
Usus besar meliputi kuman dengan jumlah mencapai triliunan. Mikroba ini berfungsi dalam proses pembusukan. Ada beberapa basil yang sanggup menghasilkan vitamin B dan K. Kegiatan bakteri-bakteri ini dalam mencerna sisa-sisa protein sanggup menghasilkan bacin busuk yang keluar dalam bentuk gas dari dubur. Gas yang dihasilkan sanggup mencapai 2 liter setiap hari.
Proses absorpsi air dan mineral ini menyerupai menimba air membersihkan di dalam kanal got yang airnya sangat kotor alasannya yakni di dalam usus besar ini spesialuntuk terdapat kuliner dalam bentuk sisa-sisa yang akan dibusukkan dan dimembuang ke luar tubuh. Itulah kerja dari usus besar ini.
Di dalam usus besar, kuliner spesialuntuk akan mengalami absorpsi air dan beberapa garam mineral. Di dalam usus ini kuliner sudah berwujud dalam bentuk ampas. Adanya basil saprofit, yaitu Eschericia coli menyebabkan ampas kuliner akan membusuk yang selanjutnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, balasannya absorpsi air akan terganggu, sehingga wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan tanda-tanda diare. Apabila seseorang menahan membuang air besar, maka akan menyebabkan absorpsi air yang hiperbola sehingga feses menjadi keras yang disebut dengan konstipasi (sembelit) yang sanggup menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar anus yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien).
Feses akan didorong oleh otot-otot polos di sekitarnya menuju ke anus dan tertimbun di situ dan akhirnya menyebabkan seseorang merasa ingin membuang air besar. Proses membuang air besar ini disebut defekasi. Otot-otot di sekitar anus berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses dari anus.
Feses yang dihasilkan dari organ pemmembuangan dipengaruhi oleh jenis makanan. Makanan yang banyak mengandung serat flora lebih banyak menghasilkan feses, alasannya yakni susah dicerna. Makanan yang lain umumnya 95% sanggup diserap oleh usus halus dan 5% menjadi kotoran dalam bentuk feses. Sekitar 75% kandungan feses terdiri dari air. Sisanya yakni berupa zat
Demikianlah Penjelasan Fungsi Usus Halus, Usus Besar dan Anus (Sistem Pencernaan Pada Manusia), semoga bermanfaa.