-->

Akibat Timbulnya Revolusi Industri (Bidang Ekonomi, Sosial Dan Politik)

Akibat Timbulnya Revolusi Industri (Bidang Ekonomi, Sosial dan Politik) - Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, menyerupai Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa akhir yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.


1) Barang Melimpah dan Harga Murah
Revolusi Industri sudah menyebabkan usaha industri dan pabrik secara besar-bemasukan dengan proses mekanisasi. melaluiataubersamaini demikian, dalam waktu singkat sanggup menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, gampang, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.

2) Perusahaan Kecil Gulung Tikar
melaluiataubersamaini penerapan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akhir perusahaan tradisional terancam dan melarat sebab tidak bisa bersaing.

3) Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berkembang menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.

4) Transportasi makin Lancar
Adanya inovasi di aneka macam masukana dan pramasukana transportasi makin tepat dan lancar. melaluiataubersamaini demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.


 Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern Akibat Timbulnya Revolusi Industri (Bidang Ekonomi, Sosial dan Politik)
1) Berkembangnya Urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi sudah menyebabkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh sebab kota dengan acara industrinya sepertinya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapat pekerjaan. Hal ini menjadikan kurang baiknya dalam usaha acara pertanian.

2) Upah Buruh Rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang memakai tenaga mesin. melaluiataubersamaini demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak menentukan tenaga buruh perempuan dan bawah umur yang upahnya lebih murah.

3) Munculnya Golongan Pengusaha dan Golongan Buruh
Di dalam acara industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang mempunyai industri atau pabrik. melaluiataubersamaini demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.

4) Adanya Kesentidakboleh antara Majikan dan Buruh 
melaluiataubersamaini munculnya golongan pengusaha yang hidup glamor dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menyebabkan kesentidakboleh antara majikan dan buruh. Kondisi menyerupai ini, sering menyebabkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menyebabkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.

5) Munculnya Revolusi Sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai diberikut.

1) Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undangn ini, kaum buruh mendapat hak-hak perwakilan dalam parlemen.
2) Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapat jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga meliputi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan perempuan di tempat tambang di bawah tanah.
3) Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh sebab itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
4) Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas.
melaluiataubersamaini adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin berpengaruh sebab terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.


1) Munculnya Gerakan Sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh fatwa Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling terkenal di dalam fatwa dan penggerak paham sosialis yakni Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.

2) Munculnya Partai Politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di DPR mendorong dibentuknya suatu wadah usaha politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.

3) Munculnya Imperialisme Modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai imbas yang berpengaruh dalam pemerintahan untuk melaksanakan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. melaluiataubersamaini demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu ekspansi daerah-daerah sebagai tempat pemamasukan hasil industri, mencari materi mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapat tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.

Demikianlah Materi Akibat Timbulnya Revolusi Industri (Bidang Ekonomi, Sosial dan Politik), biar bermanfaa.
LihatTutupKomentar