-->

4 Komponen Penyusun Tanah Dan Penjelasannya

Tanah ialah salah satu contoh komponen abiotik yang sangat kuat terhadap keadaan suatu ekosistem. Tanah menjadi media tumbuh bagi bermacam-macam jenis organisme tanah, mulai dari mikro flora, mikro fauna, makro flora, dan makro fauna. Sebagai media tumbuh, tanah tersusun atas beberapa materi atau komponen. Apa saja komponen penyusun tanah itu? Bagaimana imbas komposisi masing-masing komponen tersebut terhadap sifat fisik, biologi, dan kimia tanah? Berikut pembahasannya untuk Anda pahami.

Komponen Penyusun Tanah

Secara umum, tanah tersusun atas 4 komponen utama. Keempat komponen penyusun tanah tersebut ialah materi mineral, materi organik, air, dan udara. Akibat perbedaan jenis dari masing-masing komponen ini, tanah kemudian sanggup digolongkan menjadi beberapa jenis. Selain itu, jenis-jenis tanah yang muncul juga dipengaruhi oleh bagaimana proses pembentukan tanah serta faktor-faktor yang membentuknya.

Empat komponen penyusun tanah menempati satu ruang di permukaan bumi dengan komposisi dan persentasenya masing-masing. Persentase komponen penyusun tanah secara umum sanggup ditampilkan pada diagram bulat di bawah ini.

 yang sangat kuat terhadap keadaan suatu ekosistem 4 Komponen Penyusun Tanah dan Penjelasannya

1. Bahan Mineral (45%)

Bahan mineral ialah komponen penyusun tanah dengan persentase tertinggi, yakni kimasukan 45%. Komponen ini terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu sangat lama. Batuan yang melapuk pada proses pembentukan tanah akan sangat mempengaruhi jenis tanah yang dihasilkan. Secara umum ada 3 jenis batuan yang sanggup melapuk dan menjelma tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan. Untuk mengetahui lebih lanjut terkena jenis-jenis batuan tersebut, silakan kunjungi link ini.

2. Bahan Organik (5%)

Komponen penyusun tanah yang selanjutnya ialah materi organik. Komponen ini berasal dari proses dekomposisi materi organik yang berasal dari binatang dan tumbuhan mati. Dekomposisi yang dilakukan oleh dekomposer atau detrivivor mengubah materi organik menjadi senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam tanah. Meskipun tersedia dalam persentase yang sedikit, yakni sekitar 5%, senyawa-senyawa organik tersebut akan sangat mempengaruhi sifat-sifat tanah, terutama sifat fisik dan kimianya.

Materi organik dalam tanah yang menjadi sumber kandungan materi organik tanah menurut sumbernya sanggup dibedakan menjadi 3, yaitu:
  • Sumber primer ialah sumber materi organik yang berasal dari tumbuhan yang sudah mati, termasuk juga yang berupa cuilan dari jaenteng tubuhnya, ibarat akar, batang, daun, dan lain sebagainya.
  • Sumber sekunder ialah sumber materi organik yang berasal dari hewan-hewan yang sudah mati, termasuk juga kotoran atau bagian-bagian tubuhnya.
  • Sumber tersier ialah sumber materi organik yang berasal dari pemdiberian pupuk organik, baik itu berupa pupuk hijau, pupuk kandang, atau pupuk kompos.

3. Air (25%)

Air dan udara ialah komponen penyusun tanah yang persentasenya bersifat dinamis atau sanggup berubah ubah. Air dan udara sama-sama menempati pori tanah. Jika kandungan air tanah tinggi, maka kandungan udara tanah akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya.

Keberadaan air di dalam tanah ialah akhir kemampuan tanah dalam menyerap air melalui prosedur kohesi, adhesi, maupun gravitasi. Keberadaan air di dalam tanah sanggup dibedakan menjadi :
  • Kapasitas lapang. Merupakan keadaan di mana tanah cukup lembab yang ditunjukan oleh jumlah air terbaik yang bisa ditahan tanah akhir adanya gaya tarik gravitasi.
  • Titik layu permguan. Merupakan keadaan di mana akar-akar tumbuhan mulai tidak sanggup menyerap air tanah sebab kandungannya yang sangat sedikit. Karena tanah mencapai titik layu permguan, tumbuhan biasanya akan mulai layu.
  • Air tersedia. Merupakan selisih kadar air kapasitas lapang dengan kadar air titik layu permguan.

4. Udara (25%)

Kandungan udara di dalam tanah memungkinkan mikroorganisme tanah sanggup hidup dan melaksanakan metabolisme. Komponen penyusun tanah satu ini menempati sekitar 25% dari volume keseluruhan tanah. Sifat keberadaan udara dalam tanah yang dinamis memungkinkan ia sanggup terdorong keluar tanah ketika kandungan air tanah meningkat.

Nah, demikianlah 4 komponen penyusun tanah dan penjelasannya. Semoga bisa menjadi wawasan gres bagi Anda dalam mengenali komponen abiotik yang satu ini sehingga bisa menjadi anutan dalam mencegah pencemaran tanah di kemudian hari. Salam.
LihatTutupKomentar