-->

Teori Pembelajaran Kognitif

Teori mencar ilmu kali ini yang dibahas yaitu teori pembelajaran kognitif. Belajar yaitu kegiatan yang tidak pernah terpisahkan dalam hidup manusia. Belajar merupakan suatu hal yang penting, lantaran fungsinya sebagai mempertahankan hidup setiap insan dan juga untuk menyebarkan jiwa diri. Belajar merupakan acara yang paling utama dalam pendidikan, jikalau tidak ada mencar ilmu maka juga tidak ada proses mengajar. Karena dari mencar ilmu inilah setiap orang bisa mengerti perihal hal-hal yang baru, dan juga bisa mengalami perubahan di dalam tingkah laris yang lebih baik, kemudian perilaku yang sopan santun, dan juga menyebarkan keterampilan.

Teori pembelajaran kognitif lebih menekankan pada suatu proses yang terjadi di dalam pikiran setiap manusia. Belajar juga merupakan acara mental serta psikis, maksudnya yaitu terdapat interaksi aktif insan dengan lingkungan. Maka dari itu, banyak anak yang tidak mencar ilmu dengan mentalnya sendiri terkadang memiliki kebiasaan yang jelek dan selalu merasa sendiri atau lebih suka individual.

Belajar bukan hanya dengan buku atau bacaan saja, namun juga dengan pengalaman yang dialami sendiri atau bisa juga berkat pengalaman orang lain, alasannya yaitu dari pengalaman itulah seseorang akan mencar ilmu berartinya sebuah hidup. Kemudian mencar ilmu juga sanggup dilakukan dengan cara memperhatikan sesuatu, mendengarkan dan juga mencoba hal-hal gres yang positif. Dengan begitu, akan banyak hal-hal yang tolong-menolong banyak menjadi materi pelajaran yang sanggup diambil saat mengamati sesuatu tersebut. Contohnya saat mengamati tanaman, dari situ akan mencar ilmu bagaimana cara menanamnya, kemudian mengapa bisa tumbuh dan besar, dan apa sajakah yang terdapat dalam flora tersebut. Semua itu bisa dipelajari sekaligus hanya dengan mengamati.

Dalam teori pembelajaran kognitif terdapat beberapa teori yang telah dikemukakan oleh pakar. Teori yang pertama yaitu teori mencar ilmu piaget. Dari teori tersebut menjelaskan perihal perkembangan berpikir seorang anak melalui beberapa tahap, sehingga sangat teratur fasenya. Kemudian, teori SOLO, yang menekankan penampilan seseorang berperan sangat penting bagi tugas-tugasnya. Yang terakhir yaitu teori van hiele. Kemampuan anak dalam berpikir bepada dalam suatu tahapan. Dan tahapan itu yaitu pengenalan, kemudian analisis, kemudian, pengurutan, selanjutnya dedukasi dan yang terakhir ada alurasi.
LihatTutupKomentar