Sunday, October 7, 2018
Teori dalam berguru yang pertama yakni teori behaviorisme yang berfokus pada aspek objektif. Teori kognitif melihat sikap untuk menjelaskan pembelajaran dengan basis logika atau otak. Sedangkan teori konstruktivisme yakni sebuah proses di mana pelajar aktif membangun wangsit atau konsep baru.
Teori behaviorisme merupakan sebuah teori untuk berguru yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner. Teori ini mengenai perubahan tingkah laris sebagai hasil pengalaman kemudian teori ini menjelma aliran psikologi berguru yang kuat pada arah pengembangan teori dan praktik pendidikan sebagai aliran behavioristik. Teori ini meletakkan orang yang berguru sebagai individu yang pasif dimana sikap akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan menghilang bila ada hukuman.
Teori berguru kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa siswa memproses isu dan pelajaran melalui perjuangan untuk mengorganisir, menyimpan kemudian menemukan relasi antara pengetahuan gres dan pengetahuan yang sudah ada. Teori ini lebih menekankan pada bagaimana sebuah isu diproses.
Teori berguru yang ketiga yakni teori konstruktivisme. Kontruksi memiliki sifat yang membangun dan dalam Hasil dari pembelajaran ini diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak serta merta muncul.
Ilmu pengetahuan bukanlah fakta-fakta, kaidah atau konsep yang siap diambil serta diingat. Orang harus menciptakan pengetahuan tersebut kemudian memberi makna lewat pengalaman. Melalui teori konstruktivisme ini siswa dapat berpikir untuk menuntaskan masalah, mencari sebuah wangsit serta menciptakan keputusan. Siswa terlibat secara pribadi dengan aktif sehingga lebih paham dan dapat mengaplikasikan dalam setiap situasi dan akan ingat semua konsep dengan lebih baik.