-->

Sistem Ekskresi Manusia

Jika teman-teman sebelumnya ada mencar ilmu mengenai sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada kepingan lain. Nah, hasil ahirnya itu merupakan zat sisa ibarat feses dan CO2 yang jikalau terlalu usang atau terlalu banyak mengumpul didalam badan sanggup mengganggu keseimbangan di dalam tubuh, dan ujung-ujungnya akan menjadikan badan kita menjadi sakit.

Sistem ekskresi yang akan kita bahas, penting dalam memahami proses pengeluaran zat yang dihasilkan dari sistem pernapasan dan pencernaan. Karena itu, mari kita mulai membahas satu-persatu.

Pengertian

Sistem sendiri berasal dari bahasa latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) yaitu suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan secara bersama semoga memudahkan anutan energy, informasi, materi untuk mencapai suatu tujuan.

Ekskresi sendiri yaitu pengeluaran zat sisa metabolism dari dalam badan melalui organ-organ tertentu.

Jadi sanggup kita simpulkan sistem ekskresi yaitu sistem yang mengatuh keseimbangan materi, energy yang ada didalam badan kita dengan berfokus terhadap pengeluaran zat sisa yang tidak digunakan lagi. Baik mungkin sudah terlalu banyak ya, secara sederhananya sistem ekskresi yaitu sistem yang mengatur pengeluaran zat sisa yang ada di dalam badan kita.

Organ Ekskresi

Organ ekskresi yaitu organ yang menyusun dari sistem ekskresi itu sendiri. Ada 4 organ yang menyusunnya dan ke 4 nya ini sangat penting bagi badan kita. Empat organ tersebut yaitu paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Baik, kita mulai sesuai urutannya saja ya.

1.      Paru-paru

Paru ada 2 buah atau sepasang, teletak di rongga dada di badan kita, kanan dan kiri. Dipidahkan oleh mediastinum dan dibatasi tulang rusuk I (Os. Costae I) hingga ke diagfragmatika. Bagian kanan dari paru terdiri dari 3 lobus dan kepingan kiri dari 2 lobus.


Fungsi utama paru, yaitu sebagai alat pernapasan. Namun dalam hal ini paru akan mensekresikan zat sisa metabolismenya, yaitu karbondioksida (CO2).

Baca juga : Sistem Pernapasan Manusia

CO2 dan H2O yaitu zat sisa metabolism pernapasan, darah yang dari jaringan, kemudian masuk ke dalam jantung kepingan kiri, kemudian dipompakan ke paru-paru. Di paru-paru lah, atau lebih tepatnya di alveoluslah CO2 dan H2O yang merupakan zat sisa dikeluarkan dan diganti dengan O2 dan kembali masuk ke jantung kepingan kiri, dan dipompakan ke seluruh badan untuk memenuhi kebutuhan energy.

2.     Hati

Hati terletak di rongga perut kepingan kanan pada keadaan normal. Terdapat di bawah diagfragmatika.


Hati menghasilkan empedu. Karena itu hati masuk ke dalam organ ekskresi dalam badan manusia. Empedu sendiri yaitu zat sisa metabolism, terdiri dari air, garam empedu, asam empedu, kolesterol, zat warna empedu, dan zat lain. Hati juga menjadi daerah perombakan dari hemoglobin tua, ini tentu sangat bagus. Dimana jikalau hemoglobin sudah tua, maka ia tidak berfungsi maksimal. Setelah dirombak, terbentuklah bilirubin. Bilirubin dan empedu tadi dikeluarkan secara gotong royong kedalam usus, di dalam usus bilirubin dipecah menjadi sterkoblin, dan urobilin. Sterkobilin memberi warna feses atau tinja. Urobilin memberi warna  urin.

Baca juga : Pengertian, Fungsi, dan Bagian-bagian Hati

Jika terjadi gangguan dari pembentukan maupun penyaluran, maka biasanya akan terjadi penumpukan bilirubin dalam darah dan tidak adanya dalam feses. Akan menjadikan warna urin atau feses putih/coklat, dan warna kulit kekuningan. Sering disebut orang penyakit kuning.

3.     Kulit

Kulit yaitu kepingan terluar dari permukaan tubuh. Berfungsi sebagai alat indra, alat pengeluaran, dan alat pengatur suhu tubuh. Nah, tentu kita disini akan membahas fungsi kulit sebagai alat pengeluaran, yang mungkin nanti akan menyambung juga sedikit sebagai alat pengatur suhu dan alat dukungan tubuh.


Struktur kulit terdiri dari 3 lapisan utama, yaitu : Epidermis atau kulit ari, dermis kulit jangat, endo dermis yang berisi cadangan lemak.

Baca juga : Pengertian, Fungsi, dan Bagian-bagian Kulit

Dalam struktur kulit ini kepingan yang berfungsi penting yaitu pada lapisan dermis. Dimana pada kepingan ini lah yang berfungsi sebagai ekskresi. Contohnya: ketika teman-teman melaksanakan acara olahraga, suhu badan akan meningkat, akan menciptakan pembuluh darah di kapiler mengembang, sehingga akan lebih banyak darah yang mengalir di sana. Sehingga menciptakan memerah pada kulit. Selain itu keringat akan dikeluarkan sebagai penyeimbang dari darah yang banyak mengalir tadi, kemudian keringat itu diuapkan, nah disini suhu badan akan turun.
Proses diatas juga yang menjadikan sesudah berkeringat kita akan merasa haus.

4.     Ginjal

Pada versi manusia, ginjal merupakan organ ekskresi utama. Merupakan organ yang paling berat bekerja untuk membuang zat sisa dan mengatur keseimbangan zat-zat dari dalam tubuh.
Bentuk ginjal sendiri ibarat kacang merah besar. Ada 2 ginjal atau sepasang ginjal, di kanan dan kiri perut kepingan atas belakang dari manusia. Jika dibelah secara membujur, maka akan terlihat kepingan luar ginjal (korteks) dan kepingan dalamnya (medulla, serta rongga-rongga ginjal (pelvis).


Sistem yang bekerja disini hampir sepenuhnya dilakukan  oleh nefron. Nefron yaitu unit fungsional dari ginjal. Satu ginjal kurang lebih terdiri dari  satu juta nefron.

Baca juga : Pengertian, Fungsi, dan Bagian-bagian Ginjal

Nefron terdiri dari beberapa bagian, terdiri atas kapsula bowman (yang terdapat glomerulus), tubulus proksimal, tubulus distal, dan lengkung henle.

Beberapa peranan ginjal dalam proses ekskresi adalah:
  1. Mensekresikan zat sisa metabolisme, pola urea, asam urat, kreatinin, keratin, dan zat lain yang bersifat racun bagi badan kita
  2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh.
  3. Mengatur tekanan osmosis dalam darah, semoga badan tidak kehilangan garam-garam yang penting dalam keseimbangan elektrolit.
Artikel Penunjang : Larutan Elektrolit dan Non - Elektrolit

  1. Mengatur kadar keasamam atau pHH dalam plasma darah dan cairan tubuh. Dengan mensekresikan urin yang bersifat asam atau basa.
Di dalam ginjal, terjadi proses terpenting untuk ekskresi yaitu proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi sehingga nanti terbentuklah urin dan akan dikeluarkan dari tubuh.

Secara singkat kita akan membahas melalui diagram panah. Yaitu sebagai berikut :

Darah à menuju ke glomerulus à mengalami proses filtrasi à urine primer (urin bebas sel darah dan protein) à masuk ke dalam tubulus proksimal dan lengkung henle à terjadi reabsorpsi (penyerapan kembali glukosa, asam amino, garam) à urine sekunder à mengalir ke tubulus distal à terjadi proses augmentasi à penambahan zat-zat yang tidak diperlukan à penambahan urea dan zat tertentu à urin sebenarnya.



Nah, bagaimana teman-teman? Kita telah membahas sistem ekskresi utama dalam badan manusia. Semoga dengan mengetahui hal ini, teman-teman menjadi lebih care atau peduli terhadap ekskresi kita ya. Sekian dan terima kasih.

Daftar Pustaka

  • Abdullah, Kirajuddin, dkk.2007.IPA TERPADU Sekolah Menengah Pertama dan MTs Jilid 3A untuk Kelas IX Semester 1.Jakarta:Erlangga
  • Aryulina, Diah, dkk.2006.Biologi Sekolah Menengan Atas dan MA untuk Kelas XI.Jakarta:Erlangga
  • Djoko, Arisworo, dkk.2006.IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika).Jakarta:Grafindo Media Pratama
  • Furqonita, Deswanty. 2007.Seri 3 BIOLOGI Sekolah Menengah Pertama kelas IX.Jakarta:Yudhistira

LihatTutupKomentar