Penjelasan Organ Pernapasan Manusia - Bernapas ialah salah satu ciri makhluk hidup. Semua makhluk hidup melaksanakan proses ini, demikian juga manusia. Ketika bernapas, kita menghirup oksigen (O2) dan mengembuskan karbon dioksida (CO2). Kita harus menghirup oksigen lantaran setiap sel penyusun badan membutuhkan oksigen.
Tanpa oksigen, sel-sel penyusun badan insan terutama sel-sel otak akan rusak spesialuntuk dalam beberapa menit. Oksigen dipakai untuk pembakaran zat-zat masakan (protein, lemak, dan karbohidrat) dalam sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Energi inilah yang dipakai insan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Di dalam badan insan terdapat banyak sekali macam organ penyusun sistem pernapasan. Pada waktu Sekolah Menengah Pertama kelas VIII, Anda sudah mempelajari wacana sistem pernapasan pada manusia, yang mencakup prosedur secara sederhana dan organ-organ penyusun sistem pernapasan. Sistem pernapasan pada insan mencakup tiruana struktur yang menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru. Kita sanggup memahami organ-organ pernapasan pada insan dengan mempelajari materi diberikut.
a. Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung mempunyai rambut, banyak kapiler darah, dan selalu basah dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa.
Di dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berkhasiat untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyidik adanya bau. Pada awal rongga verbal yang bekerjasama dengan rongga hidung terdapat suatu katup yang disebut anak tekak. Saat menelan masakan anak tekak ini akan terangkat ke atas menutup rongga hidung sehingga masakan tidak sanggup masuk ke dalam rongga hidung.
b. Faring
Faring ialah persimpangan akses udara dan makanan. Faring ialah persimpangan antara rongga verbal ke kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan.
c. Laring
Laring disebut juga awal tenggorok atau kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.
Pangkal tenggorok sanggup ditutup oleh katup awal tenggorokan (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi laring sehingga masakan tidak sanggup masuk dalam laring. Sementara itu, ketika bernapas epiglotis akan membuka. Pada awal tenggorok terdapat selaput bunyi atau lebih dikenal dengan pita suara.
Ketika seorang anak pria mencapai bakir balig, hormon testosteron memperbesar laring sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakunnya lebih menonjol. Suaranya berubah dan nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak perempuan mengalami hal serupa, tetapi pada masa bakir baliq perubahannya lebih kecil. Nada bunyi bergantung pada ketegangan pita suara, panjang tali suara, dan ketebalannya.
Struktur trakea manusia |
d. Trakea
Trakea (batang tenggorokan) ialah pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm. Trakea tersusun atas enam belas hingga dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bab belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus.
Hal ini berkhasiat untuk mempertahankan biar trakea tetap terbuka. Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaenteng fibrosa, selain itu juga terdapat beberapa jaenteng otot.
Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini bubuk dan butir-butir halus lainnya yang ikut masuk ketika menghirup napas sanggup dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk bronkus.
e. Bronkus
Bronkus ialah cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.
Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini ialah salah satu alasannya ialah mengapa paru-paru kanan lebih praktis terjangkit penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini ialah salah satu alasannya ialah mengapa paru-paru kanan lebih praktis terjangkit penyakit. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
f. Bronkiolus
Bronkiolus ialah cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akibatnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil menyerupai anggur yang disebut alveolus.
g. Alveolus
Alveolus ialah saluran simpulan dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan dekat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir pribadi bersentuhan dengan udara.
Adanya alveolus memungkinkan terjadinya ekspansi kawasan permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara. Perhatikan Gambar diberikut.
Adanya alveolus memungkinkan terjadinya ekspansi kawasan permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara. Perhatikan Gambar diberikut.
Bagian-bagian paru-paru manusia |
h. Paru-Paru
Paru-paru ada dua dan ialah alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaenteng paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan menyerupai spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung lantaran mengandung udara di dalamnya. Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus.
Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura. Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya tabrakan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak ketika bernapas.
Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling dekat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.
Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling dekat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.
Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar (± 3–4 mmHg). Di bab dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang ialah ekspansi permukaan paru-paru yang disebut alveolus dan jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. melaluiataubersamaini adanya alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.
Kita sudah mengingat kembali banyak sekali macam organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia. Pada manusia, organ pernapasan utamanya ialah paru-paru (pulmo) dan dimenolong oleh alat-alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel badan adalah:
rongga hidung → faring (rongga tekak) → laring → trakea (batang tenggorok) → bronkus → alveolus → sel-sel tubuh.
Demikianlah Materi Penjelasan Organ Pernapasan Manusia, semoga bermanfaa.