Pengertian teori mencar ilmu merupakan suatu aktivitas seseorang untuk mengubah sikap mereka. Seluruh aktivitas mencar ilmu selalu diikuti oleh perubahan yang mencakup kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut mencakup perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif.
Prinsip-prinsip mencar ilmu pada hakekatnya berkaitan dengan potensi yang bersifat manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan proses dan tahapan serta kematangan mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan efektif kalau didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri alasannya yaitu akan berbeda dengan mencar ilmu alasannya yaitu terpaksa atau mempunyai rasa takut.
Di dalam banyak hal mencar ilmu yaitu proses mencoba dengan kemungkinan untuk keliru dan pembiasaan. Kemampuan mencar ilmu seseorang harus bisa diperhitungkan dalam memilih isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu diajar secara langsung, kontrol, penghayatan, kontak, pengalaman pribadi dan dengan pengenalan atau peniruan.
Belajar melalui praktik secara pribadi akan lebih efektif daripada melaksanakan hafalan. Pengalaman menghipnotis kemampuan mencar ilmu seseorang. Bahan mencar ilmu yang bermakna lebih gampang dan menarik untuk dipelajari dibandingkan materi yang kurang bermakna. Informasi mengenai kelakuan yang baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan mencar ilmu akan banyak membantu kelancaran dan semangat mencar ilmu siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam kiprah sehingga murid yang mencar ilmu bisa melaksanakan obrolan dengan dirinya sendiri.
Ada tiga golongan besar teori mencar ilmu yaitu teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa daya, teori mencar ilmu ilmu jiwa gestalt dan teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa asosiasi. Pengertian teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa daya yaitu majemuk daya yang ada pada insan bisa dilatih untuk memenuhi fungsinya. Sebagai pola yaitu melatih daya ingat dengan menghafal istilah gila atau angka.
Sedangkan pengertian teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa Gestalt yaitu mencar ilmu secara keseluruhan lebih penting dan pada mencar ilmu bab atau unsur. Berdasarkan aliran ini mencar ilmu dimulai pada ketika diperoleh insight dengan melihat kekerabatan tertentu aneka macam unsur dalam situasi tertentu. Insight ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi, latihan dan kesalahan.
Prinsip-prinsip mencar ilmu pada hakekatnya berkaitan dengan potensi yang bersifat manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan proses dan tahapan serta kematangan mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan efektif kalau didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri alasannya yaitu akan berbeda dengan mencar ilmu alasannya yaitu terpaksa atau mempunyai rasa takut.
Di dalam banyak hal mencar ilmu yaitu proses mencoba dengan kemungkinan untuk keliru dan pembiasaan. Kemampuan mencar ilmu seseorang harus bisa diperhitungkan dalam memilih isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu diajar secara langsung, kontrol, penghayatan, kontak, pengalaman pribadi dan dengan pengenalan atau peniruan.
Belajar melalui praktik secara pribadi akan lebih efektif daripada melaksanakan hafalan. Pengalaman menghipnotis kemampuan mencar ilmu seseorang. Bahan mencar ilmu yang bermakna lebih gampang dan menarik untuk dipelajari dibandingkan materi yang kurang bermakna. Informasi mengenai kelakuan yang baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan mencar ilmu akan banyak membantu kelancaran dan semangat mencar ilmu siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam kiprah sehingga murid yang mencar ilmu bisa melaksanakan obrolan dengan dirinya sendiri.
Ada tiga golongan besar teori mencar ilmu yaitu teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa daya, teori mencar ilmu ilmu jiwa gestalt dan teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa asosiasi. Pengertian teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa daya yaitu majemuk daya yang ada pada insan bisa dilatih untuk memenuhi fungsinya. Sebagai pola yaitu melatih daya ingat dengan menghafal istilah gila atau angka.
Sedangkan pengertian teori mencar ilmu berdasarkan ilmu jiwa Gestalt yaitu mencar ilmu secara keseluruhan lebih penting dan pada mencar ilmu bab atau unsur. Berdasarkan aliran ini mencar ilmu dimulai pada ketika diperoleh insight dengan melihat kekerabatan tertentu aneka macam unsur dalam situasi tertentu. Insight ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi, latihan dan kesalahan.