Komite sekolah ialah sebuah nama gres yang mana pengganti dari tubuh pembantu penyelenggara pendidikan. Meskipun secara substansi istilah tersebut masih nampak sama, namun perbedaannya justru terletak pada tugas masyarakat dalam mewujudkan dan mendukung mutu pendidikan lebih dioptimalkan. Pada dasarnya komite sekolah sendiri merupakan tubuh berdikari sebagai wadah peranan masyarakat untuk meningkatkan pemerataan, mutu dan juga efisiensi pengelolaan dalam satuan pendidikan.
Tujuan dari pembentukan komite sekolah yaitu :
- Untuk menyalurkan dan mewadahi aspirasi masyarakat untuk melahirkan suatu kebijakan operasional serta kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan.
- Untuk meningkatkan tugas dan tanggung jawab masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
- Untuk membuat kondisi dan suasana yang transparan, demokratis dan akuntabel di dalam pelayanan dan juga penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik dan bermutu.
Sementara fungsi dari komite sekolah itu sendiri yakni :
- Bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelenggarakan suatu pendidikan yang berkualitas.
- Untuk mendorong tumbuhnya akad dan perhatian masyarakat akan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
- Untuk menganalisa maupun menampung ide, aspirasi, maupun banyak sekali keperluan pendidikan yang akan di olok-olokan masyarakat.
Adapun beberapa hal yang di uraikan mengenai peranan komite sekolah terhadap penyelenggaraan sekolah ialah :
- Memperlancar penyelenggaraan suatu kegiatan mencar ilmu mengajar di dalam sekolah, baik itu sarana maupun prasarana pendidikan.
- Melakukan training sikap dan sikap siswa
- Membantu siswa yang kurang bisa dengan mencarikan sumber pendanaan
- Memberikan suatu penghargaan terhadap keberhasilan pengelolaan sekolah
- Melakukan evaluasi sekolah guna pengembangan dalam pelaksanaan kurikulum
- Melakukan pembahasan mengenai tawaran RAPBS
- Meminta sekolah agar mengadakan suatu rapat untuk keperluan tertentu
Peranan komite sekolah sendiri di dalam peningkatan mutu pendidikan tentunya perlu memperoleh proteksi dari semua komponen pendidikan termasuk kepala sekolah, guru, siswa, wali murid, institusi pendidikan maupun masyarakat. Dengan begitu perlu sebuah koordinasi dan kolaborasi yang akrab antara seluruh komponen pendidikan tersebut hingga perjuangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dilakukan bisa lebih efektif dan juga efisien.