-->

Hukum Ii Termodinamika

gambar 1
Hukum II Termodinamika diilhami oleh aturan I Termodinamika. Masih ingatkah bagaimana suara aturan I termodinamika ? aturan I Termodinamika merupakan aturan kekekalan energi, yang menyatakan enrgi bersifat infinit artinya energi tidak sanggup diciptakan dan energi tidak sanggup dimusnahkan. Menurut aturan kekekalan energi kita boleh mengubah energi panas menjadi bentuk energi lain sesuka hati kita dengan syarat memenuhi aturan kekekalan energi tersebut. Tetapi pada kenyataannya tidak demikian, kita tidak sanggup mengubah satu bentuk energi ke menjadi bentuk energi yang lain sesuka hati kita. Sebagai tumpuan Jika anda menjatuhkan sebuah bola dari ketinggian tertentu. Sesaat sebelum bola dijatuhkan, bola memiliki energi potensial, ketika bola bergerak ke bawah energi potensialnya berkurang dan energi kinetik bola bertambah. Ketika bola menyentuh permukaan tanah energi potensial bola bernilai nol, energi kinetik bola bermetamorfosis energi panas dan energi bunyi. Sekarang kalau proses tersebut kita balik. Bola tersebut kita panaskan sehingga bola mempuyai energi panas. Apakah energi panas tersebut sanggup bermetamorfosis energi kinetik yang menimbulkan bola bergerak ke atas hingga pada ketinggian tertentu sehingga bola memiliki energi potensial ? hal tersebut tentu tidak akan terjadi walau kita sudah memanaskan besi hingga suhu maksimum. Peristiwa tersebut menunjukkan kepada kita bahwa proses perubahan bentuk energi bersifat irreversible. Artinya proses perubahan bentuk tersebut hanya terjadi dalam satu arah saja.

Hukum II Termodinamika berbunyi “ panas mengalir secara impulsif dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah, dan panas tidak sanggup mengalir secara impulsif dari benda bersuhu rendah menuju benda yang bersuhu lebih tinggi”.

Aplikasi dari aturan II Termodinamika ialah mesin carnot. Hukum II Termodinamika pada mesin Carnot berbunyi “ mustahil untuk menciptakan sebuah mesin kalor yang cara kerjanya meyerap kalor dari reservoir bersuhu tinggi lalu mengubah semua kalor tersebut menjadi usaha”. Dari pernyataan tersebut sanggup disimpulkan mustahil ada mesin carnot dengan efisiensi 100 %.

Perhatikan cara kerja mesin Carnot yang ditunjukkan oleh gambar 1 di atas. Kalor yang diterima (Q1) oleh mesin Carnot di ubah menjadi perjuangan (W) dan kalor sisanya akan dibuang (Q2).
Dari grafik yang ditunjukkan oleh gambar 1 kita dapatkan suatu persamaan :

Q1 = W + Q2

Efisisensi mesin Carnot merupakan perbandingan anatara perjuangan (W) yang dihasilkan dengan jumlah kalor secara keseluruhan. Efisiensi mesin Carnot dirumuskan :



Hukum II Termodinamika juga menyatakan bahwa” total entropi suatu semesta ialah konstan atau tetap kalau berlangsung proses reversible dan total entropi suatu semesta akan bertambah kalau berlangung proses irreversible”

Entropi merupakan total banyaknya kalor yang tidak diubah menjadi perjuangan oleh mesin carnot.
Demikianlah sedikit uraian aturan II Termodinamika biar bermanfaat.
LihatTutupKomentar