-->

Cara Cepat Berguru Percakapan Bahasa Jepang Untuk Pemula

Belajar bahasa Jepang untuk pemula mungkin agak susah alasannya resah memulainya dari mana. Ada juga diantara kalian yang berguru bahasa Jepang alasannya sesuatu hal, mungkin alasannya menonton anime, memang suka bahasa Jepang, ataupun berkeinginan kerja di Jepang.Dalam belajar percakapan bahasa Jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk yang sopan.Kedua bentuk tersebut berbeda penggunaanya, bentuk yang sopan dipakai saat berbicara dengan atasan atau orang yang lebih di hormati, sedangkan bentuk biasa dipakai dalam belajar bahasa Jepang untuk pemula. Materi kali ini akan membahas bagaimana cara cepat berguru percakapan bahasa Jepang untuk pemula.

Berikut hal-hal yang perlu dipahami saat berguru bahasa Jepang untuk pemula :

1. Bahasa Jepang berlawanan dengan bahasa Indonesia yang memakai sistem D.M (Diterangkan Menerangkan).Bahasa Jepang memakai sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan) sehingga dalam bahasa Jepang kata yang menunjukan terletak di depan kata yang diterangkan, sebagai contoh:
a. Masakan Jepang = Nihon no ryori, Nihon = Jepang, Ryori = masakan
b. Buku aku = Watashi no hon, Hon = buku,Watashi = saya.
c. Perusahaan printer = Purinta no kaisya, Purinta = printer, Kaisya = perusahaan

2. Dalam belajar percakapan bahasa Jepang, kata benda pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak. Contohnya saat menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi yang jumlahnya lebih dari satu. Untuk membedakan televisi yang jumlahnya banyak terdapat kalimat percakapan selanjutnya contohnya televisi yang mana atau televisi yang menyerupai apa. Dalam bahasa Indonesia, kata jamak sanggup di bentuk dengan mengulang kata tersebut menyerupai kayu-kayu, sayur-sayuran.

3. Dalam bahasa Jepang terdapat perubahan bentuk dari kata sifat,dari kata kerja maupun kata bantunya.Kata sifat dalam bahasa Jepang dibagi menjadi dua yakni kata sifat na dan kata sifat i, kondisi dan waktu yang berbeda kata kerja, kata sifat, kata bantu akan mengalami perubahan, contohnya :
a. Sekarang aku minum teh = Ima watashi wa ocha o nomimasu
b. Sekarang aku tidak minum teh = Ima watashi wa ocha o nomimasen
c. Kemarin aku minum teh = Kino watashi wa ocha o nomimashita
d. Kemarin aku tidak minum teh = Kino watashi wa ocha o nomimasendeshita
e. Sekarang aku sedang minum teh>> Ima watashi wa ocha o nonde imasu.

Pada jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka perubahan bentuk dari kata sifat tersebut berbeda juga, contohnya untuk kata kata sifat i dansifat na:

a. Tidak lezat = Oishii kunai (kata sifat i)
b. Tidak ramah = Shinsetsu tuhan arimasen (kata sifat Na)

4. Predikat terletak pada final kalimat, lihat pola pada tabel diatas (sekarang aku minum teh) untuk bahasa Indonesia kata keterangan waktu sanggup diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), jikalau dalam bahasa Indonesia predikatnyaterletak sesudah subyek (saya minum teh), tetapi dalam bahasa Jepang predikat terletak di final kalimat (watashiwa ocha o nomimasu), nomimasu = minum terletak sesudah objeck.

saya minum teh

S P O

watashi wa ocha o nomimasu

S O P

5. Untuk menyambung kata atau kalimat dipakai partikel,berbagai jenis partikel yang ada dalam bahasa Jepang, penggunaannya diubahsuaikan dengan fungsi dari kata yang akan disambungkan, contohnya partikel no biasa dipakai untuk menyambung kata benda dengan kata benda

a. Masakan Jepang Nihon no ryori, Nihon = Jepang,Ryori = masakan
b. Buku aku Watashi no hon, Hon = buku,Watashi = saya,
c. Kimura (Sdr.) yakni seorang guru

Kimura san wa sensei desu

Sensei = guru

Wa dan no pada pola diatas yakni partikel untuk menghubungkan kata.Masih terdapat partikel selain wadan no yang lain yaitu e, ni mo, dan lain sebaginya.

Semoga sesi materi ini bermanfaat untuk belajar cepat bahasa Jepang bagi kalian semua.
LihatTutupKomentar