Belajar adalah salah satu kebutuhan yang wajib terpenuhi bagi seorang manusia. Individu atau langsung yang baik akan memanfaatkan waktu sebaiknya-baiknya untuk belajar. Belajar yang dimaksud yaitu mencar ilmu yang diperuntukan dalam bidang akademik. Kedisiplinan, kerajinan, dan keulatan merupakan kunci sukses dalam belajar. Dalam kenyataannya, banyak ditemui duduk perkara yang menjadi penghambat dalam proses belajar. Artikel kali ini akan membahas beberapa hambatan belajar.
Banyak hambatan yang ditemui dalam proses belajar, sehingga mencar ilmu terkesan menjadi sesuatu yang berat. Oleh lantaran itu mencar ilmu menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan banyak yang merasa tertekan untuk menjalankannya. Apa yang menjadi penyebab kenapa mencar ilmu menjadi momok yang tidak menyenangkan? Yang seharusnya mencar ilmu menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Ada dua macam faktor yang menjadi penghambat dalam belajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu hambatan yang berasal dari diri si pembelajar, dan faktor eksternal yaitu hambatan yang berasal dari lingkungan sekitar si pembelajar (dari luar diri si pembelajar).
Berikut uraian hambatan internal belajar:
1. Kondisi psikologis dikala belajar
Sebelum mencar ilmu sebaiknya Anda mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ketika sedang belajar, kondisikan Anda dalam keadaan rileks dan siap untuk mendapatkan pelajaran. Jika diibaratkan, kondisi ini sama dengan gelas kosong yang siap diisi dengan air. Bila kondisi gelas dalam posisi yang benar yaitu dalam keadaan tidak terbalik maka gelas air yang dikucurkan akan masuk ke dalam gelas. Sebaliknya, kalau posisi gelas terbalik maka air yang dikucurkan tidak akan masuk ke dalam gelas. Posisi gelas yang benar disamakan dengan kondisi psikologis yang siap belajar, sehingga akan gampang untuk mendapatkan ilmu. Kondisi gelas yang terbalik sama halnya dengan kondisi yang tidak siap untuk belajar, sehingga Anda akan sulit memperoleh ilmu dikala Anda memaksakannya untuk belajar.
2. Kejenuhan belajar
Kejenuhan akan menjadikan Anda sulit memahami suatu materi. Anda membaca tapi sulit untuk mencernanya, Anda mendengar namun hanya sebatas mendengarkan saja, tidak merekamnya dan masuk pendengaran kiri keluar pendengaran kanan. Jadi, Anda akan kesuliatan untuk konsentrasi dikala kondisi Anda meras jenuh. Tidak timbul kerjasama yang baik antara indera yang bekerja dalam mencar ilmu dengan otak Anda.
4. Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari
Setelah Anda merasa bahagia dengan suatu pelajaran, maka jangan berhenti disitu saja. Anda juga perlu mencari tahu manfaat yang akan diperoleh dikala mempelajari suatu bahan pelajaran. Munculkan beberapa pertanyaan dalam diri Anda, mirip apa yang akan saya peroleh dengan mempelajari bahan ini? Apakah pengetahuan yang saya peroleh sanggup bermanfaat untuk kehidupan Anda sehari-hari? Semakin banyak balasan yang Anda peroleh maka akan membangkitkan motivasi Anda.
5. Tingkat intelektualitas
Faktor ini tidak mutlak menjadi penghambat dalam belajar. Setiap insan yang dilahirkan membawa senjata berfikir yang sangat luar biasa. Ada aneka macam cara yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan intelektualitas. Hambatan yang satu ini sanggup diatasi dengan ketekunan dan kerajinan.
Berikut uraian hambatan eksternal belajar:
1. Faktor lingkungan
Lingkungan sangat kuat dalam pembentukan abjad seseorang. Lingkungan juga kuat terhadap acara belajar. Lingkungan yang aman akan membantu memahami suatu bahan pelajaran.
2.Guru yang kurang baik
Guru yang baik sanggup diartikan bukan guru yang jenius. Terkadang Anda mendapati guru yang katanya sangat pintar. Ada beberapa siswa yang merasa kesulitan mengikuti guru yang terlalu pandai dikarenakan guru tersebut hanya berbicara sendiri dengan papan tulis. Guru yang baik yaitu guru yang bisa mentransfer ilmu kepada anak didik, sehingga anak didik tersebut bisa memahami suatu materi.
3. Bahan bahan tidak memadai
Proses mencar ilmu akan terhambat apabila terjadi ketiadaan sumber materi. Ketika akan mempelajari suatu bahan maka sumber dari bahan tersebut harus tersedia. Bahan bahan sanggup diperoleh dari aneka macam sumber, diantaranya media masa, buku, internet dan para pakar yang kompeten dengan bahan yang akan dipelajari.
4. Tingkat kesukaran subjek yang dipelajari
Ini yaitu sesuatu hal yang relatif, apa yang Anda rasa sulit belum tentu sama dengan apa yang dirasakan oleh teman Anda. Oleh lantaran itu, kalau Anda mengalami kesulitan dalam mencar ilmu sebaiknya segera kosultasikan dengan guru atau teman yang lebih memahami subjek atau bahan yang Anda rasa sulit.
5. Faktor ekonomi
Banyak diantara suadara kita yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak diantara mereka yang mempunyai semangat tinggi untuk mencar ilmu namun terkendala oleh faktor ekonomi. Maka, bagi Anda yang mempunyai kehidupan berkecukupan jangan hingga menyia-nyiakan kesempatan mencar ilmu yang Anda dapatkan.
Banyak hambatan yang ditemui dalam proses belajar, sehingga mencar ilmu terkesan menjadi sesuatu yang berat. Oleh lantaran itu mencar ilmu menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan banyak yang merasa tertekan untuk menjalankannya. Apa yang menjadi penyebab kenapa mencar ilmu menjadi momok yang tidak menyenangkan? Yang seharusnya mencar ilmu menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Ada dua macam faktor yang menjadi penghambat dalam belajar, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu hambatan yang berasal dari diri si pembelajar, dan faktor eksternal yaitu hambatan yang berasal dari lingkungan sekitar si pembelajar (dari luar diri si pembelajar).
Berikut uraian hambatan internal belajar:
1. Kondisi psikologis dikala belajar
Sebelum mencar ilmu sebaiknya Anda mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ketika sedang belajar, kondisikan Anda dalam keadaan rileks dan siap untuk mendapatkan pelajaran. Jika diibaratkan, kondisi ini sama dengan gelas kosong yang siap diisi dengan air. Bila kondisi gelas dalam posisi yang benar yaitu dalam keadaan tidak terbalik maka gelas air yang dikucurkan akan masuk ke dalam gelas. Sebaliknya, kalau posisi gelas terbalik maka air yang dikucurkan tidak akan masuk ke dalam gelas. Posisi gelas yang benar disamakan dengan kondisi psikologis yang siap belajar, sehingga akan gampang untuk mendapatkan ilmu. Kondisi gelas yang terbalik sama halnya dengan kondisi yang tidak siap untuk belajar, sehingga Anda akan sulit memperoleh ilmu dikala Anda memaksakannya untuk belajar.
2. Kejenuhan belajar
Kejenuhan akan menjadikan Anda sulit memahami suatu materi. Anda membaca tapi sulit untuk mencernanya, Anda mendengar namun hanya sebatas mendengarkan saja, tidak merekamnya dan masuk pendengaran kiri keluar pendengaran kanan. Jadi, Anda akan kesuliatan untuk konsentrasi dikala kondisi Anda meras jenuh. Tidak timbul kerjasama yang baik antara indera yang bekerja dalam mencar ilmu dengan otak Anda.
3. Tidak merasa bahagia dengan subjek yang dipelajari
Munculkanlah perasaan bahagia dikala Anda akan belajar. Ketika muncul perasaan tidak bahagia pada objek yang dipelajari maka tanpa sadar Anda sudah mengarahkan atau menggerekan otak Anda untuk menolak suatu subjek yang akan dipelajari.
4. Tidak mengetahui manfaat yang dipelajari
Setelah Anda merasa bahagia dengan suatu pelajaran, maka jangan berhenti disitu saja. Anda juga perlu mencari tahu manfaat yang akan diperoleh dikala mempelajari suatu bahan pelajaran. Munculkan beberapa pertanyaan dalam diri Anda, mirip apa yang akan saya peroleh dengan mempelajari bahan ini? Apakah pengetahuan yang saya peroleh sanggup bermanfaat untuk kehidupan Anda sehari-hari? Semakin banyak balasan yang Anda peroleh maka akan membangkitkan motivasi Anda.
5. Tingkat intelektualitas
Faktor ini tidak mutlak menjadi penghambat dalam belajar. Setiap insan yang dilahirkan membawa senjata berfikir yang sangat luar biasa. Ada aneka macam cara yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan intelektualitas. Hambatan yang satu ini sanggup diatasi dengan ketekunan dan kerajinan.
Berikut uraian hambatan eksternal belajar:
1. Faktor lingkungan
Lingkungan sangat kuat dalam pembentukan abjad seseorang. Lingkungan juga kuat terhadap acara belajar. Lingkungan yang aman akan membantu memahami suatu bahan pelajaran.
2.Guru yang kurang baik
Guru yang baik sanggup diartikan bukan guru yang jenius. Terkadang Anda mendapati guru yang katanya sangat pintar. Ada beberapa siswa yang merasa kesulitan mengikuti guru yang terlalu pandai dikarenakan guru tersebut hanya berbicara sendiri dengan papan tulis. Guru yang baik yaitu guru yang bisa mentransfer ilmu kepada anak didik, sehingga anak didik tersebut bisa memahami suatu materi.
3. Bahan bahan tidak memadai
Proses mencar ilmu akan terhambat apabila terjadi ketiadaan sumber materi. Ketika akan mempelajari suatu bahan maka sumber dari bahan tersebut harus tersedia. Bahan bahan sanggup diperoleh dari aneka macam sumber, diantaranya media masa, buku, internet dan para pakar yang kompeten dengan bahan yang akan dipelajari.
4. Tingkat kesukaran subjek yang dipelajari
Ini yaitu sesuatu hal yang relatif, apa yang Anda rasa sulit belum tentu sama dengan apa yang dirasakan oleh teman Anda. Oleh lantaran itu, kalau Anda mengalami kesulitan dalam mencar ilmu sebaiknya segera kosultasikan dengan guru atau teman yang lebih memahami subjek atau bahan yang Anda rasa sulit.
5. Faktor ekonomi
Banyak diantara suadara kita yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak diantara mereka yang mempunyai semangat tinggi untuk mencar ilmu namun terkendala oleh faktor ekonomi. Maka, bagi Anda yang mempunyai kehidupan berkecukupan jangan hingga menyia-nyiakan kesempatan mencar ilmu yang Anda dapatkan.