Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Persebaran Tumbuhan dan Hewan, yang memiliki beberapa poin yaitu faktor-faktor yang mensugesti persebaran, persebaran tumbuhan, dan persebaran hewan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran
Ada tiga faktor yang mensugesti persebaran makhluk hidup, antara lain faktor lingkungan, faktor sejarah geologi, dan faktor penghambat fisik.
a. Faktor Lingkungan
Dua komponen lingkungan yang utama yang kuat terhadap persebaran makhluk hidup yaitu faktor biotik dan faktor biotik. Contoh faktor biotik yaitu daratan, perairan, dan lintang geografis. Faktor biotik yaitu makhluk hidup itu sendiri, contohnya tumbuhan, hewan, dan jasad renik.
b. Faktor Sejarah Geologi
Pergeseran benua (continental drift) sangat kuat terhadap persebaran makhluk hidup. Sebelum terjadinya pergeseran benua tersebut, bumi hanya memiliki sebuah benua yang sangat besar (super continent) yang disebut Pangea. Benua tunggal Pangea itu kemudian memisah menjadi beberapa benua yang lebih kecil dan bergeser ke arah tertentu, sehingga otomatis makhluk penghuninya ikut serta dengan benua tempat tinggalnya.
Beberapa pecahan benua ini ada yang bergerak melewati garis lintang dan garis bujur bumi, sehingga biota penghuninya pun harus ikut mengikuti keadaan dengan iklim gres di kepingan tersebut. Jika biota itu bisa bertahan hidup dan mengikuti keadaan terhadap perubahan iklim tadi, maka mereka akan survive.
Pada masa lalu, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan daratan Asia merupakan daratan yang menyatu. Namun, pada satu waktu muka air bahari naik dan menggenangi kepingan daratan yang dangkal, sehingga memisahkan Jawa, Kalimantan dan Sumatera dengan daratan Asia. Hal ini sanggup dibuktikan dengan ditemukannya bekas ajaran sungai di dasar bahari Jawa dan Selat Karimata. Sungai Sunda Utara memiliki hulu di Sumatera dan Kalimantan Barat dan bermuara di bahari Cina Selatan, sedangkan sungai Sunda memiliki hulu di Jawa dan Kalimantan Selatan dan bermuara di Selat Makassar.
Demikian pula daratan Australia pada masa yang kemudian menyatu dengan daratan Papua, dan ibarat hal terjadinya Dangkalan Sunda, terjadi kenaikan muka air bahari dan menenggelamkan daratan yang lebih rendah, kesannya Daratan Australia terpisah dari daratan Papua oleh Dangkalan Sahul.
Dua fenomena di atas mengakibatkan kehidupan yang ada di Jawa, Kalimantan dan Sumatera sifatnya ibarat kehidupan yang ada di Asia, sedangkan kehidupan yang ada di Papua sifatnya ibarat kehidupan di Australia.
c. Faktor Penghambat Fisik
Selain faktor lingkungan biotik, biotik, dan pergeseran benua, ada pula faktor penghambat fisik persebaran biota (makhluk hidup), yaitu daratan (land barrier), perairan (water barrier), dan penggentingan daratan (isthmus). Daratan yaitu penghambat fisik dari persebaran biota perairan, dan sebaliknya, perairan yaitu penghambat fisik dari persebaran biota daratan. Penggentingan daratan juga berpengaruh, sebagai contoh, daratan Panama yang sempit menghambat persebaran biota, khususnya binatang dari daratan benua Amerika kepingan utara ke kepingan selatan dan sebaliknya. Kepulauan Indonesia dianggap juga sebagai penggentingan daratan, sebab menghambat persebaran biota dari daratan benua Asia ke daratan benua Australia atau sebaliknya.
Artikel Penunjang : Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia
Persebaran Tumbuhan
Garis lintang bumi (latitude) menjadikan bumi terdiri dari beberapa wilayah iklim. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanah, akan menawarkan dan memperlihatkan perbedaan jenis flora yang hidup di kawasan tersebut sebab faktor adaptasi. Juga, dalam hal ketinggian tempat (atitude), memperlihatkan hal yang serupa.
Persebaran flora sanggup dibedakan atas ketinggian (vertikal) atau dasar garis lintang (horizontal).
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Persebaran flora secara vertikal (ketinggian)
- Ketinggian kurang dari 700 m, wilayah iklim panas, cirinya suhu rata-ratanya lebih dari 22⁰ C. Tumbuhan yang tumbuh dengan baik : padi, jagung, kelapa, tebu.
- Ketinggian 700 m -1500 m, wilayah iklim sedang, cirinya suhu rata-ratanya 15⁰C - 22⁰C. Tumbuhan yang tumbuh dengan baik yaitu teh, kopi, karet, kina, sayuran.
- Ketinggian 1500 m – 2500 m, wilayah iklim sejuk, cirinya suhu rata-ratanya 11⁰C - 15⁰C, flora yang tumbuh baik yaitu pinus, cemara (tumbuhan berdaun jarum), hortikultura
- Ketinggian 2500 m – 4000 m, wilayah iklim dingin, cirinya suhu rata-rata kurang dari 11⁰C. Tumbuhan yang baik hanya lumut.
Artikel Penunjang : Tumbuhan Tumbuhan Langka di Indonesia
Persebaran flora secara horizontal (garis lintang)
- Daerah Tropika (231/2⁰ LU – 231/2⁰ LS) – wilayah iklim tropis (suhu rata-rata lebih dari 22⁰C). Ciri flora alami di wilayah ini : (1) pohonnya besar dan tinggi, (2) pada pohon tersebut terdapat flora melekat (epifit), contohnya anggrek, benalu, (3) ada flora menjalar ke atas, contohnya rotan, (4) ada strata kehidupan, (5) ada semak/perdu.
- Daerah subtropik (231/2⁰ LU/LS – 661/2⁰ LU/LS) – wilayah iklim sedang (mengalami 4 musim). Ciri flora alami di wilayah ini: (1) pohonnya tinggi, (2) ada pohon yang daunnya gugur pada ekspresi dominan gugur, (3) ada Adang rumput di tengah benua, (4) tidak ada semak/perdu.
- Daerah kutub (661/2⁰ LU/LS - 90⁰ LU/LS) – wilayah iklim hambar (pada ekspresi dominan panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam, ekspresi dominan hambar matahari bersinar kurang dari 12 jam). Ciri flora alami di wilayah ini: (1) tumbuhannya homogen, pinus, cemara (tumbuhan berdaun jarum), jikalau arealnya luas disebut hutan tiga, (2) lumut, jikalau arealnya luas disebut tundra.
Artikel Penunjang : Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia
Persebaran Hewan
Berbeda dengan fenomena persebaran flora yang terpengaruh oleh garis lintang dan ketinggian, maka letak geografis/wilayah zoogeografis menjadi fokus persebaran hewan. Wilayah persebaran binatang di bumi ada 6 (enam) zona, ialah paleartik (paleartic), neartik (neartic), neotropis (neotropis), etiopian (ethiopian), oriental (oriental), dan australian (Australia). masing-masing zona memperlihatkan jenis fauna yang khas.
Artikel Penunjang : Hewan Hewan Langka Di Indonesia
Persebaran binatang hanya ada secara horizontal
- Hewan kawasan Palaeartik (Eropa dan Asia Utara)
- Hewan kawasan Neartik (Amerika Utara)
- Hewan Neotropik (Amerika Tengah dan Selatan)
- Hewan kawasan Australia (Australia dan sekitarnya)
- Hewan kawasan Ethiopia (Afrika dan Jazirah Arab)
- Hewan kawasan Oriental (Asia Selatan dan Indonesia).
Baiklah sobat, inilah postingan kami kali ini mengenai Persebaran Flora dan Fauna. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu teman-teman semua J