Selamat tiba di softilmu, blog ilmu pengetahuan yang menyebarkan dengan penuh keikhlasan. Kali ini kami akan menyebarkan ilmu wacana Amfibi, beberapa topik utama yang akan kami bahas ialah Pengertian Amfibi, Struktur dan Fungsi Tubuh Amfibi, Ciri – Ciri Amfibi, Klasifikasi, dan Sistem Organ Amfibi.
A. PENGERTIAN AMFIBI
Mendengar kata Amfibi, hal pertama yang terpikirkan yaitu “Kodok dan Katak”. Betul sekali, Kodok merupakan salah satu spesies dari kelas amfibi. Nah, apa yang dimaksud dengan amfibi? Istilah amfibi berasal dari bahasa yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan bios yang artinya hidup. Jadi, amfibi merupakan binatang vertebrata (bertulang belakang) yang sanggup hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat.
Menurut para ahli, amfibi merupakan organism vertebrata pertama yang menempati daratan. Amfibi hidup di tempat yang lembab, untuk mengantisipasi hilangnya air dari kulit alasannya ialah belum mempunyai system pengaturan tubuh yang baik. Amfibi juga bersifat poikiloterm yaitu binatang yang berdarah dingin.
B. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH AMFIBI
Kita telah membahas definisi dari amfibi. Sekarang, kita akan membahas struktur dan fungsi tubuh dari amfibi. Nah, apa aja sih struktur dan fungsi anggota tubuh dari Amfibi.
Jadi, struktur tubuh amfibi terdiri atas kepala dan tubuh untuk katak. Sedangkan kepala, tubuh dan ekor untuk salamander. Pada kepala katak terdiri atas kelopak mata dan membrane niktitan. Membrana niktitan yaitu suatu selaput atau membran yang fungsinya melindungi mata katak sewaktu berada di air.
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH AMFIBI |
Pada rongga lisan katak, terdapat pengecap yang panjang dan sanggup dijulurkan keluar yang fungsinya untuk menangkap mangsa. Di pecahan samping kepala katak terdapat mebrana timpani berfungsi sebagai peserta bunyi dan kemudian diteruska oleh akses eustachii. Nah, akses eustachii ini terhubung dengan rongga lisan dan indera pendengaran pada katak.
Pada tubuh katak, terdapat kaki depan yang terdiri atas lengan atas, lengan bawah, telapak tangan dan jari yang berjumlah 4 buah. Sedangkan pada kaki belakang, terdiri atas paha, betis, telapak kaki, jari-jari kaki serta selaput renang yang berada di antara jari-jari kaki. Fungsi dari selaput renang ini yaitu membantu kata berenang sewaktu dalam air.
C. CIRI CIRI AMFIBI
Selain mempunyai struktur dan fungsi tubuh yang berbeda dengan kelas vertebrata yang lainnya. Amfibi juga mempunyai cirri-ciri khusus. Adapun ciri-ciri dari amfibi yaitu:
- Tubuh terdiri atas kepala dan tubuh pada katak dan kepala, tubuh dan ekor pada salamander.
- Tubuh amfibi dilapisi oleh kulit yang berair dan berlendir.
- Amfibi merupakan binatang berdarah cuek (poikiloterm)
- Jantung amfibi terdiri atas 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
- System pernapasan pada amfibi ketika masih tahap larva (kecebong) memakai insang, sedangkan ketika sampaumur memakai kulit.
- Mata amfibi mempunyai selaput yang disebut dengan membrane niktitan
- Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasi secara eksternal.
- Pertumbuhan amfibi melalui metamorphosis sempurna. Metamorfosis merupakan peristiwan perubahan bentuk tubuh secara sedikit demi sedikit yang dimulai dari tahap larva hingga dewasa.
PERTUMBUHAN AMFIBI |
D. KLASIFIKASI AMFIBI
Umumnya kita mengenal amfibi sebagai katak atau kodok. Sebenarnya, kelas amfibi tidak hanya katak atau kodok saja. Tapi, ada beberapa spesies lain yang termasuk ke kelas amfibi. Spesies-spesies tersebut digolongkan menjadi tiga ordo, yaitu Anura, Caudata dan Gymnophiona yang akan dibahas berikut ini.
1. Ordo Anura
Istilah “Anura” mempunyai arti tidak mempunyai ekor yang artinya spesies dari ordo ini mempunyai cirri umum tidak mempunyai ekor. Ciri lainnya yaitu kepala yang bersatu dengan tubuh sehingga spesies dari ordo ini tidak mempunyai leher. Spesies dari ordo ini, mempunyai kaki yang lebih besar dan panjang yang fungsinya untuk melompat dan memanjat.
Spesies dari ordo Anura umumnya melaksanakan fertilisasi ekternal yaitu pembuahan yang dilakukan di luar tubuh induk. Contoh spesies dari ordo ini yaitu Katak dan Kodok. Nah, walaupun bentuk dari katak dan kodok itu sama tapi kedua spesies ini mempunyai perbedaan.
Katak mempunyai kulit yang halus dan lembab. Katak mempunyai paru-paru untuk bernapas. Akan tetapi katak juga sanggup memakai kulitnya untuk bernapas. Perbedaan lainnya yaitu katak mempunyai mata yang menonjol dan sanggup ditarik ke dalam. Katak juga lebih banyak menghabiskan waktunya di Air. Contoh yaitu Rana esculenta
Nah, sedangkan saudaranya kodok mempunyai kulit yang kasar, berkutil serta kering sehingga bisa hidup di kawasan yang kering. Kaki belakang kodok juga lebih pendek dari katak sehingga kodok lebih banyak memakai kakinya untuk berjalan.
2. Ordo Caudata
Istilah caudate berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti ekor. Spesies dari ordo ini hampir semuanya mempunyai ekor. Spesies dari ordo caudate mempunyai ekor yang hampir sama panjang dengan tubuhnya bahkan beberapa spesies mempunyai ekor yang melebihi panjang tubuhnya, pola yaitu Oedipina.
Ekor yang berkembang dengan baik memungkinkan bagi ordo ini untuk berenang dengan baik pula. Berbeda dengan sepupunya anura, caudata mempunyai empat buah kaki yang berfungsi untuk berjalan.
Spesies dari ordo caudate mempunyai ukuran tubuh yang bervariasi. Bahkan salah satu spesies dari ordo ini mempunyai ukuran mencapai 1,8 meter dan merupakan amfibi terbesar.
Contoh spesies dari ordo ini yaitu Salamander.
SALAMANDER |
3. Ordo Gymnophiona
Nah, kita telah hingga di ordo terakhir dari kelas Gymnophiona. Seperti apa bentuk dari ordo gymnophiona? Kaprikornus berdasarkan para ahli Ordo Gymnophiona atau sesilia dicirikan dengan bentuk tubuh memanjang menyerupai cacing dan kebanyakan ditemukan di Amerika Selatan, Afrika dan Asia Selatan. Bentuk tubuh dari ordo ini berbeda dengan jenis amfibi lainnya. Sesilia mempunyai bentuk tubuh menyerupai dengan belut atau cacing tanah.
Sesilia hidup di bawah tanah dan di air dan mempunyai tengkorak yang besar lengan berkuasa sehingga memungkinkan ordo spesies ini untuk menggali hingga jauh ke dalam tanah.
Karena sesilia lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah sehingga sesilia jarang terlihat oleh manusia. Sesilia juga mempunyai mata yang hampir tidak berfungsi yang bentuknya menyerupai titik di kepala.
SESILIA |
E. Sistem Organ Amfibi
Well, last but not the least kita telah hingga di point terakhir dari pembahasan ini yaitu system organ pada amfibi. Agar sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik, amfibi membutuhkan system organ yang baik pula. Sistem organ tersebut terdiri atas system sirkulasi, system pernapasan, system pencernaan, system ekskresi dan system reproduksi yang akan dibahas berikut ini.
1. Sistem sirkulasi
SISTEM SIRKULASI AMFIBI |
Sistem sirkulasi pada katak terdiri atas system sirkulasi ganda dan tertutup. Pada sistem sirkulasi ganda darah yang kaya akan Karbon Dioksia dari banyak sekali jaringan dan organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat dan darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Lalu, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
2. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas memakai insang. Nah, dikala katak masuk tahap dewasa, katak bernapas memakai kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam keadaan berair mengandung banyak kapiler sehingga oksigen gampang berdifusi melalui kulit.
3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari lisan masuk ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna dan kemudia masuk ke usus untuk diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui kloaka dengan proses defekasi.
4. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada amfibi mempunyai organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi ginjal pada amfibi yaitu untuk menyaring darah dan zat zat sisa menyerupai garam, mineral dan lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar melalui kloaka dalam bentuk urine dengan proses urinasi.
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi terjadi di luar tubuh. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melaksanakan ampleksus yaitu katak jantan akan menempel pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Lalu katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.
Nah, itulah pembahasan kita hari ini. Jadi, amfibi itu tidak hanya katak dan kodok saja tetapi ada juga spesies lain yaitu salamander dan sesilia. Banyak orang yang beranggapan terutama kaum hawa bahwa katak dan kodok merupakan binatang yang menjijikkan alasannya ialah permukaan kulitnya yang berair dan berlendir dan juga berkutil atau kasar. Sebenarnya alasannya ialah adanya binatang amfibi ini, memperlihatkan wangsit bagi Insinyur Pesawat terbang untuk membuat sebuah pesawat yaitu pesawat amfibi. Pesawat amfibi ini sanggup mendarat di darat dan di air. Selain memperlihatkan inspirasi, binatang amfibi ini juga berperan sebagai binatang peliharaan misalnya pada salamander dan sebagai binatang eksperimental di laboratorium misalnya katak dan kodok.
Intinya Tuhan tidak pernah membuat suatu makhluk dengan sia-sia. Hewan yang kita anggap menjijikkan pun sanggup memperlihatkan wangsit bagi seorang insinyur untuk membuat sebuah pesawat dan sebagai binatang coba di laboratorium yang pastinya hewan-hewan ini mengorbankan hidupnya bagi kesejahteraan manusia. Terimakasih telah berkunjung Semoga ilmunya sanggup bermanfaat :)