Selamat tiba di softilmu, blog wacana ilmu pengetahuan yang mengembangkan dengan penuh keikhlasan. Pada artikel kali ini kami akan membahas wacana Menstruasi (Haid). Beberapa poin utama yang akan kami bahas yaitu Pengertian Menstruasi (Haid), Siklus Menstruasi (Haid), Fase Menstruasi (Haid), Proses Menstruasi (Haid), dan Tanda – Tanda Menstruasi (Haid). Semoga ilmunya sanggup bermanfaat.
A. PENGERTIAN MENSTRUASI (HAID)
Menstruasi yaitu perdarahan yang keluar dari rahim secara periodik akhir terlepasnya lapisan terdalam rahim (endometrium), yang dimulai sesudah 14 hari ovulasi atau dihasilkannya ovum. Menstruasi ini berlangsung selama kurang lebih 7 hari, yang tersusun dalam siklus yang terjadi secara kompleks. Siklus menstruasi ini dipengaruhi secara penuh oleh hormon yang dihasilkan oleh tubuh.
B. SIKLUS MENSTRUASI (HAID)
Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara beberapa organ, yaitu hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Estrogen berfungsi sebagai perkembangan dan pemeliharaan organ reproduktif wanita, dan juga perkembangan seksual sekunder, mirip payudara. Esterogen memainkan tugas penting dalam perubahan siklus menstruasi.
Progesteron merupakan hormon yang penting untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa terdalam yang melapisi uterus untuk implantasi atau penanaman ovum yang telah dibuahi oleh sperma. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal.
Artikel Penunjang : Pengertian,Struktur dan Proses Pembentukan Sperma
Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7 hari. Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3. Diikuti fase proliferasi atau pertambahan jumlah sekitar 6-8 hari.
C. FASE MENSTRUASI (HAID)
SIKLUS MENSTRUASI |
a. Siklus Endometrium
Siklus endometrium terdiri dari empat fase, yaitu :
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding rahim dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama 3-6 hari. Pada awal fasemenstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Lutenizing Hormon) berada pada kadar terendahnya selama siklus berlangsung, dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) mulai meningkat.
2. Fase Proliferasi
Fase proliferasi yaitu fase pertumbuhan cepat yang berlangsung semenjak sekitar hari ke-5 hingga hari ke-14 dari siklus haid. Permukaan endometrium kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir ketika ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
3. Fase Luteal/Sekresi
Fase ini dimulai pada hari ke-14 dari siklus haid hingga tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Yang dimasksud sekresi disini yaitu dikeluarkannya ovum (indung telur) dari ovarium, proses ini disebut juga dengan ovulasi. Pada selesai fase sekresi, endometrium yang matang dengan tepat mencapai puncak ketebalannya menyerupai beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
4. Fase Premenstruasi
Impantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 hingga 10 hari sesudah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan oleh sperma dan implantasi, korpus luteum yang mennghasilkan hormon estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penurunan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri spiral atau pembuluh darah yang memberi suplai darah ke endometrium menjadi mengecil, sehingga suplai darah ke endometrium terhenti dan terjadi nekrosis atau janjkematian jaringan. Lapisan terpisah dari lapisan dasar dan perdarahan menstruasi dimulai kembali.
b. Siklus Ovulasi
Ovulasi terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar hormon estrogen yang menghambat pengeluaran FSH (follicle stimulating hormone), kemudian hipofisis (kelenjar penghasil hormon) mengeluarkan LH (lutenizing hormon).
FSH yaitu hormon yang merangsang pertumbuhan folikel. Di dalam ovarium wanita, folikel yaitu struktur yang mengandung sel-sel telur. FSH yaitu hormon penting yang diharapkan untuk proses pembuahan, sedangkan LH berperan dalam produksi esterogen.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder. Oosit sekunder merupakan hasil dari proses ovulasi, oosit yaitu sel germinal pada perempuan yang terbentuk sesudah proses meiosis pertama.
Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial). Sebelum ovulasi, satu hingga 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah dampak FSH dan estrogen. Lonjakan/peningkatan kadar LH sebelum terjadi ovulasi menghipnotis folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong mulai bermetamorfosis korpus luteum. Korpus luteum yaitu jaringan berwarna kuning yang terdapat di dalam ovarium yang di bentuk oleh sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan sel telur. Korpus luteum mencapai fungsi sempurnanya 8 hari sesudah ovulasi, dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Apabila tidak terjadi pembuahan oleh sperma, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan endometrium tidak sanggup bertahan dan balasannya luruh.
SIKLUS OVULASI |
D. TANDA MENSTRUASI (HAID)
Melalui siklus menstruasi, muncul lah tanda-tanda pada seseorang yang sedang mengalami menstruasi, yang biasa disebut dengan premenstrual syndrome atau PMS. Gejala – tanda-tanda fisik, psikologis dan emosional yang sering dialami atau dilaporkan yaitu rasa kembung, pembengkakan dan nyeri payudara, ketegangan, depresi, mood yang berubah-ubah dan perasaan lepas kendali . Penyebab Premenstrual Syndrome belum sanggup diketahui secara pasti. Namun ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa penyebab PMS salah satunya yaitu faktor status gizi wanita. Penyebab lain yaitu akhir ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone yang, faktor kejiwaan, duduk perkara sosial, dan gangguan fungsi serotonin. Serotonin yaitu zat kimia yang berfungsi menghantarkan pesan di dalam badan yang menggambarkan perasaan bangga seseorang, ketika kadar serotonin terganggu, maka terjadilah perubahan mood pada seseorang
Gejala yang juga sanggup dialami perempuan pada ketika terjadi ovulasi yaitu :
- Perubahan Lendir Serviks, Ketika badan hendak melepaskan telur untuk pembuahan, badan mempersiapkan lingkungan yang ramah untuk sperma. Cairan serviks menjadi berair dan lentur mirip putih telur, sehingga memudahkan sperma untuk bergerak.Bercak, Beberapa perempuan mengalami bercak (spotting) menjelang ovulasi. Beberapa teori menyampaikan bahwa bercak disebabkan oleh telur yang dilepaskan oleh folikel selama ovulasi.Sakit Kram (Nyeri) , rasa sakit atau kram sebelah (hanya di salah satu sisi panggul), sakit kramnya rasanya mirip dengan PMS. Perbedaan utama antara kram dan PMS yaitu kram hanya pada satu sisi panggul. Kram ini disebabkan oleh sel telur yang dilepaskan oleh folikel.Perubahan hormonal pada Urine dan Saliva (air liur), Peningkatan hormon LH ketika menjelang ovulasi selain sanggup dideteksi pada urine, juga pada saliva (air liur), yang akan menyampaikan referensi mirip daun pakis.Perubahan Suhu Tubuh, Catat suhu setiap berdiri tidur pada thermometer digital. Ini disebut suhu badan basal. Ketika menjelang ovulasi, suhu badan menukik diikuti oleh kenaikan yang cepat, anda akan merasa sedikit hangat. Lonjakan suhu badan ini merupakan menerangkan bahwa ovulasi telah terjadi.
Nah itulah pembahasan kami kali ini wacana Menstruasi, agar ilmunya sanggup bermanfaat. Apabila masih ada yang belum dimengerti silahkan sahabat tanyakan melalui kotak komentar di bawah. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa Follow dan komentarnya.