Pengertian ekosistem laut yaitu ekosistem akuatik yang didominasi oleh perairan berkadar garam tinggi pada permukaan yang sangat luas. Ekosistem ini ialah tempat hidup bagi banyak biota maritim mulai dari binatang bersel satu, invertebrata, mamalia, hingga bermacam-macam tumbuhan maritim ibarat terumbu karang dan rumput laut. Berikut ini pengertian dan macam-macam ekosisistem maritim beserta ciri-ciri khasnya masing-masing. Silakan disimak!
Dalam rantai masakan ekosistem laut, gerakan air dari pantai ke tengah maritim memegang andil yang cukup besar bagi kelangsungan ekosistem ini. Gerakan air dari pantai ke tengah mengakibatkan air maritim kepingan atas turun ke kepingan bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan.
Sama ibarat ekosistem danau, menurut kedalamannya, ekosistem air maritim juga dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
Berdasarkan wilayah permukaannya secara horizontal, maritim juga dibagi menurut beberapa daerah, yaitu:
Di laut, binatang dan flora tingkat rendah umumnya mempunyai tekanan osmosis sel yang nyaris sama dengan tekanan osmosis air laut. Sedangkan untuk binatang dan flora tingkat tinggi yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah umumnya akan menyesuaikan diri dengan cara banyak minum air, sedikit berekresi, dan mengeluarkan air.
Ekosistem pantai
Ekosistem pantai yaitu ekosistem maritim yang letak dan posisinya berbatasan dengan ekosistem darat dan kawasan pasang surut. Kondisi dalam ekosistem ini sangat dipengaruhi siklus harian pasang surut air laut. Adapun organisme yang hidup di ekosistem pantai biasanya mempunyai pembiasaan struktural sehingga sanggup menempel dekat pada substrat keras untuk menjaga dirinya dari hempasan ombak yang kencang. Jenis organisme yang hidup di kawasan pantai dipengaruhi oleh sirkulasi air.
Ekosistem estuari (muara)
Ekosistem estuari (muara) yaitu ekosistem tempat bersatunya air sungai dan air laut. Ekosistem ini sering dipagari lempengan lumpur intertidal dan rawa garam. Salinitas air dalam ekosistem ini berubah sedikit demi sedikit mulai dari kawasan tawar ke asing. Salinitas juga dipengaruhi siklus harian pasang surut. Adapun nutrien dari sungai sudah memperkaya kawasan estuari dan membuat banyak sekali komonitas flora ibarat rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton dan hidup dan tumbuh rindang. Beberapa binatang ibarat cacing, kepiting, kerang, dan ikan juga mengakibatkan ekosistem estuari ini menjadi tempat kawin dan mencari makan.
Macam-macam Ekosistem Laut
Ekosistem maritim sanggup dibedakan atas beberapa sub ekosistem yang mencakup ekosistem lautan, ekosistem pantai, ekosistem estuari, dan ekosistem terumbu karang.1. Ekosistem Laut
Ekosistem maritim identik dengan kondisi salinitas yang tinggi dengan kandungan ion Cl- dalam perairannya yang mencapai 55%. Salinitas ekosistem ini akan lebih tinggi kalau berada di kawasan maritim tropis, mengingat suhu di kawasan tropis yang tinggi membuat laju penguapan besar. Dalam ekosistem maritim juga terdapat perbedaan suhu antar lapisan. Lapisan atas umumnya akan berasa lebih hangat dibangingkan dengan lapisan maritim bawah. Adapun kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan yang disebut termoklin.Dalam rantai masakan ekosistem laut, gerakan air dari pantai ke tengah maritim memegang andil yang cukup besar bagi kelangsungan ekosistem ini. Gerakan air dari pantai ke tengah mengakibatkan air maritim kepingan atas turun ke kepingan bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan.
Sama ibarat ekosistem danau, menurut kedalamannya, ekosistem air maritim juga dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
- Zona Litoral : kawasan yang berbatasan dengan darat.
- Zona Neritik : kawasan yang dalamnya ± 300 meter sehingga masih sanggup ditembus cahaya matahari hingga kepingan dasar.
- Zona Batial : kawasan yang dalamnya berkisar antara 200-2.500 meter.
- Zona Abisal : kawasan yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
Berdasarkan wilayah permukaannya secara horizontal, maritim juga dibagi menurut beberapa daerah, yaitu:
- Epipelagik : kawasan antara permukaan dan kedalaman sekitar 200 m.
- Mesopelagik : kawasan di kedalaman 200-1000 m. Ikan hiu tinggal di kawasan ini.
- Batiopelagik : kawasan jereng benua, kedalaman 200-2.500 m. Gurita tinggal di kawasan ini.
- Abisalpelagik : kawasan dengan kedalaman 4.000 m, tidak terdapat tumbuhan, tetapi binatang mungkin masih ada.
- Hadal pelagik : kepingan maritim terdalam. Kedalaman > 6.000 m. Hewan yang sanggup memproduksi cahaya sendiri ibarat lele listrik hidup di kawasan ini.
Di laut, binatang dan flora tingkat rendah umumnya mempunyai tekanan osmosis sel yang nyaris sama dengan tekanan osmosis air laut. Sedangkan untuk binatang dan flora tingkat tinggi yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah umumnya akan menyesuaikan diri dengan cara banyak minum air, sedikit berekresi, dan mengeluarkan air.
2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai
Ekosistem pantai yaitu ekosistem maritim yang letak dan posisinya berbatasan dengan ekosistem darat dan kawasan pasang surut. Kondisi dalam ekosistem ini sangat dipengaruhi siklus harian pasang surut air laut. Adapun organisme yang hidup di ekosistem pantai biasanya mempunyai pembiasaan struktural sehingga sanggup menempel dekat pada substrat keras untuk menjaga dirinya dari hempasan ombak yang kencang. Jenis organisme yang hidup di kawasan pantai dipengaruhi oleh sirkulasi air.
- Daerah paling atas pantai spesialuntuk spesialuntuk terendam ketika pasang naik tinggi, biasanya dihuni oleh ganggang, moluska, dan remis yang jadi masakan bagi kepiting dan burung pantai.
- Daerah tengah pantai terendam pada ketika pasang tinggi dan pasang rendah, biasanya dihuni oleh ganggang, porifera, remis dan kerang, guamon laut, siput herbivor dan karnivor, landak laut, bintang laut, kepiting, dan ikanikan kecil.
- Daerah pantai terdalam terendam pada ketika air pasang dan surut, dihuni oleh bermacam-macam invertebrata, ikan, serta rumput laut.
3. Ekosistem Estuari
Ekosistem estuari (muara)
Ekosistem estuari (muara) yaitu ekosistem tempat bersatunya air sungai dan air laut. Ekosistem ini sering dipagari lempengan lumpur intertidal dan rawa garam. Salinitas air dalam ekosistem ini berubah sedikit demi sedikit mulai dari kawasan tawar ke asing. Salinitas juga dipengaruhi siklus harian pasang surut. Adapun nutrien dari sungai sudah memperkaya kawasan estuari dan membuat banyak sekali komonitas flora ibarat rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton dan hidup dan tumbuh rindang. Beberapa binatang ibarat cacing, kepiting, kerang, dan ikan juga mengakibatkan ekosistem estuari ini menjadi tempat kawin dan mencari makan.