Bawang merah ialah tumbuhan yang termaksud jenis umbi lapis (Allium cepa L. var Aggregatum) yaitu homogen tumbuhan yang menjadi bumbu banyak sekali kuliner Asia Tenggara dan dunia.
Bunga bawang merah ialah bunga beragam berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan awal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya menyerupai pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga tepat yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sesungguhnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bundar dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah sanggup dipakai sebagai materi perbanyakan tumbuhan secara generatif.
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Amaryllidaceae
Genus: Allium
Spesies: A.cepa
Nama binomial Allium cepa L.
Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)
Batang:
Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan, berlobang, bentuk lurus, ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm, lebar ± 0,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan kuliner yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau.
Daun:
Tunggal, memeluk umbi lapis.
Bunga:
Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ± 40 cm, hijau, benang sari enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau, putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bundar telur, ujung runcing, tengahnya bergaris putih.
Buah: Batu, bulat, hijau.
Biji: Segi tiga, hitam.
Akar: Serabut, putih.
Umbi bawang merah dan bawang bombay dikenal sanggup menginduksi keluarnya air mata apabila diiris. Hal ini disebabkan reaksi berantai yang terjadi dalam sel-sel umbinya. Apabila umbi lapis diiris, sel-selnya akan pecah dan melepaskan banyak sekali senyawa yang terkandung di dalamnya. Dua senyawa yang terlepas di antaranya yaitu enzim allinase and asam amino. Allinase yang bertemu dengan asam amino yang mengandung sulfur (sulfoksida, yaitu sistein dan metionin) akan melepaskan asam sulfenat (R-SOH). Asam sulfenat bersifat tidak stabil dan segera menjelma tiosulfinat [R-S(O)-S-R']. Tiosulfinatlah yang bertanggung tanggapan atas aroma khas bawang. Selain menjadi tiosulfinat, asam sulfenat yang bertemu dengan enzim lain, LF-sintase (LF kependekan dari lacrymatory factor: "faktor air mata"), akan diubah menjadi syn-propguathial-S-oxide yang berwujud gas. Apabila gas ini terkena kornea mata, signal dikirim sebagai gangguan pada mata dan mata akan berkedip-kedip serta mengeluarkan air mata untuk "mengusir" pengganggu ini.