Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian dan Bunyi Hukum Mendel, eksklusif saja kita masuk ke dalam pembahasannya.
Pengertian Hukum Mendel
Istilah Hukum Mendel disesuaikan eksklusif dari penemunya yaitu Gregor Johan Mendel. Gregor Johan Mendel melaksanakan percobaan dengan pembudidayaan pada kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Mendell menentukan kacang ercis dikarenakan mempunyai sifat yang menguntungkan terhadap percobaan yang akan dilakukannya. Adapun sifat yang dimiliki preparat tersebut, meliputi:
- Kacang ercis gampang disilangkan;
- Kacang ercis sanggup melaksanakan penyerbukan sendiri;
- Segera sanggup menghasilkan keturunan yang banyak dengan onset hidup yang relatif pendek;
- Memiliki pasangan yang sifatnya menyolok.
Gregor Johan Mendel |
Dari percobaan tersebut lahirlah prinsip dasar genetika yang ia tuangkan dalam sebuah artikel berjudul “Experiment In Plant Hybridization” atau dalam bahasa Indonesia disebut “Percobaan mengenai Persilangan Tanaman”. Prinsip dasar genetika ini dirumuskan menjadi dua hukum, yakni aturan pemisahan (segregation of alleic genes) dan aturan berpasangan secara bebas (independent assortment of genes). Kedua hukum inilah yang sampai kini kita kenal sebagai aturan Mendell. Jadi, secara umum aturan Mendell membahas wacana bagaimana proses pewarisan sifat pada organisme.
Bunyi Hukum Mendel
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, aturan Mendel terdiri atas dua bagian, meliputi:
- Hukum pemisahan (segregation of alleic genes)
Hukum pemisahan/segregasi menjelaskan wacana kaidah pemisahan alel pada dikala pembentukan gamet. Pada dikala terjadi pembentukan gamet (mieosis), pasangan-pasangan gen yang homolog (sama) akan dipisahkan dalam dua sel anak dari diploid menjadi haploid sehingga setiap sel gamet mendapatkan satu gen dari tiap alelnya. Hukum segregasi ini mempunyai tiga bab utama, yaitu:
- Gen mempunyai bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada sifat turunannya. Ini yakni konsep mengenai alel. Alel terbagi menjagi dua macam, alel resisif (alel yang kurang tampak, dinyatakan dalam karakter kecil) dan alel lebih banyak didominasi (alel yang tampak dari luar, dinyatakan dalam karakter besar).
- Setiap individu membawa sepasang gen untuk membentuk setiap karakter yang diwarisi dari masing-masing induk (betina dan jantan).
- Jika sepasang gen tersebut terdiri dari dua alel berbeda, maka alel yang lebih banyak didominasi akan diekspresikan sepenuhnya (akan lebih tampak secara visual dan akan menutupi alel resesif), sedangkan alel resesif tidak akan sepenuhnya diekspresikan (secara visual kurang tampak). Namun, alel resesif tersebut akan tetap diwariskan pada gamet yang dibuat turunannya.
Fenomena aturan segregasi sanggup diamati pada persilangan monohibrid, yaitu persilangan satu karakter dengan dua sifat beda. Contoh persilangan monohibrid ini menyerupai persilangan antara mawar putih sifat lebih banyak didominasi dengan mawar merah sifat resesif. Jika dinyatakan dalam huruf, maka mawar putih bersifat lebih banyak didominasi ditulis dalam karakter besar yakni MM. Sedangkan mawar merah sifat resesif ditulis dalam karakter kecil berupa mm. Perhatikan persilangan berikut.
P1 : MM x mm
G1: M x m
F1: Mm
Keterangan:
P = Parenteral = Individu murni
G = Genotip = Komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara visual)
F = Fenotip = Sifat yang tampak pada keturunan
Dari persilangan di atas, pada waktu pembentukan gamet parenteral, terjadi penggabungan bebas antara M dengan m sehingga dihasilkan dua macam alel yaitu Mm dengan satu jenis sifat beda. Fenomena inilah yang disebut dengan aturan Mendell I.
- Hukum pemasangan secara bebas (independent assortment of genes)
Hukum pemasangan secara bebas ini/asortasi dikenal juga sebagai aturan Mendel II. Dalam aturan ini, Mendel menyatakan “bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain.” Fenomena aturan ini sanggup diamati pada persilangan dihibrid. Contohnya persilangan antara mangga lingkaran berwarna hijau bersifat lebih banyak didominasi dengan mangga lonjong berwarna kuning bersifat resesif. Jika dinyatakan dalam huruf, maka mangga lingkaran berwarna hijau bersifat lebih banyak didominasi ditulis dalam karakter besar yakni BBHH. Sedangkan mangga lonjong berwarna kuning bersifat resesif ditulis dalam karakter kecil berupa bbhh. Perhatikan persilangan berikut.
P1: BBHH x bbhh
G1: BH x bh
F1: BbHh
P2: BbHh x BbHh
G2: BH, Bh, bH, bh
Keterangan:
P1 = Parenteral = Individu murni
G1 = Genotip = Komposisi faktor keturunan (tidak tampak secara visual)
F1 = Fenotip = Sifat yang tampak pada keturunan
P2 = Parenteral = Individu turunan individu murni
G2 = Genotip = Komposisi faktor keturunan tak tampak pada parenteral ke-2
F2 = Fenotip = Sifat yang tampak pada keturunan parenteral ke-2
Berdasarkan persilangan tersebut, pada waktu pembentukan gamet parenteral ke-2, terjadi penggabungan bebas antara B dan b dengan K dan k sehingga dihasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu Bh, Bh, bH, dan bh. Proses pembentukan gamet inilah yang disebut aturan Mendell II. Jadi, sanggup disimpulkan bergotong-royong alel dengan sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi.
Baiklah sobat, inilah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian dan Bunyi Hukum Mendel, agar bermanfaat bagi teman-teman semua J