-->

Pengertian, Ciri, Dan Pembagian Terstruktur Mengenai Porifera

Selamat tiba di softilmu, blog ilmu pengetahuan yang menyebarkan dengan penuh keikhlasan, kali ini kami akan menyebarkan ilmu perihal FILUM PORIFERA. Beberapa topik utama yang akan kami bahas antara lain ialah Pengertian Porifera, Struktur Tubuh Porifera, Sistem Organ Porifera, Ciri-Ciri Porifera dan Klasifikasi Porifera. Semoga sanggup bermanfaat. Langsung saja ya..

A. PENGERTIAN PORIFERA
Porifera merupakan filum dari kingdom animalia yang juga sering disebut Hewan Spons. Porifera ialah kelompok binatang multiseluler (tersusun atas banyak sel) yang paling sederhana. Kata Porifera berasal dari 2 kata, yaitu “porus” yang artinya rongga, dan “ferre” yang artinya mempunyai, sehingga secara bahasa porifera berarti binatang yang mempunyai rongga. Namun demikian, Filum ini sulit dikenali sebagai binatang alasannya ialah tidak mempunyai kepala, badan, dan anggota tubuh lainnya. Karenanya banyak pula yang mengelompokkannya ke dalam kingdom tumbuhan. Porifera juga sering disebut Kingdom Parazoa, “para” berarti di samping dan zoa berarti hewan, pengelompokkan tersebut terjadi alasannya ialah porifera disebut belum mempunyai bentuk binatang sepenuhnya, dan belum mempunyai jaringan sejati. Ukuran tubuh binatang ini bermacam-macam, mulai dari yang hanya sebutir beras hingga yang tingginya mencapai 2 meter. Porifera umumnya hidup berkoloni dan menempel pada dasar perairan yang tidak terlalu dalam.

B. STRUKTUR TUBUH PORIFERA
Kelompok porifera terdiri atas sekitar 10.000 spesies, dan kebanyakan hidupnya air bahari dan air tawar. Ciri khas porifera ialah mempunyai lubang atau pori (spongosol) di seluruh bab tubuhnya, lubang tersebut berfungsi sebagai kawasan masuknya air untuk sumber makanan dan oksigen. Tubuh Porifera disusun oleh sel berongga yang belum membentuk jaringan sejati, oleh alasannya ialah itu sering pula disebut binatang spons. Kerangka tubuh filum ini disusun oleh serabut-serabut halus dari zat kapur yang juga membentuk menyerupai spons (Spongin). Kebanyakan dari porifera merupakan binatang hermafrodit, yaitu mempunyai dua alat kelamin, jantan dan betina, dalam satu tubuh. Tempat masuknya pori-pori air pada porifera disebut ostinum, sedangkan kawasan keluarnya makanan dan air disebut oskulum.
PORIFERA
Tubus Porifera dilapisi oleh dua lapisan jaringan (dipoblastik), yaitu lapisan luar (Ektodermis) dan lapisan dalam (Endodermis).

Lapisam Luar (Ektodermis)
Lapisan luar tubuh porifera disusun oleh sel-sel epidermis yaitu epitel yang disebut pinakosit. Sel-sel epitel pinakosit ini berbentuk pipih dan tebal, fungsinya ialah sebagai pelindung tubuh dari porifera. Diantara Pinakosit-pinakosit terdapat rongga atau pori yang disebut ostinum sebagai kawasan masuknya air yang membentuk jalan masuk air dan akan bermuara ke spongosol (rongga tubuh).
Lapisan dalam (Endodermis)
Lapisan dalam tubuh porifera disusun oleh sel – sel “berleher” mempunyai flagela yang disebut sel koanosit. Flagela atau kaki pada sel koanosit yang bergerak akan membentuk anutan air yang mengandung makanan dan oksigen supaya hingga ke spongosol. Setelah hingga ke spongosol, sel koanosit akan menyerap makanan dari air tersebut, dan juga sel ini akan mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Sisa makanan dan air, serta komponen yang tidak diharapkan oleh tubuh akan dibuang melalui Oskulum.

Lapisan antara Ektodermis dan Endodermis
Terdapat sebuah struktur tubuh menyerupai lapisan diantara lapisan luar tubuh (Ektoderm) dan lapisan daklam tubuh (Endoderm) sehingga banyak sumber yang menyampaikan bahwa Filum porifera mempunyai tiga lapisan tubuh utama. Lapisan ini disebut sebagai mesohil (mesoderm) yang terletak diantara sel koanosit dan sel epidermis. Pada mesohil terdapat beberapa sel yang mempunyai aneka macam fungsi, yaitu :
a. Sel Amoebosit,
Sel Amoebosit ialah sel yang tidak mempunyai bentuk lebih banyak didominasi dan sanggup bergerak dengan memakai pseudopodia (kaki palsu). Sel ini berfungsi untuk :
  • Mengambil makanan yang telah diserap sel koanosit
  • Mencerna makanan tersebut
  • Membawa dan mendistribusikan makanan ke sel lain dalam tubuh
  • Membentuk serat rangka yang keras di dalam mesohil

b. Sel Skleroblas
Sel Skleroblas merupakan merupakan sel yang berfungsi membentuk spikula(kerangka tubuh porifera).
c. Sel Archeosit
Sel Archeosit ialah sel amoebosit embrional yang sanggup berubah fungsi membentuk sel sperma dan ovum.
d. Sel Spikula
Sel Spikula merupakan sel yang menjadi penyusun kerangka tubuh porifera

Berdasarkan struktur tubuhnya porifera dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Tipe Ascon
Tipe Ascon merupakan porifera yang mempunyai struktur tubuh paling sederhana, yaitu kawasan masuknya air atau ostium eksklusif bekerjasama dengan spongosol (rongga tubuh), dan eksklusif keluar melalui oskulum

2. Tipe Sicon
Tipe Sycon merupaan Porifera yang struktur tubuhnya sedikit kompleks, yaitu kawasan masuknya air atau ostium bekerjasama terlebih dahulu dengan cabang cabang rongga tubuh yang disebut jalan masuk inkuren, kemudian menuju jalan masuk radier, kemudian gres masuk ke spongosol dan keluar melalui oskulum.

3. Tipe Leucon (Rhagon)
Tipe Leucon merupakan porifera yang struktur tubuhnya paling kompleks, yaitu kawasan masuknya air atau ostium bekerjasama terlebih dahulu dengan rongga-rongga menuju jalan masuk yang dibatasi oleh sel koanosit, kemudian masuk ke salurang berbentuk bundar yang bekerjasama satu sama lain, sehabis itu gres masuk ke spongosol, dan keluar melalui oskulum.

C. SISTEM ORGAN PORIFERA
  • Sistem pernapasan, menyerupai yang telah kami jelaskan diatas, porifera bernapas dengan memasukkan air melalui pori-pori ke dalam tubuhnya, kemudian sehabis air hingga ke songosol (rongga tubuh), akan terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida dalam tubuh. Proses pertukaran udara ini dilakukan oleh sel koanosit.
  • Sistem Reproduksi, porifera sanggup bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Secara seksual porifera akan membentuk ovum dan sperma yang dilakukan oleh sel koanosit, kemudian terjadi fertilisasi, alasannya ialah bersifat hermafrodit (memiliki 2 kelamin) setiap individu sanggup mengeluarkan sperma maupun ovum, dan pertemuan sperma dan ovum terjadi di mesofil yang kemudian akan tumbuh menjadi larva dan dilepaskan ke perairan. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dan gemula dari sekumpulan sel yang akan tumbuh menjadi individu baru.
  • Sistem Pencernaan, menyerupai klarifikasi sebelumnya, pencernaan pada porifera juga dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah masuk ke rongga tubuh (spongosol) maka sel koanosit akan menyerap makanan dari air, kemudian makanan tersebut dicerna dan didistribusikan ke sel lain oleh sel amoebosit. Umumnya porifera memkanan plankton.
  • Sistem Persarafan, porifera tidak mempunyai sel saraf, namun ia bisa bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan sentuhan pada beberapa area tertentu. Fungsi ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya.

D. CIRI CIRI PORIFERA
Dari klarifikasi diatas, maka porifera mempunyai ciri khas tertentu, yaitu :
  • Porifera merupakan binatang multiseluler yang belum mempunyai jaringan sejati
  • Porifera mempunyai pori pada seluruh tubuhnya yang berfungsi sebagai kawasan masuknya air yang mengandung makanan dan oksigen
  • Porifera mempunyai jalan masuk air dan rongga tubuh sebagai sentra terjadinya sistem organ
  • Kerangka tubuhnya disusun oleh serabut-serabut halus dari zat kapur
  • Tubuhnya mempunyai dua lapisan (dipoblastik), yaitu lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm)
  • Porifera belum mempunyai sl saraf namun bisa bereaksi terhadap perubahan lingkungan
  • Hidup berkoloni dan pada perairan yang tidak terlalu dalam

E. KLASIFIKASI PORIFERA
1. Kelas Calcareae (Calcispongiae)
CALCAREAE
Kelas Calcareae merupakan porifera yang mempunyai kerangka tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae biasanya hidup di bahari dangkal. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan tinggi kurang lebih 10 cm dan biasanya berbentuk menyerupai vas bunga. Secara bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari bahasa latin, yaitu Calca yang artinya kapur, dan spongiae yang artinya porifera. Contoh Kelas ini ialah Leucosolenia

2. Kelas Hexatinellidae
HEXATINELLIDAE
Kelas Hevatinellidae merupakan porifera yang mempunyai kerangka tubuh (spikula) dari silika atau yang lebih dikenal dengan pasir atau kuarsa. Umumnya binatang ini hidup di bahari dalam. Contohnya ialah Regadrela.
3. Kelas Demospongiae
DEMOSPONGIAE
Kelas Demospongiae merupakan kelompok porifera yang kerangka tubuhya tersusun oleh serabut spons. Umumnya hidup di bahari dalam maupun dangkal, namun adapula yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan satu-satunya kelas porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar porifera, 90% dari seluruh porifera merupakan kelas ini. Struktur Tubuh semua Demospongiae merupakan tipe Leukon (Rhagon). Ukuran tubuhnya mencapai lebih dari 1 m, dan warnanya cerah. Contoh binatang yang termasuk kelas ini ialah hipposongia.
DAFTAR PUSTAKA :                                            
Sri Astuti, Lilis. 2007. KLASIFIKASI HEWAN Sekolah Menengah Pertama dan SMA. Jakarta : Kawan Pustaka.
Aryulina, Diah, dkk. 2007. BIOLOGI 1 Sekolah Menengan Atas dan MA kelas X. Jakarta : ESIS/Erlangga.
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. BIOLOGI Sekolah Menengan Atas / MA Kelas X. Grasindo.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar BIOLOGI. Bandung : GRAFINDO Media Pratama.


Nah itulah postingan kami kali ini perihal Porifera. Semoga ilmunya sanggup bermanfaat. Jika ada yang belum dipahami, silahkan sobat menanyakannya melalui kotak komentar dibawah ini, kami akan berusaha merespon dengan cepat dan tepat. Terimakasih telah berkunjung, dan jangan lupa komentarnya. 
LihatTutupKomentar