-->

Pembentukan Sel Darah Merah Dan Eritrosit

Pembentukan Sel Darah Merah dan Eritrosit - sel darah merah atau yang sering di sebut dengan eritrosit merupakan salah satu komonen darah yang tugasnya ialah mengikat oksigen dan karbondioksida untuk diangkut ke jantung.

· Bentuk sel darah merah atau eritrosit

Sel darah merah atau eritrosit mempunyai diameter kira-kira 7,8 nm dengan ketebalan sekitar 2,5 nm, serta mempunyai volume kira-kira 90 hingga 95 nm. Sel darah merah atau eritrosit mempunyai bentuk bundar pipih menyerupai lempengan cakram atau bikonkaf, namun sel darah merah atau eritrosit mempunyai sifat yang lentur sehingga sanggup merubahnya menjadi bentuk lonjong ketika melewati kawasan yang sempit. Sel darah merah atau eritrosit tidak gampang pecah dan elastis. Sehingga dengan bebas melewati pembuluh kapiler. Baca: Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya

· Jumlah sel darah merah atau eritrosit

Pada laki-laki cukup umur sehat sel darah merah atau eritrosit berjumlah sekitar 5.20000.300.00 mm3. Atau sekitar 4.5 – 6.0 juta /mm³.

Pada perempuan cukup umur sehat sel darah merah atau eritrosit berjumlah sekitar 4.7000.000 ± 300.00 mm3, atau sekitar 4.0 – 5.5 juta /mm³.

Setiap 1 gr Hb yang terkandung dalam sel darah merah atau eritrosit bisa mengikat sekitar 1.34 mm oksigen atau sekitar20mm oksigen dalam 100 mm darah.

· Produksi sel darah merah atau eritrosit

Proses produksi sel darah merah atau eritrosit tergantung pada eritroprotein yang merupakan glikoprotein yang diproduksi didalam sel epitel tubulus yang dimiliki ginjal, sisanya diproduksi oleh hati. Kandungan eritprotein iniakanmeningkat apabila proses pengoksigenasi yang ada di dalam badan menurun. Hal ini dikarenakan adanya kompensasi dari jaringan yang kekurangan oksigen. Beberapa hal yang sanggup menciptakan badan kekurangan oksigen diantaranya: anemia, volume darah didalam badan menurun. Kadar Hb rendah, penyakit yang menyerang paru sehingga paru-paru kurang bekerja maksimal, ajaran darah ada dibawah normal.

· Proses pematangan sel pada sel darah merah atau eritrosit

Pematangan pada sel darah merah atau eritrosit yang ada didalam darah tergantung pada nutrisi yang dikonsumsi oleh seseorang, dalam proses pematangan sel darah merah atau eritrosit ada dua nutrisi yang sangat dibutuhkan yaitu asam folat dan vit B 12. Apabila kedua vitamin tersebut terpenuhi, pembentukan timidin trifosfat akan sempurna, pembentukan timidin trifosfat ini mempunyai kegunaan untuk membangun DNA dari sel darah merah atau eritrosit. Pada periode ini sel darah merah atau eritrosit akan sangat ringkih dan gampang sekali hancur, namun masih tetap sanggup bekerja.

· Pembentukan sel darah merah dan eritrosit

Dalam membentuk sel darah merah atau eritrosit, zat besi sangat diperlukan. sel darah merah atau eritrosit diproduksi didalam sumsum tulang. Didalam sel darah merah atau eritrosit terkandung yang namanya hemoglobin. Hemoglobin inilah yang mempunyai peranan besar dalam membantu sel darah merah atau eritrosit menjalankan tugasnya, yaitu menghantarkan oksigen, karbondioksida serta zat-zat lainnya yang ada di dalam tubuh, dalam memproduksi hemoglobin, Tubuh melaksanakan sintesis di sebuah siklus krebs. Yang dimulai dari fase proeritroblas hingga fase retikulosit yang bersamaan dengan proses pembentukan sel darah merah atau eritrosit.

Dalam proses pembentukan hemoglobin, prosesnya diawali dengann menyusun dua suksinil dilanjutkan dengan KOA yang akan digabungkan dnegan dua glisin. Dari adonan ketga komposisi ersebut akan dibuat sebuah pirol dan nantinya pirol tersebut akan menggabungkan diri dengan pirol lainnya hingga membentuk sebuah protoporfirin IX.setelah protoporfirin IX terbentuk, ia akan menggabungkan diri dengan Fe++ atau zat besi yang dibawa oleh tranferin sehingga nantinya akan bermetamorfosis heme. Setelah menjadi heme nanti adonan tersebut akan menjadi satu rantai protein yang berjulukan polipeptida dan membentuk rantai hemoglobin, yang akan mengikat oksigen.

Itulah beberapa klarifikasi mengenai pembentukan sel darah merah dan eritrosit, biar bermanfaat.. Baca: faktor - faktor pembekuan darah
LihatTutupKomentar