-->

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Baiklah sobat, kali ini kita akan membahas ihwal Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia, pribadi saja kita masuk ke pembahasannya.

Ada banyak organisasi pergerakan nasional Indonesia, diantaranya:

Budi Utomo
Budi Utomo yaitu suatu organisasi yang lahir dan didirikan oleh kalangan cendekia dari sekolah kedokteran yang berasal dari priyayi Jawa. Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan pencetus berdirinya Budi Utomo. Beliau menghimpun dana beasiswa untuk menunjukkan pendidikan Barat kepada para priyayi Jawa. Kegiatan ini didukung oleh Soetomo yang juga seorang mahasiswa, sehingga pada tahun 1908, berdirilah organisasi Budi Utomo.


Organisasi ini mempunyai pandangan bahwa pendidikan yaitu kunci untuk menggapai kemajuan. Organisasi inilah yang menjadi pencetus terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional lain di Indonesia.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Budi Utomo

Sarekat Islam
Pada awalnya, Sarekat dagang Islam berjulukan Sarekat Dagang Islam, yaitu perkumpulan bagi pedagang-pedagang Islam yang didirikan pada tahun 1911 di Solo oleh H. Samanhudi. Sarekat Islam mempunyai tujuan untuk memajukan pedagang-pedagang Indonesia di bawah panji Islam, juga supaya para pedagang Indonesia sanggup bersaing dengan para pedagang asing.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sarekat Islam

Organisasi ini mengalami perkembangan cukup pesat pada masanya, hal ini lantaran para pedagang Tionghoa yang melaksanakan monopoli batik, ditambah dengan perlakuan dan perilaku merek ayang tidak ramah dengan para pedagang pribumi. Ada juga lantaran mulai masuknya pedoman Nasrani ke Indonesia yang merupakan tantangan bagi para penganut Islam. Setelah itu ditambah dengan budpekerti usang yang bertentangan dengan budpekerti Islam yang terus dipertahankan di kawasan Jawa.

Pada tahun 1921, mulai terjadi perpecahan di badan SI lantaran sudah masuknya paham sosialis komunis di badan SI sendiri. SI pun pecah menjadi SI merah yang dipimpin oleh Semaun yang berhaluan komunis, sedangkan SI putih dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto yang berlandaskan Islam. Hal ini memulai penurunan konsistensi SI terhadap pergerakan nasional di Indonesia.

Indische Partij
Organisasi ini didirikan oleh gabungan orang Indo dan Indonesia, yaitu Douwes Dekker pada 25 Desember 1912. Kemudian, Douwes Dekker  bekerja sama dengan Suwardi Suryaningrat dan Tjipto Mangunkusumo. Ketiga orang ini lalu dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Indische Partij

Partai ini menyampaikan bahwa nasionalisme merupakan hal yang paling penting dan oleh lantaran itu harus diperjuangkan untuk mencapai kemerdekaan. Dalam pergerakannya, Indische partij menganut sistem radikal. Oleh Karena itu, partai ini oleh pemerintahan kolonial Belanda dikatakan sebagai organisasi terlarang, sehingga tiga tokoh pendirinya dibuang dan diasingkan ke Belanda. Partai ini dibubarkan pada 4 Mei 1913.


Walaupun Indische Partij sudah dibubarkan, namun ketiga tokoh pendirinya masih terus berjuang. Douwes Dekker masih tetap di jalur politik. Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara beralih ke dunia pendidikan, sedangkan Tjipto Mangunkusumo masih meneruskan perjuangannya yang radikal walaupun harus berjuang di dalam penjara.

Walaupun organisasi ini berumur singkat, tetapi organisasi ini telah menunjukkan perlawanan gigih dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Indische Partij merupakan partai pertama yang menanamkan paham kebangsaan.

Partai Komunis Indonesia
Pada awalnya, partai ini berjulukan Indische Social Demokratische Vereeniging (ISDV), namun berkembang menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924. Partai ini mengadopsi nilai-nilai komunisme dari Rusia.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Partai Komunis Indonesia

Gerakan ini dibuat oleh seorang penganut Marxism Belanda yaitu Sneevliet yang bertujuan membuatkan paham Marxism di Indonesia. PKI sangat diterima oleh masyarakat Indonesia yang terjajah. Kondisi buruknya kehidupan ekonomi masyarakat pribumi sanggup dimanfaatkan dengan baik oleh tokoh-tokoh komunis, tokoh-tokoh komunis juga memanfaatkan kondisi buruknya korelasi antara gerakan politik dan pemerintah Belanda. ISDV semakin berpengaruh sesudah pecahnya Revolusi Rusia pada 1917, berdirinya Uni Soviet, dan Communis International (Comintern) Maret 1919. Komunis Indonesia makin radikal dan menerima proteksi yang luas sesudah pada 1922 melaksanakan pemogokan-pemogokan untuk menuntut kenaikan upah dari kaum kapitalis.

Gerakan-gerakan PKI yang radikal dalam menentang kapitalisme, menciptakan pemerintah kolonial berang, sehingga banyak pemimpinnya yang diusir Belanda. Akan tetapi, efek politik PKI masih berjalan walaupun oleh pemerintah Belanda telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Tokoh-tokoh komunis di Indonesia yaitu Semaun, Tan Malaka, Alimin, dan Darsono.

Partai Nasional Indonesia
Dinyatakannya PKI sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah Kolonial, menciptakan para kaum cendekia untuk mendirikan suatu organisasi gres dengan seni administrasi yang berbeda, supaya hambatan-hambatan yang sama hilang. Dalam hal ini, Ir.Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927. Mereka berpikiran bahwa radikalisme dan kekerasan bukan merupakan jalan terbaik dalam menghadapi pemerintah kolonial.
Artikel Penunjang : Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia

Tujuan PNI yaitu untuk mencapai Indonesia merdeka dengan asas usaha bangun di atas kaki sendiri, nonkooperasi, dan marhaenisme. Sebagai sebuah organisasi yang baru, PNI cepat berkembang dan menarik perhatian banyak pihak. Hal ini disebabkan lantaran adanya propaganda-propaganda yang dilakukan Ir.Soekarno dengan mengusung tema antara lain: abjad yang jelek dari penjajah, konflik antara pengusaha dan petani, "front sawo matang melawan front kulit putih," menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, serta perlunya pembentukan negara dalam negara. Propaganda-propaganda Ir. Soekarno yang menarik proteksi masyarakat telah mengkhawatirkan pemerintah kolonial Belanda. Gubernur Jenderal Belanda dalam pembukaan sidang Volksraad pada 15 Mei 1928 memberi peringatan kepada pemimpin PNI untuk menahan diri dalam ucapan dan propagandanya. Karena tidak dihiraukan, pemerintah kolonial Belanda segera mengadakan penangkapan terhadap para pemimpin PNI, menyerupai Ir. Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Penangkapan itu terjadi pada 24 Desember 1929. Mereka lalu diajukan ke depan pengadilan Landraad di Bandung.

Pengadilan menjatuhkan eksekusi masing-masing 4 tahun penjara untuk Soekarno, 2 tahun untuk Gatot Mangkuraja, 1 tahun 8 bulan untuk Maskun dan 1 tahun 3 bulan untuk Supriadinata dengan tuduhan melaksanakan perbuatan yang mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan pemerintah. Hal ini menciptakan tokoh-tokoh penting PNI ingin membubarkan PNI demi keselamatan anggotanya.
Artikel Penunjang : Persiapan Kemerdekaan Negara Repbulik Indonesia
Masih banyak lagi pergerakan-pergerakan nasionalisme di Indonesia pada masa itu, mulai dari Partindo, Perhimpunan Indonesia, Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), Parindra, GAPI, Gerakan dan Organisasi Pemuda, serta hingga kepada Gerakan Wanita. Mereka sama-sama berjuang dengan semangat nasionalisme untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan kolonialisme, sehingga bangsa Indonesia merdeka dan bebas memilih nasibnya sendiri.
Artikel Penunjang : Pengertian, Anggota, Tugas, dan Sejarah PPKI

Inilah artikel kali ini ihwal Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia, semoga bermanfaat bagi sahabat semuanya J
LihatTutupKomentar