-->

Mengelola Sumber Daya Lahan Dengan Prinsip Ekoefisiensi

Mengelola Sumber Daya Lahan dengan Prinsip Ekoefisiensi - Di atas lahan hidup banyak sekali macam makhluk hidup, di atas lahan pula makhluk hidup melaksanakan aktivitasnya. Makhluk hidup di muka Bumi ini selalu berkembang jumlahnya, tetapi tidak dengan lahan. Akibatnya, pemakaian terhadap sumber daya lahan akan berlangsung secara kontinu. 

Bisakah engkau bayangkan jikalau hal itu kita lakukan begitu saja tanpa memerhatikan kondisi lahan? Yang niscaya bisa terjadi ialah kerusakan lahan, lahan pertanian kehilangan kerindangannya menjadi lahan kritis, sampai akibat-akibat yang timbul dari kesalahan penerapan lahan. Belajar dari kenyataan ini, sudah saatnya penerapan lahan untuk suatu memanfaatkan tertentu harus mempertimbangkan persyaratan penerapan lahan dan tingkat kemampuan lahan serta tingkat kesesuaian lahan.

Mengelola Sumber Daya Lahan dengan Prinsip Ekoefisiensi Mengelola Sumber Daya Lahan dengan Prinsip Ekoefisiensi
Persyaratan penerapan lahan ini dipakai sebagai pedoman untuk menerapkan suatu bentuk penerapan lahan di suatu kawasan. Persyaratan diterapkan dengan menilai karakteristik lahan.

1) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Lindung
Lahan yang dipakai sebagai daerah lindung memiliki karakteristik kemienteng lereng sangat curam, yaitu >45%, tanah atau lahan sangat peka terhadap erosi, curah hujan harian sangat tinggi, dan daerah lindung sanggup berupa jalur pengaman fatwa sungai dan hutan lindung.

2) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Penyangga
Kawasan dengan karakteristik lahan menyerupai diberikut ini ialah daerah yang harus dijadikan daerah penyangga, yaitu kemienteng lahan antara 25–45% atau curam, lahan peka terhadap erosi, curah hujan harian sangat tinggi, dan memungkinkan dimanfaatkan untuk bercocok tanam yang bernilai irit dan simpel dikembangkan untuk daerah penyangga lingkungan alam.

3) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya TanamanTahunan
Lahan yang sanggup dipakai sebagai daerah kecerdikan daya tanaman tahunan memiliki karakteristik kemienteng lahan agak curam, yaitu 15–25%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan harian sedang, dan lahan untuk kecerdikan daya tanaman tahunan sanggup berupa perkebunan, hutan tanaman industri (HTI) dan tanaman kayu-kayuan serta memenuhi kriteria untuk daerah penyangga.

4) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Tanaman Semusim 
Lahan yang sanggup dipakai sebagai daerah kecerdikan daya tanaman tiruansim memiliki karakteristik kemienteng lahan landai, yaitu 8–15%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan rendah, dan memenuhi kriteria untuk daerah kecerdikan daya tahunan.

5) Penggunaan Lahan untuk Kawasan Permukiman
Lahan yang sesuai untuk daerah permukiman memiliki kriteria sesuai untuk daerah kecerdikan daya tanaman tiruansim atau tahunan dengan kemienteng lereng 0–8% atau datar.


Pemanfaatan lahan yang didasarkan pada kemampuan lahan dan kesesuaian dilakukan terlebih lampau dengan melaksanakan penilaian lahan. Evaluasi lahan ialah proses penilaian penampilan atau keragaan (performance) lahan untuk tujuan tertentu, mencakup pelaksanaan interpretasi, survei, dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim, serta aspek lahan lainnya, biar sanggup mengidentifikasi dan membuat perbandingan banyak sekali penerapan lahan yang mulai dikembangkan (FAO, 1976).

Evaluasi lahan dilakukan dari banyak sekali aspek lahan dan kualitas fisik, biologi, serta teknologi penerapan lahan dengan tujuan sosial ekonomi. Oleh alasannya adanya kaitan dengan parameter sosial ekonomi, maka sanggup diterapkan dua pendekatan penilaian lahan, yaitu penilaian secara kualitatif dan penilaian kuantitatif.

Evaluasi kuantitatif dibutuhkan pada survei kelayakan setelah dilakukan survei kualitatif terlebih lampau. Sedangkan penilaian kualitatif ialah penilaian yang dilakukan dengan cara mengelompokkan lahan ke dalam beberapa kategori menurut perbandingan relatif kualitas lahan tanpa melaksanakan perhitungan secara jelas dan sempurna biaya. Kelompok atau pembagian terstruktur mengenai yang dipakai dalam penilaian lahan sanggup berupa pembagian terstruktur mengenai menurut kesesuaian lahan maupun kemampuan lahan.

1) Kesesuaian Lahan
Klasifikasi kesesuaian lahan ialah penilaian dan pengelompokan lahan dalam arti kesesuaian relatif lahan atau kesesuaian otoriter lahan bagi suatu penerapan lahan tertentu. Klasifikasi kesesuaian lahan bersifat spesifik untuk suatu tanaman atau penerapan lahan tertentu, contohnya kesesuaian lahan untuk tanaman tiruansim, kesesuaian lahan untuk tanaman teh, jati, cokelat, kesesuaian lahan untuk industri, irigasi, permukiman, dan sebagainya.

2) Kemampuan Lahan
Klasifikasi kemampuan lahan ialah penilaian lahan (komponen-komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori menurut sifat-sifat yang ialah potensi dan penghambat dalam penerapannya secara lestari.

Persyaratan penerapan lahan, kesesuaian lahan, dan kemampuan lahan tersebut bisa dijadikan pedoman untuk pengelolaan lahan yang bakir dan menganut prinsip berkelanjutan.

Demikianlah Materi Mengelola Sumber Daya Lahan dengan Prinsip Ekoefisiensi, semoga bermanfaa.
LihatTutupKomentar