-->

Mengelola Sumber Daya Air Dengan Prinsip Ekoefisiensi

Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi - Sumber daya alam yang tidak sanggup diperbarui dipakai dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin. Bahkan perlu dicari dan dilakukan penelitian terus-menerus guna menemukan sumber daya pengganti. Begitu juga dengan sumber daya alam yang sanggup diperbarui, perlu dipergunakan dan dikelola sehemat dan seefektif mungkin guna mempertahankan perkembangan ekonomi yang baik secara lestari.

Dalam prinsip ekoefisiensi, penerapan sumber daya alam menurut  pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan atas dasar:

1. efisiensi dan efektivitas penerapan yang optimal dalam batas-batas kelestarian sumber alam yang mungkin,
2. tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem, dan
3. mempersembahkan kemungkinan untuk memiliki pilihan penerapan di masa depan, sehingga perombakan ekosistem tidak dilakukan secara dratis.

Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi
Kegiatan insan ibarat memanfaatkan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air membuangan rumah tangga maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang berat diperoleh dari dilema ini mendorong perlunya pengendalian air membuangan untuk mengurangi pencemaran. 

Untuk aktivitas dalam skala besar, industri misalnya, pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan dengan amdal. Untuk mengetahui apa dan bagaimana amdal itu, kumpulkan info perihalnya sebanyak-banyaknya.

Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat sebab pertambahan penduduk. Sedangkan ibarat yang engkau tahu ketersediaan air berkurang sebab kemampuan hutan menyimpan air berkurang jawaban alih fungsi lahan. Tidak spesialuntuk menyangkut kuantitas, kualitas air pun juga mengalami degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ketersediaan air secara normal dengan cara penghijauan kembali. Beberapa cara untuk mengembalikan kualitas air, sanggup dilakukan dengan sanitasi air sungai dan sanitasi air sumur.


Teknik ini memerlukan alat, bahan, dan langkah kerja sebagai diberikut.

1) Alat-alat:
a) Dua buah drum, 1 berukuran lebih kurang 100 liter, 1 lagi
berukuran 25 liter. Drum pertama (ukuran 100 liter) dipakai sebagai alat penampung air yang akan disanitasi. Pada drum ini dilengkapi dengan 2 buah kran yang berfungsi mengalirkan air dan memmembuang lumpur atau kotoran.

Drum kedua (ukuran 25 liter) berfungsi sebagai alat penyaring yang diisi dengan kerikil, pasir kasar, dan pasir halus, serta kepingan genting yang dipakai sebagai penyaring.
b) Pipa penghubung dua drum tersebut pada kedua ujungnya didiberi ijuk. Pipa ini berfungsi sebagai penahan kotoran. Bagian dalamnya diisi arang yang berasal dari tempurung yang sudah dihaluskan.
c) Sebuah bejana sebagai penampung.

2) Bahan-Bahan:
a) Kalsium karbonat (CaCO3) atau kerikil kapur;
b) Aluminium sulfat, Al2(SO4)3 atau tawas;
c) Norit R – 11 atau arang tempurung kelapa;
d) Kaporit (CaCl2).

3) Langkah Kerja:
a) Drum 1 diisi penuh dengan air sungai. Selanjutnya, dengan kran masih dalam keadaan tertutup, menambahkan 1/2 sendok teh kaporit dan aduk selama kurang lebih 5 menit.
b) Tambahkan 10 gram Al2(SO4)3 atau tawas 2 sendok makan, aduk selama kurang lebih 3 menit.
c) Masih pada tabung 1, menambahkan 1 sendok CaCO3, aduk beberapa menit. Diamkan selama 30 menit sampai terbentuk gumpalan-gumpalan yang mengendap.
d) Bukalah kran drum 1, air akan mengalir melalui pipa penghubung melewati arang sebagai penyerap kotoran, kemudian air masuk drum kedua.
e) Air akan masuk tabung kedua yang berfungsi sebagai saenteng. Nah, sehabis air keluar dari tabung atau drum

2, akan diperoleh air yang sudah memenuhi syarat kesehatan. Bakteri patogen sudah mati oleh kaporit. Bau dan rasa dihilangkan oleh kerikil kapur atau tawas.

Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi


Teknik sanitasi air sumur yang paling sering dilakukan dengan memakai pot klorinasi. Penggunaan pot ini bertujuan supaya proses klorinasi bisa berlangsung usang sebab lubang kecil di pot menjamin pelarutan-pelarutan chlor berlangsung lambat dan serius larutan bisa terkontrol. Nah, diberikut ini petunjuk yang sanggup engkau gunakan dalam sanitasi air sumur. 

1) Siapkan pot tanah liat dengan diameter 5–10 mm. Beri 4–5 lubang pada pot, yang berfungsi sebagai jalan keluar air sehingga sanggup melarutkan kaporit.

2) Pot diisi dengan pasir yang sudah diayak dan bubuhkan kaporit, dengan perbandingan kaporit : pasir = 1 : 1. Di dalam pot, adonan ditutup dengan polyethylene atau dengan plastik agak tebal yang sudah dilubangi.
3) Berilah tali pada pot dan masukkan ke dalam sumur, dengan melekat pada dinding sumur sampai kedalaman tertentu.

Teknik ini dilakukan secara kontinyu, apabila dirasakan pelarutan kaporit berkurang maka isi pot perlu diganti dengan kaporit baru.

Demikianlah Teknik Mengelola Sumber Daya Air dengan Prinsip Ekoefisiensi, semoga bermanfaa.
LihatTutupKomentar